Pemkab Klaten | CNN Indonesia
Jumat, 12 Des 2025 16:36 WIB
Foto: Arsip Pemkab Klaten
Jakarta, CNN Indonesia --
Bupati Klaten Hamenang Wajar Ismoyo menghadiri sosialisasi Gerakan Makan Ikan (Gemarikan) sekaligus meninjau pengendalian hama tikus menggunakan Trapbarrier System (TBS) di Desa Jurangjero, Kecamatan Karanganom, Kamis (18/9).
Kegiatan ini digelar Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Klaten sebagai upaya ganda: meningkatkan konsumsi ikan dan menekan serangan hama yang saat ini melanda hampir seluruh wilayah Klaten.
Kepala DKPP Kabupaten Klaten, Iwan Kurniawan mengatakan bahwa saat ini seluruh wilayah di Kabupaten Klaten sedang mengalami serangan hama tikus. Lalu, dengan teknologi baru yakni Trapbarrier System tersebut diklaim lumayan ampun menekan angka sebaran tikus di wilayah Desa Jurangjero.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di beberapa kecamatan/desa di Klaten memang sedang diserang hama tikus. Dan teknik trapbarrier system ini lumayan ampun untuk menekan angka sebaran hama tikus," ucap Iwan.
Selain itu, dalam kesempatan yang sama, DKPP Klaten dan Bupati Klaten juga mengkampanyekan gemar makan ikan kepada anak-anak.
"Selanjutnya, kami juga mengkampanyekan gemar makan ikan dimulai dari anak-anak, harapannya dapat mengurangi angka stunting dan meningkatkan kecerdasan anak. Tadi kita juga melakukan tebar benih ikan dengan Mas Bupati yang harapannya bisa bermanfaat bagi masyarakat," ungkap Iwan.
Bupati Klaten Mas Hamenang yang ditemui seusai acara menyampaikan bahwa program gerakan makan ikan sangat bagus untuk tumbuh kembang anak. Melalui program ini, Mas Bupati berharap masyarakat Kabupaten Klaten, terutama anak-anak terbiasa mengkonsumsi ikan.
"Tadi kita sosialisasi kepada anak-anak Paud dan TK di Desa Jurangjero Karanganom dan kemudian memberikan bantuan makanan olahan ikan, agar kemudian terbiasa makan ikan. Lalu kita juga menebar 30.000 benih ikan nila dan tawes yang diharapkan kedepan bisa berkembang dan dipanen warga," ujarnya
Lebih lanjut, Mas Hamenang menambahkan saat ini hama tikus sedang menjadi masalah di Kabupaten Klaten. Hampir di seluruh kecamatan di Klaten mengalami hal tersebut.
Karena itu, Mas Hamenang dan DKPP Klatenmenguji coba teknologi baru yang bernama Trapbarrier System. Diharapkan teknologi baru tersebut dapat menekan penyebaran hama tikus di Kabupaten Klaten.
"Teknologi ini lebih efektif daripada gropyokan, tidak perlu banyak orang, tinggal memasang saja semacam pagar dari plastik/ fiber di beberapa tempat. Satu kotak ini bisa menampung 30- 40 tikus perhari, sehingga per 10 meter dipasangi satu bisa mendapat ratusan tikus per hari," ujarnya.
"Trapbarrier ini sangat efektif di sini, yang semula tahun 2023 tidak panen sekarang karena menggunakan teknik ini, sekarang bisa panen," imbuh Mas Hamenang.
(ory/ory)

1 hour ago
3

















































