100 Nakes Sulsel Dikirim ke Daerah Bencana Aceh Tamiang

2 hours ago 1

Makassar, CNN Indonesia --

Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan mengerahkan 100 tenaga kesehatan untuk membantu penanganan bencana banjir dan longsor di Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh yang saat ini sangat kekurangan tenaga medis.

"Pengiriman tenaga kesehatan ini merupakan respons cepat Pemprov Sulsel atas permintaan bantuan dari Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang yang mengalami tingginya kebutuhan layanan medis pasca-bencana," kata Kepala Dinas Kesehatan Sulsel, dr. Evi Mustikawati Arifin dalam rilisnya, Senin (8/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari total 100 orang tenaga kesehatan, sebanyak 35 orang berasal dari kabupaten kota, yaitu Luwu, Luwu Timur, Palopo, Selayar, Bulukumba, Pinrang, Bone, Toraja, dan Toraja Utara.

"Sementara 65 orang lainnya merupakan tenaga kesehatan dari jajaran Pemprov Sulsel," ujarnya.

Evi menuturkan bahwa tim medis yang diberangkatkan terdiri dari berbagai tenaga kesehatan, termasuk dokter spesialis, dokter umum, perawat, dan apoteker. Dokter spesialis yang dikirimkan meliputi spesialis bedah, penyakit dalam, kulit, anak, mata, dan saraf.

"Seluruh tenaga kesehatan ini akan bertugas di Aceh Tamiang untuk memperkuat pelayanan medis, memberikan penanganan langsung bagi masyarakat terdampak, serta membantu pemulihan kesehatan di wilayah yang paling terdampak bencana," katanya.

Selain itu, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan juga menyiapkan dukungan obat-obatan dan logistik kesehatan sebagai bagian dari upaya memperkuat pelayanan di lokasi terdampak.

"Pengiriman tenaga kesehatan dalam jumlah besar ini menjadi wujud komitmen Dinas Kesehatan Sulsel dalam mendukung penanganan bencana lintas daerah serta mempertegas solidaritas kemanusiaan antar-provinsi," jelasnya.

Hingga saat ini, kata Evi tenaga medis Sulsel juga terus aktif membantu penanganan bencana di sejumlah wilayah lainnya.

"Pemprov Sulsel juga mengalokasikan tambahan biaya operasional sebesar Rp1 miliar yang difokuskan untuk pengadaan obat-obatan serta kebutuhan logistik kesehatan lainnya," ujarnya.

Sebelumnya, Pemerintah Aceh menyatakan kekurangan tenaga medis di lokasi pengungsian bencana banjir bandang-longsor.

Apalagi, akibat bencana yang terjadi sporadis pada akhir November lalu mulai menimbulkan dampak kesehatan pada pengungsi di daerah-daerah terdampak.

Masalah-masalah kesehatan itu di antaranya penyakit seperti demam, flu, penyakit kulit, hingga infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).

Untuk itu Pemerintah Aceh meminta Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menurunkan Tenaga Cadangan Kesehatan (TCK) guna memperkuat respons penanganan darurat di wilayah terdampak bencana hidrometeorologi di Aceh.

(fra/mir/fra)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
International | Politik|