Empat Pencuri Profesional Dipenjara Usai Rampok Rumah Alexander Isak

7 hours ago 1

Ligaolahraga.com -

Berita Sepak Bola: Empat orang anggota keluarga yang dikenal sebagai “pencuri profesional lintas negara” dijatuhi hukuman penjara setelah merampok rumah striker Newcastle United, Alexander Isak, dalam aksi kejahatan terencana yang terjadi di Inggris tahun lalu.

Valentino Nikolov (32), Giacomo Nikolov (28), Jela Jovanovic (43), dan anak Jela, Charlie Jovanovic (23), diketahui datang dari Italia ke Inggris untuk melakukan serangkaian pembobolan rumah bernilai tinggi. Menurut pengadilan Newcastle Crown Court, mereka melakukan aksi ini dengan perencanaan matang dan alat pelindung diri seperti sarung tangan dan masker agar jejak tidak terlacak.

Keempat pelaku tiba dengan menumpang feri dari Calais ke Dover dan melakukan perjalanan keliling Inggris menggunakan mobil dan motorhome, tempat mereka tidur selama aksi kejahatan berlangsung selama seminggu. Tugas pencurian dilakukan oleh tiga pria, sementara Jela Jovanovic menunggu di luar dengan mobil pelarian.

Salah satu sasaran mereka adalah rumah Alexander Isak di Darras Hall, Northumberland, yang dibobol saat sang pemain tengah keluar rumah pada 4 April 2024. Dalam kejadian tersebut, para pelaku mencuri mobil Audi RS6, perhiasan senilai £68.000, serta uang tunai antara £5.000 hingga £10.000. Isak mendapati rumahnya telah porak-poranda ketika pulang, dengan tempat sampah berpindah tempat dan gerbang rumah dirusak dengan mobilnya sendiri.

Isak menyebut dalam pernyataan kepada polisi bahwa perhiasan yang dicuri termasuk gelang, kalung, dan cincin pria eksklusif dari Frost of London. Para pelaku juga mencuri sebuah brankas lama milik penghuni sebelumnya, namun isinya tidak berharga. CCTV dari “doggy cam” memperlihatkan tiga pria bertopeng memanjat balkon lantai dua, lalu melemparkan benda besar ke bawah. Mobil yang dicuri kemudian ditemukan ditinggalkan oleh warga.

Dalam pernyataan dampaknya, Alexander Isak mengaku trauma dan merasa tidak aman di rumahnya sendiri, meskipun sebelumnya tidak pernah mengalami masalah sejak pindah ke Inggris pada Agustus 2022. Ia berkata, "Serangan ini membuat saya tidak tenang. Saya takut kejadian ini bisa terulang."

Kepanikan yang ditimbulkan dari perampokan ini tak hanya berdampak pada Isak. Glenn Patterson, petugas penghubung pemain Newcastle United, menyatakan bahwa serangkaian percobaan pembobolan rumah pemain memaksa klub untuk mengkaji ulang sistem keamanan. Klub pun berinvestasi pada sistem alarm yang dipantau serta patroli keamanan pribadi demi menenangkan kekhawatiran para pemain dan keluarga mereka.

Sebelum membobol rumah Isak, para pelaku juga merampok rumah pengusaha Helen McCardle di Newcastle dan rumah mewah lainnya di South Tyneside. Barang yang dicuri termasuk medali CBE pemberian Ratu Elizabeth, tas desainer Chanel, Yves Saint Laurent, dan Louis Vuitton, serta barang-barang mewah lain senilai lebih dari £1 juta.

Istri dari salah satu korban, Stephanie Stokoe, mengungkapkan dalam pernyataan pribadi bahwa ia "tidak akan pernah melupakan pemandangan rumah kami yang porak-poranda". Sedangkan McCardle menyebut bahwa mereka bukan hanya kehilangan barang, tapi juga rasa aman dan privasi.

Kepolisian berhasil melacak kendaraan yang digunakan untuk kejahatan dan menangkap para pelaku di West Midlands pada pertengahan April 2024. Pengadilan akhirnya menjatuhkan hukuman berat: Valentino Nikolov dipenjara 10 tahun, Giacomo 8 tahun, Jela 7 tahun 2 bulan, dan Charlie 6 tahun 9 bulan. Hakim Robert Spragg menyatakan keempatnya memenuhi syarat untuk dideportasi otomatis sesuai aturan Kementerian Dalam Negeri Inggris.

Kasus ini menjadi pengingat bahwa bahkan pesepak bola elite tak luput dari incaran kejahatan terorganisir lintas negara, dan pentingnya peningkatan sistem keamanan di lingkungan elite pun tak dapat diabaikan.

Artikel Tag: Alexander Isak, Newcastle United

Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/bola/empat-pencuri-profesional-dipenjara-usai-rampok-rumah-alexander-isak

Read Entire Article
International | Politik|