Kekalahan Pahit Bantu Aryna Sabalenka Untuk Kembali Dengan Lebih Tangguh

9 hours ago 3

Ligaolahraga.com -

Berita Tenis: Aryna Sabalenka mengatakan bahwa ‘kekalahan itu menyebalkan’ dan mengakui bahwa game pengembaliannya telah mengecewakannya setelah ia kalah di semifinal Wimbledon musim 2025.

Petenis peringkat 1 dunia kalah tiga set dari petenis unggulan ke-13, Amanda Aanisimova yang menjadi petenis pertama di Open Era yang lolos ke final Wimbledon setelah melakoni babak kualifikasi 12 bulan sebelumnya.

Sementara petenis unggulan pertama kini menelan kekalahan untuk kali ketiga di semifinal Wimbledon setelah ia juga kalah di babak yang sama pada musim 2021 dan 2023. Memasuki semifinal musim ini, ia baru kehilangan satu set saja di Grand Slam tersebut.

“Kalah itu menyebalkan, anda selalu merasa seperti anda ingin mati, anda ingin menghilang, dan itu akhir dari hidup anda,” aku Sabalenka.

“Tetapi kemudian anda duduk sebentar dan anda memikirkan tentang apa yang bisa anda lakukan secara berbeda dalam pertandingan. Anda melihat bahwa petenis lain tampil jauh lebih baik.”

“Tetapi momen pertama itu selalu menjadi momen paling buruk karena setiap kali anda berkompetisi di turnamen dan anda mencapai babak-babak akhir, anda berpikir bahwa anda semakin dekat dengan mimpi anda.”

Petenis peringkat 1 dunia pun menghadiri konferensi pers dengan suasana hati yang lebih tenang dibandingkan ketika ia kalah dari Cori Gauff di final French Open. Setelah final tersebut, ia mengecam permainannya dan berpendapat bahwa Iga Swiatek akan memenangkan pertandingan tersebut jika petenis berkebangsaan Polandia melakoni final tersebut. Ia kemudian meminta maaf atas pernyataan tersebut dan secara pribadi berbicara kepada Gauff.

Sementara untuk pertandingan melawan Anisimova, petenis unggulan pertama menyatakan bahwa faktor terbesar yang membuatnya kesulitan adalah game pengembaliannya. Menurut statistik, ia melakukan 12 pengembalian unforced error, dua kali lebih banyak daripada petenis unggulan ke-13.

“Pengembalian saya jauh lebih buruk dibandingkan pertandingan sebelumnya,” tutur Sabalenka. “Saya harus mengatakan bahwa saya melakukan yang terbaik. Saya mengerahkan semua hal yang saya miliki saat itu. Tetapi game pengembalian saya tidak bekerja dengan baik. Saya masih bisa kembali. Saya masih memiliki kesempatan.”

“Ia tampil lebih berani kali ini. Mungkin ketika saya berusaha bertahan dalam poin-poin, ia bermain dengan lebih agresif. Saya pikir saya seharusnya sedikit lebih berani dan mengingat bahwa saya menghuni peringkat tertinggi dan saya bisa melakukannya.”

Bukan untuk kali pertama Anisimova menyebabkan masalah kepada petenis peringkat 1 dunia yang kini menelan enam kekalahan dalam pertemuan mereka di tiga permukaan lapangan yang berbeda.

Dengan kekalahan tersebut, kini ia kalah di tiga Grand Slam secara beruntun pada musim ini setelah ia kalah di final Australian Open dan final French Open. Sebagai perbandingan, ia memenangkan dua Grand Slam pada musim 2024.

“Saya pikir meskipun saya kalah di banyak final, saya kalah di laga sengit ketika melakoni Grand Slam musim ini, saya masih berpikir bahwa konsistensi yang saya perlihatkan sampai saat ini cukup impresif,” tambah Sabalenka.

“Tetap saja masih ada banyak hal yang bisa dibanggakan. Pengalaman ini memperlihatkan bahwa musim depan saya hanya akan semakin berambisi. Saya memiliki harapan besar untuk musim depan.”

Artikel Tag: Tenis, wimbledon, Aryna Sabalenka

Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/tenis/kekalahan-pahit-bantu-aryna-sabalenka-untuk-kembali-dengan-lebih-tangguh

Read Entire Article
International | Politik|