Tom Liwafa Dorong PUPR Perbaiki Jembatan Sidoarjo-Mojokerto

7 hours ago 5

Info Politik | CNN Indonesia

Kamis, 27 Nov 2025 18:08 WIB

Anggota DPR Tom Liwafa mendesak Kementerian PUPR renovasi jembatan tua di Sidoarjo-Mojokerto yang membahayakan pengguna jalan. Anggota DPR RI Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Tom Liwafa. (Foto: Dok. Istimewa).

Jakarta, CNN Indonesia --

Anggota DPR RI Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Tom Liwafa, mendorong Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) segera melakukan renovasi jembatan tua yang berada di Dusun Turi, di perbatasan Sidoarjo-Mojokerto, Jawa Timur.

Hal tersebut disampaikan Tom dalam Rapat Kerja Komisi V DPR RI bersama Kementerian PUPR pada Rabu (26/11). Menurut Tom, jembatan yang viral di masyarakat itu telah lama dikeluhkan warga karena kondisi fisiknya yang kian memburuk dan membahayakan pengguna jalan.

"Saya di sini menyampaikan aspirasi dari kawan-kawan. Karena ini cukup viral, Pak. Di Sidoarjo dan Mojokerto itu ada jembatan horor," ujar Tom Liwafa dikutip Kamis (27/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tom menjelaskan bahwa jembatan tersebut dibangun pada tahun 1997 pada era Presiden Soeharto, namun hingga kini belum mendapatkan renovasi memadai. Kondisi inilah yang membuat masyarakat kerap merasa tidak aman saat melintas.

"Saya berharap dan saya percaya Pak Menteri adalah orang yang sangat peka dengan hal-hal seperti ini. Kata-kata saya ini banyak dikutip bahkan di media, tapi saya percaya Kementerian PU dan jajaran akan bisa menyelesaikan ini dengan cepat," tegas Tom.

Ia menambahkan, jika kondisi jembatan dibiarkan, potensi viral yang lebih luas atau bahkan insiden berbahaya bisa terjadi.

"Kalau dibiarkan, nanti akan terus viral. Apalagi kalau sampai terjadi sesuatu di situ. Saya pasti akan mencari yang paling realistis untuk segera direalisasikan," lanjutnya.

Tom menyampaikan bahwa dokumen dan laporan lengkap terkait kondisi jembatan akan diberikan langsung kepada Kementerian PUPR agar proses evaluasi dan penanganan dapat dilakukan segera.

Rapat ditutup dengan harapan kuat dari pihak legislatif agar Kementerian PUPR dapat bergerak cepat menangani infrastruktur yang sudah dianggap membahayakan masyarakat tersebut.

(inh)

Read Entire Article
International | Politik|