Ligaolahraga.com -
Sejak bergabung dengan Houston Rockets sebagai pilihan kedua dalam NBA Draft 2021, Jalen Green dikenal karena kemampuan mencetak angka dan atletisnya yang menggetarkan.
Namun, di bawah asuhan pelatih kepala Ime Udoka, guard muda ini berkembang menjadi pemain yang lebih lengkap, memikul tanggung jawab di kedua sisi lapangan.
Udoka, yang mengambil alih posisi pelatih kepala Rockets pada 2023, segera menantang Green untuk memberikan dampak pada permainan selain mencetak angka.
Dalam pertemuan pertama mereka, ia mengajukan pertanyaan yang sangat mengena: "Ketika tembakan tidak masuk, bagaimana Anda akan memengaruhi permainan?"
Filosofi ini menjadi nyata saat Rockets menang dramatis 91-90 di perempat final Piala NBA melawan Golden State Warriors.
Dengan Houston tertinggal satu poin dan hanya 3,5 detik tersisa, Green mencuri operan krusial dan memasukkan dua lemparan bebas, mengamankan perjalanan tim ke semifinal di Las Vegas.
Evolusi Jalen Green dimulai dengan refleksi diri.
Pemain asal California ini memiliki statistik mencetak angka yang mengesankan dalam dua musim pertamanya, termasuk 22,1 poin per pertandingan yang merupakan rekor tertinggi dalam kariernya pada musim 2022-23.
Namun, efisiensi tembakan dan pemilihan tembakannya sering dikritik, dan total kemenangan Rockets yang hanya 20 dan 22 pertandingan, menyoroti perlunya kontribusi yang lebih luas.
Jalen Green mengakui tantangan-tantangan di awal musimnya dan berkomitmen untuk meningkatkan pengambilan keputusan dan mempercayai rekan-rekan setimnya.
Gaya kepelatihan Udoka, yang berlandaskan pada pertahanan dan dinamika tim, berperan penting dalam perkembangan Green.
Dikenal karena memimpin Boston Celtics ke Final NBA 2022, Udoka menekankan pentingnya keserbagunaan.
Dia bekerja dengan Green untuk meningkatkan pemilihan tembakan, kesadaran defensif, dan kemampuannya untuk menciptakan peluang bagi rekan setimnya.
"Baginya, ini adalah tentang menjadi lebih baik secara keseluruhan," jelas Udoka. "Bukan hanya pencetak gol, tetapi seorang pemain yang dapat melakukan pembacaan yang tepat dan bertahan di level yang tinggi."
Penambahan pemain kunci pada 2023, termasuk pemain veteran Fred VanVleet, Dillon Brooks, dan Jeff Green, juga memainkan peran penting dalam perkembangan Green.
VanVleet dan Brooks, yang dikenal dengan ketangguhannya dalam bertahan, menjadi contoh bagi Green, sementara pengalaman kejuaraan Jeff Green menambah kepemimpinannya.
Pengaruh mereka membantu Jalen Green menyempurnakan pendekatannya, mendorongnya untuk lebih agresif dan strategis di lapangan.
Hasilnya mulai terlihat jelas. Sementara rata-rata skor Green turun menjadi 19,6 poin pada musim 2023-24 karena peningkatan pemain Rockets, peringkat pertahanannya meningkat secara signifikan dari 122,5 pada 2022-23 menjadi 107 terbaik dalam kariernya musim ini.
Houston juga membukukan rekor 41-41 tahun lalu, menandai hasil terbaik mereka sejak 2019-20. Musim ini, Rockets mengawali musim dengan baik dengan rekor 17-8 dan membuat kejutan di Wilayah Barat yang kompetitif.
Di usianya yang baru 22 tahun, Green masih terus berkembang. Meskipun konsistensi serangannya masih dalam proses, upaya defensif dan permainannya secara keseluruhan telah menarik perhatian.
"Orang-orang meremehkan saya," kata Green. "Ini adalah tentang pertumbuhan. Saya mendapat tekanan untuk menjadi seorang bintang, dan saya menerimanya."
Saat Rockets berlaga di semifinal Piala NBA, perjalanan Jalen Green untuk menjadi pemain yang komplit terus berlanjut. Kombinasi atletis, determinasi, dan dukungan dari pelatih menempatkannya sebagai tumpuan masa depan Houston.
Artikel Tag: Jalen Green
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/basket/jalen-green-ingin-berkembang-lebih-dari-sekadar-pencetak-angka
