Marc Marquez Soroti Sanksi Aturan Tekanan Ban Terlalu Berat

1 month ago 18

Ligaolahraga.com -

Berita MotoGP: Marc Marquez mendukung aturan tekanan ban minimum di MotoGP yang dianggap penting untuk keselamatan. Namun, pemimpin klasemen MotoGP 2025 itu menilai sanksi penalti yang dijatuhkan terlalu berat dan tidak sebanding dengan pelanggarannya.

Marc Marquez kembali bersuara soal salah satu aturan paling kontroversial di MotoGP saat ini: tekanan ban minimum. Menurutnya, aturan tersebut penting untuk keselamatan pembalap, tetapi hukuman bagi yang melanggar seharusnya tidak sekeras yang berlaku sekarang.

Pada Sprint Race MotoGP Ceko di Brno, Marquez yang membela tim Ducati Lenovo sempat memimpin jalannya balapan. Namun, ia harus memperlambat laju motornya dan menyerahkan posisi terdepan kepada Pedro Acosta setelah mendapat peringatan di dashboard bahwa tekanan ban depannya belum memenuhi ambang batas minimal selama 30% jumlah lap.

Setelah membiarkan Acosta lewat, Marquez memanfaatkan slipstream untuk meningkatkan suhu dan tekanan ban, lalu merebut kembali posisi pertama dan menang. Strategi serupa juga ia pakai di Buriram untuk menghindari penalti.

“Saya setuju dengan aturannya, karena pada akhirnya itu adalah aturan keselamatan,” ujar Marquez.
“Tapi menurut saya, penalti yang sekarang itu terlalu berat. Harusnya bisa dikurangi setengahnya—seperti 4 detik di Sprint dan 8 detik di balapan penuh.”

Saat ini, pembalap yang gagal mempertahankan tekanan ban di atas batas minimum selama 30% lap di Sprint atau 60% lap di balapan utama akan dikenai penalti waktu +8 detik dan +16 detik secara berturut-turut. Hukuman ini bisa berdampak besar, terutama di Sprint Race yang lebih pendek.

Rekan setim Marquez, Francesco Bagnaia, juga terkena dampak aturan ini di Brno. Akibat kesalahan sistem pada dashboard, Bagnaia mengira tekanannya di bawah batas, sehingga ia sengaja membiarkan banyak pembalap melewati dan turun dari posisi kedua ke ketujuh. Belakangan, datanya menunjukkan tekanan ban sebenarnya sudah aman.

Marquez mengakui bahwa membangun keunggulan delapan detik di Sprint Race hampir mustahil, sehingga pembalap dipaksa bermain aman daripada mengambil risiko penalti.

Namun, pengurangan hukuman juga mengandung risiko. Jika penalti terlalu ringan, pembalap mungkin tergoda untuk tetap memacu motor di bawah tekanan aman, yang justru bertentangan dengan tujuan awal aturan tersebut.

Sementara itu, Michelin menyatakan terbuka untuk wacana pemberian penalti saat balapan berlangsung, bukan setelah finis. Hal ini bertujuan mengurangi ketidakpastian hasil balapan akibat keputusan pasca-lomba.

Artikel Tag: Marc Marquez, Ducati, MotoGP 2025

Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/motogp/marc-marquez-soroti-sanksi-aturan-tekanan-ban-terlalu-berat

Read Entire Article
International | Politik|