Ligaolahraga.com -
Berita Liga Inggris: Abdoulaye Doucoure mengungkap sisi emosional dan penuh tensi dari Derby Merseyside terakhir di Goodison Park yang berakhir ricuh, baik di atas lapangan maupun di ruang doping. Dalam sebuah wawancara di Fozcast, podcast milik mantan rekan setimnya di Watford, Ben Foster, Doucoure menceritakan kejadian di balik layar usai laga panas kontra Liverpool.
Derby yang berlangsung Februari lalu tersebut berakhir dramatis setelah James Tarkowski mencetak gol penyeimbang di masa tambahan waktu. Suporter Everton pun bersorak riuh dalam pertandingan kandang terakhir melawan rival sekota sebelum klub pindah ke stadion baru di tepi laut.
Setelah peluit akhir berbunyi, Doucoure merayakan di depan suporter tim tamu. Hal ini memicu reaksi dari Curtis Jones dan berujung pada kericuhan besar di lapangan. Akibatnya, Doucoure dan Jones sama-sama diganjar kartu kuning kedua, sementara pelatih Liverpool Arne Slot dan asistennya, Sipke Hulshoff, juga diusir dari pertandingan. Kedua klub, beserta Slot dan Hulshoff, kemudian dijatuhi denda.
Namun ketegangan tak berhenti di lapangan. Abdoulaye Doucoure diminta menjalani tes doping pasca pertandingan, dan di ruang tersebut ia bertemu Alexis Mac Allister. Menurutnya, pemain asal Argentina itu tampak kesal.
"Mac Allister bilang, ‘Kamu senang sekarang?’ Saya jawab, ‘Tentu saja saya senang, kamu pikir menang di sini itu mudah?’ Dia benar-benar kesal. Tapi saya menikmatinya," kata Doucoure sambil tersenyum mengenang momen tersebut. Masih di ruang doping, suasana makin memanas saat Mac Allister bersikap konfrontatif. "Dia mulai sangat pedas. Saya membalas, dan dia langsung pergi," ujar Doucoure.
Meski sempat bersitegang dengan Jones di lapangan, Doucoure mengungkapkan bahwa hubungan mereka di luar lapangan cukup baik. "Curtis tinggal dekat rumah saya. Kami pernah ngobrol di pesawat saat menuju Dubai. Orang pikir kami bermusuhan, padahal tidak," jelasnya.
Usai laga, Doucoure dipanggil ke kantor manajer David Moyes dan diberitahu bahwa Everton ingin memberinya sanksi. Ia mengaku siap menerima konsekuensinya, walau hingga pertengahan April denda tersebut belum dijatuhkan. "Klub sangat pengertian. Mereka tahu itu karena emosi. Dua kartu merah untuk Liverpool, termasuk manajer, itu bisa terjadi pada siapa pun," katanya.
Doucoure menegaskan bahwa ia tidak menyesali selebrasinya. "Saya hanya bercanda sedikit dengan fans, tapi jadi perkelahian besar dan saya dikartu merah. Setelah itu, saya keliling kota dan semua orang bilang ‘kamu legenda’. Saya tidak menyesal. Saya pikir saya membawa sedikit bumbu ke derby ini," ujarnya dengan nada bangga.
Namun, suasana panas itu juga membawa sisi gelap. Abdoulaye Doucoure menerima ribuan pesan bernada kebencian, terutama dari luar negeri. Meski begitu, insiden tersebut juga membawa dampak positif, di mana Everton dan Liverpool menerima penghargaan dari UEFA atas pernyataan bersama mereka yang mengecam pelecehan rasial dan kekerasan pascalaga.
Artikel Tag: abdoulaye doucoure, Everton, Liverpool
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/bola/abdoulaye-doucoure-tegangnya-derby-merseyside-terakhir-di-goodison-park