Ligaolahraga.com -
Berita Tenis: Petenis berkebangsaan Jerman, Alexander Zverev kewalahan ketika bermain di clay-court awal musim 2025, tetapi kini ia tampak menemukan permainan yang tepat.
Petenis peringkat 2 dunia melakoni dua turnamen clay-court di Amerika Selatan untuk kali pertama pada musim ini dan ia gagal melenggang ke semifinal, baik di Argentina Open maupun Rio Open. Ia lalu kalah dari Matteo Berrettini di laga pembuka Monte Carlo Open sehingga ia mencatatkan 3-3 di turnamen clay-court musim 2025.
Bangkit kembali di turnamen clay-court yang digelar di kandang sendiri, Munich Open, runner up Australian Open musim 2025 mengalahkan Ben Shelton di final demi memenangkan gelar pertama pada musim ini.
Mempertahankan momentum tersebut di Madrid, petenis berkebangsaan Jerman mengandaskan Roberto Bautista Agut di laga pembukanya dan kini ia membagikan pandangannya tentang clay-court.
“Clay-court adalah permukaan lapangan di mana perbedaan terbesar terjadi,” ungkap Zverev. “Ada perbedaan besar apakah 30 derajat atau 10 derajat, ada perbedaan besar apakah hujan atau benar-benar kering. Perbedaan besar jelas terlihat pada ketinggian dan permukaan laut.”
“Ketika kondisinya dingin, rasanya anda seperti berlari bersama tanahnya, ketika kondisinya panas, rasanya tanahnya ada di atas lapangannya, hampir seperti bubuk, jadi ada perbedaan besar di lapangan yang berbeda, juga kondisi cuaca di clay-court.”
Petenis berkebangsaan Jerman juga berpendapat bahwa lapangan yang berbeda cocok dengan petenis yang berbeda, tetapi mengakui bahwa ada satu pengecualian.
“Sering kali, kecuali jika anda Rafael Nadal, maka tidak masalah di mana anda bermain, tetapi sering kali petenis yang berbeda menang di permukaan lapangan dengan kondisi yang berbeda,” tambah Zverev.
“Contohnya, di sebagian besar waktu, saya menang ketika cuacanya panas. Semua turnamen Masters 1000 di clay-court yang saya menangkan selalu dalam kondisi yang sangat hangat. Pekan lalu di Munich, saya menang karena kondisnya sangat hangat, sebelumnya di Munich, saya hampir tidak memenangkan pertandingan karena kondisinya 8 derajat dan kadang-kadang turun salju, itu benar-benar membuat perbedaan besar.”
“Saya orang-orang yang bukan dari kalangan tenis dan hanya menyaksikan tenis tidak akan benar-benar memahami artinya, tetapi ada perbedaan besar terkait kondisi.”
“Ketinggian, kami berada di ketinggian 700 meter, bola jauh lebih cepat, pantulannya jauh lebih tinggi. Saya pikir ketinggian membuat perbedaan besar. juga, ketiga lapangan besar itu terasa seperti anda melakoni turnamen dalam ruangan. Ada alasan mengapa, contohnya, di Monako (Monte Carlo) saya tidak pernah melewati semifinal, tetapi di Madrid dan Roma saya pernah menang dua kali sebelumnya.”
Zverev tanpa diragukan akan berharap bisa menambahkan gelar Madrid Open ketiga dalam resumenya.
Artikel Tag: Tenis, alexander zverev
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/tenis/alexander-zverev-sadari-sesuatu-tentang-clay-court-yang-pengaruhi-petenis