Ligaolahraga.com -
Berita Tenis: Gael Monfils tertatih-tatih, tetapi masih terus melancarkan pukulan-pukulan keras. Tetapi bahkan ia tidak dapat bertahan lebih lama lagi.
Tigal laga panjang dan melelahkan secara beruntun yang petenis berkebangsaan Perancis lakoni di Australian Open, Melbourne musim 2025 membawanya mengalahkan rekan senegaranya sekaligus petenis unggulan ke-30, Giovanni Mpetshi Perricard dengan lima set di laga pembuka, diikuti dengan kemenangan lain atas petenis berkebangsaan Jerman, Daniel Altmaier. Ia lalu menyebabkan kekalahan mengejutkan dengan menumbangkan petenis unggulan keempat, Taylor Fritz di babak 32 besar.
Namun kemudian, ia menghadapi petenis kidal dengan servis memukau, Ben Shelton. Tidak ada apa pun yang memisahkan kedua petenis yang baru bertemu untuk kali pertama. Mereka masing-masing memenangkan satu set di dua set pertama melalui babak tiebreak. Memasuki set ketiga, kedua petenis masih bertarung sengit sampai dua game lagi menuju set keempat, di mana petenis berkebangsaan Perancis akhirnya memutuskan bahwa sudah cukup bagi tubuhnya yang kini menginjak usia 38 tahun.
Akumulasi pertandingan yang ia lakoni sejak awal musim – termasuk menjadi juara tertua di turnamen ATP dengan kemenangan di Auckland sebelum turun di Melbourne – akhirnya meminta korban.
“Sayangnya, saya tidak bisa menyelesaikan pertandingan, tetapi saya merasa senang dengan semua yang saya kerahkan kali ini,” ungkap Monfils.
“Pada akhirnya, ini telah menjadi turnamen yang sangat panjang bagi saya, melakoni banyak pertandingan, menghabiskan banyak jam. Beberapa hari terasa lebih berat. Kali ini lebih berat bagi saya secara fisik dan saya pikir saya telah sangat dekat dengan batas saya.”
Kedua petenis baru bertemu untuk kali pertama di turnamen ATP, tetapi mereka bersahabat di luar lapangan. Mereka juga pernah berlatih bersama dan menyanjung satu sama lain.
“Saya mencintai Ben. Anda tahu, anak ini mengagumkan. Ia penuh energi. Ia pria yang luar biasa, anak yang menakjubkan. Tentu, selalu terasa sangat disayangkan bertanding melawan seseorang yang anda sukai. Itulah mengapa saya masih ingin membuat pertandingannya sengit baginya, tetapi pada akhirnya, saya kini mendukungnya. Ia pria yang benar-benar saya apresiasi, menghabiskan waktu bersamanya, berbincang dengannya, berbagi apa pun. Kami tertawa. Ia hanya anak yang mengagumkan,” jelas Monfils.
“Hal yang berat bagi saya adalah memenangkan pertandingan. Ketika anda menang, menang, menang, ketika kalah rasanya tidak mudah. Saya melalui pekan yang luar biasa di Auckland. Lalu saya menang di Auckland dan anda melihatnya. Saya berlari untuk mengejar penerbangan. Pagi selanjunya, saya sudah berlatih. Lalu berlatih lagi. Saya bermain hampir selama 4 jam melawan Giovanni. Lalu saya mulai merasa tubuh saya sedikit goyah. Lalu setiap hari, setiap hari, itu cukup berat. Itu momentum yang positif, perasaan yang positif, tetapi saya harus beradaptasi dengan diri anda sendiri. Saya harus berlatih dengan berbeda. Kini saya harus memahami bahwa saya bisa bermain dengan berbeda, jadi, saya harus mengubah beberapa penyesuaian untuk laga lima set. Jadi, ya, tentu, tiga set setiap hari.”
Artikel Tag: Tenis, australian open, Gael Monfils
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/tenis/gael-monfils-merasa-puas-dengan-usaha-keras-selama-di-melbourne