Ligaolahraga.com -
Berita F1: Yuki Tsunoda kembali mengalami akhir pekan yang mengecewakan bersama Red Bull Racing setelah finis paling buncit dalam balapan Formula 1 GP Inggris 2025 di Sirkuit Silverstone. Sang pebalap Jepang pun mengaku dirinya sedang “sedikit tersesat”.
Hasil buruk kembali menimpa Yuki Tsunoda setelah ia hanya mampu finis ke-15 alias terakhir di GP Inggris 2025, Minggu (6/7/2025), dalam kondisi balapan yang berlangsung kacau. Tsunoda kesulitan menemukan kecepatan sejak awal balapan. Upaya Red Bull memakai setelan low downforce justru memperparah performa kedua pebalap mereka, termasuk Max Verstappen.
Kesempatan Tsunoda untuk mencetak poin pupus setelah insiden dengan Ollie Bearman yang membuatnya dihukum penalti waktu 10 detik.
“Jelas sekali dengan tabrakan itu. Tapi sejujurnya, kecepatannya memang sangat buruk,” ujar Tsunoda pasca-balapan, dikutip dari F1TV.
“Saat long run, saya benar-benar tidak bisa mengerti. Ban terdegradasi sangat cepat. Saya belum pernah mengalami sensasi seperti ini sebelumnya,” lanjutnya.
Tsunoda menjelaskan bahwa ia sebenarnya sempat merasa percaya diri di trek basah, namun kecepatannya hilang total saat hujan datang.
“Saya tahu kami pakai setelan low downforce, tapi sejujurnya saya masih merasa cukup percaya diri di kondisi hujan. Namun ternyata pace kami di trek basah benar-benar tidak ada,” ungkap Tsunoda kecewa.
Meski sempat tampil menjanjikan dalam sesi kualifikasi, di mana ia nyaris lolos ke Q3, masalah teknis berupa kehilangan tenaga di lap terakhir membuat posisinya merosot.
“Di satu lap sih lumayan bagus. Tapi saat long run, kami benar-benar punya banyak hal yang harus dianalisis,” imbuhnya.
Kepala tim Red Bull, Christian Horner, turut menyoroti kesulitan Tsunoda—yang seolah mengulang pola kegagalan rekan-rekan Max Verstappen sebelumnya.
Menurut Horner, hanya sedikit pebalap yang bisa menjinakkan mobil dengan karakteristik ekstrem seperti Red Bull, yang dirancang dengan front axle sangat agresif. Hal ini mengingatkannya pada situasi Eddie Irvine saat menjadi rekan Michael Schumacher di Ferrari era 1990-an.
“Saya baru saja berbicara dengan Eddie Irvine, dan ini sangat mirip dengan pengalamannya bersama Michael Schumacher dulu,” ujar Horner.
“Pebalap luar biasa seperti Max bisa mengemudi dengan mobil ekstrem. Tapi tidak banyak yang bisa melakukannya. Karena itu, kami mencoba pendekatan berbeda dengan Yuki agar dia lebih tenang dan fokus,” jelasnya.
Sementara Verstappen berhasil finis kelima meski sempat melakukan kesalahan langka di belakang Safety Car, masa depan Tsunoda tampaknya kembali dalam tekanan.
Jika performa tidak segera membaik, Red Bull bisa saja mempertimbangkan opsi pebalap lain untuk musim depan. Apakah pendekatan baru Horner akan berhasil menyelamatkan musim Tsunoda?
Artikel Tag: Yuki Tsunoda, F1 2025, Red Bull Racing
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/f1/yuki-tsunoda-akui-hilang-arah-usai-finis-terakhir-di-f1-gp-inggris-2025