Ligaolahraga.com -
Latihan Vasyl Lomachenko berbeda dari yang lain. Dibimbing oleh ayahnya, Anatoly, mantan petinju yang kini menjadi pelatih, dan didukung oleh psikolog Andriy Kolosov, persiapan Lomachenko menggabungkan aspek fisik, mental, dan aktivitas tak biasa.
Rezim latihan Vasyl Lomachenko meliputi skating jalanan, juggling, berdiri tangan, tenis solo, maraton, dan renang 10 km di air terbuka.
Sesi sparringnya berat—15 ronde empat menit dengan 30 detik istirahat, dengan lawan berganti setiap tiga ronde atau saat kelelahan.
Setiap pukulan diukur oleh sensor di pembalut tangan, memungkinkan Anatoly menganalisis kinerja Lomachenko secara rinci.
Setelah latihan fisik, Lomachenko menjalani tes psikologis yang diadaptasi dari pelatihan kosmonot Soviet, fokus pada waktu reaksi dan kontrol mental.
Salah satu latihan mencolok adalah menahan napas di bawah air kolam Olimpiade.
Vasyl Lomachenko mampu menahan napas lebih dari empat menit, latihan yang bukan soal lama, tapi menguasai momen kritis saat tubuh menuntut udara.
Latihan ini melambangkan pelatihan mendalam: mengendalikan insting, mendorong batas, menggabungkan pikiran dan tubuh menjadi kekuatan satu.
Ikatan antara Vasyl dan Anatoly langka dan intens. Berbeda dari banyak kisah ayah-anak di tinju yang sering penuh konflik, hubungan mereka harmonis dalam mengejar kesempurnaan.
Metode Anatoly tak konvensional tapi berakar dari pengetahuan mendalam, memadukan tinju, tantangan intelektual, dan keterampilan fisik beragam.
Masa kecil Lomachenko tidak biasa. Selain tinju, ia bermain sepak bola, hoki, dan tari rakyat—berlatih tari tradisional Ukraina selama bertahun-tahun untuk mengasah kelincahan kakinya.
Pendekatan eklektik ini membentuk gaya tinjunya yang terkenal luwes, yang menurut psikolognya seperti “flow,” layaknya improvisasi jazz—kreatif, ritmis, dan mulus.
Anatoly menekankan pentingnya pendidikan; pikiran yang terdidik mengendalikan tubuh lebih baik di bawah tekanan.
Filosofi latihannya menghindari spesialisasi dini dan menghargai fleksibilitas mental. Lomachenko juga gemar membaca sastra dan menikmati sensasi mengemudi santai—pengalaman yang memperkaya kedisiplinannya.
Kombinasi genetika, etos kerja tanpa henti, dan pelatihan mental membawa Lomachenko meraih rekor amatir 396-1 dan dua medali emas Olimpiade.
Saat beralih ke profesional pada 2012, ia hanya mau dilatih ayahnya, meski ada peringatan tentang risiko tim ayah-anak. Vasyl yakin pada ikatan dan visi unik mereka.
Tujuan mereka bukan sekadar gelar, tapi warisan abadi. Lomachenko ingin namanya dikenang bersama legenda seperti Ray Robinson dan Muhammad Ali—bukan hanya karena kemenangan, tapi karena seni dan inovasi dalam gaya bertarungnya.
Aspek psikologis sangat penting. Kolosov membantu Lomachenko tetap tenang dan kreatif di ring, membaca gerakan lawan dan beradaptasi dengan mulus, bahkan saat cedera atau tertekan.
Penguasaan mental ini membedakannya dari petinju yang mengandalkan kekuatan atau emosi semata.
Saat Vasyl Lomachenko bersiap menghadapi lawan kidal elite, Guillermo Rigondeaux, yang dikenal mengacaukan ritme lawan, timnya memandang pertarungan sebagai tantangan kognitif, bukan hanya fisik. Rigondeaux dianggap sebagai tugas untuk dipikirkan dan dilampaui.
Pelatih kekuatan Cicilio Flores merangkum komitmen Lomachenko: “Dia petinju paling berdedikasi yang pernah saya latih.” Namun di balik intensitas itu, ada kebahagiaan tulus dalam latihan—kebahagiaan langka dalam olahraga brutal ini.
Visi Anatoly bagi putranya sudah jelas sejak awal, membentuk setiap aspek perkembangan Vasyl. Seperti yang dikatakannya, kesuksesan mereka “dirancang” jauh sebelum Lomachenko lahir.
Dengan fondasi itu, Vasyl Lomachenko tidak hanya mencetak juara, tapi juga mewariskan legasi yang bisa mengubah sejarah tinju.
Artikel Tag: Vasyl Lomachenko
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/tinju/sentuhan-seorang-ayah-rezim-latihan-tidak-biasa-vasyl-lomachenko