Analisa Bojan Untuk Football IQ Pesepakbola Lokal Indonesia

10 hours ago 3

Ligaolahraga.com -

Berita Liga 1 Indonesia: Kualitas pemain lokal dan asing di liga Indonesia masih terasa jomplang. Bojan Hodak selaku pelatih Persib pun bicara soal cara berpikir pemain lokal di situasi kritis yang masih perlu diasah.

Menurutnya setiap pesepakbola tentunya mempunyai football IQ. Namun untuk bisa mengambil keputusan dengan cepat dan tepat, tentunya harus dibiasakan sejak masih menimba ilmu di kompetisi usia dini.

Dia menilai nyaris di semua negara Asia, pemain-pemain muda masih belum cukup menjalani laga-laga kompetitif saat masih anak-anak. Hal itu dialami Bojan juga saat menahkodai tim nasional kelompok umur Malaysia.

"Jadi di Indonesia, banyak pemain-pemain berbakat, namun yang menjadi masalah adalah pengembangannya. Ini terjadi di seluruh Asia, dan berkali-kali saya mengatakan masalah yang sama juga ada di Malaysia," ujar pelatih Persib asal Kroasia ini saat ditemui usai latihan di Stadion GBLA, Selasa (21/1).

Masalah di negara-negara Asia adalah negara belum terlalu serius memperhatikan kompetisi bagi anak-anak. Lain halnya dengan negara di Eropa yang sudah menggelar liga bagi anak usia delapan tahun supaya terbiasa bermain di pertandingan kompetitif.

"Saat saya bekerja, masalahnya sama di sini karena masalahnya adalah anak-anak di sini mulai bermain terlalu terlambat. Saya selalu membandingkan, anak saya sekarang di Eropa. Mereka mulai bermain pada usia delapan tahun. Mereka sudah punya liga lokal. Jadi mereka bermain dalam pertandingan kompetitif," kata Bojan Hodak.

Dia mencontohkan di Indonesia, liga baru diberikan kepada pemain berusia 16 tahun. Karena itu, pemain tidak cukup terasah saat memasuki fase profesional. Sedangkan di Eropa, menurutnya pemain delapan tahun sudah terbiasa memainkan 30 laga kompetitif di satu musim.

"Maka ketika pemain berusia 16 atau 18, masa sudah memiliki 250 atau 300 pertandingan kompetitif. Jadi inilah mengapa anak-anak lokal di sini tertinggal. Dan juga jumlah jam latihan," lanjut pelatih Persib berusia 53 tahun ini.

Minimnya jumlah pertandingan kompetitif menurutnya jadi alasan pemain belum cukup matang. Itu memberi pengaruh pada IQ sepakbola dan cara berpikir pemain dalam mengambil keputusan pada situasi yang kritis.

"Anda akan menemukan bahwa mereka sebenarnya jauh tertinggal secara teknis dan taktis. Masalah yang pertama, jika anda melihat pemain-pemain di Eropa, bagaimana mereka menerima, bagaimana saat mengoper bola. Ini teknik yang penting," ujarnya.

"Pemain Indonesia terkadang selalu butuh sentuhan ekstra. Sentuhan ekstra membuat lawan punya waktu tambahan untuk menekan anda. Ini masalah dasarnya. Inilah mengapa di usia muda kita tak bisa mengejar Eropa dan Amerika Selatan. Jadi ini adalah masalah terbesar," pungkas dia.

Artikel Tag: bojan hodak, Persib

Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/bola/analisa-bojan-untuk-football-iq-pesepakbola-lokal-indonesia

Read Entire Article
International | Politik|