Ligaolahraga.com -
Berita F1: Dominasi McLaren di F1 2025 memang sulit ditandingi, tapi bagaimana jika mereka tidak ikut serta? Sebuah simulasi menarik menunjukkan potensi persaingan seru antara Mercedes, Red Bull, dan Ferrari, dengan George Russell sebagai pemuncak klasemen sementara.
McLaren telah mendominasi F1 2025 sejauh ini, memenangkan 11 dari 14 balapan lewat duet Oscar Piastri dan Lando Norris. Tapi dalam simulasi menarik yang menghapus peran McLaren dari kompetisi, peta persaingan berubah drastis.
Dalam versi tanpa McLaren, George Russell dari Mercedes memimpin klasemen dengan 250 poin, hasil dari lima kemenangan dan 11 podium. Ia unggul delapan poin dari juara dunia empat kali Max Verstappen, yang mengantongi empat kemenangan, 10 podium, dan satu kemenangan sprint.
Sementara itu, Charles Leclerc dari Ferrari tetap kompetitif di posisi ketiga dengan 224 poin, berkat empat kemenangan termasuk kemenangan kedua berturut-turut di Monaco. Meski tak lagi menjadi penantang gelar, Lewis Hamilton menunjukkan performa solid dengan dua kemenangan sprint dan lima podium, mendorong Ferrari tetap dalam jalur perebutan gelar konstruktor.
Klasemen ini juga menunjukkan kebangkitan pembalap muda. Kimi Antonelli dan Alex Albon sama-sama mengoleksi 91 poin, diikuti Nico Hulkenberg, Fernando Alonso, dan Isack Hadjar di posisi 7–9. Carlos Sainz yang kesulitan bersama Williams berada di urutan ke-14 dengan 38 poin.
Simulasi ini memang bersifat hipotetik, namun menggambarkan betapa dominannya McLaren di musim ini. Tanpa kehadiran tim Papaya di F1 2025 akan jadi ajang pertarungan sengit antara Mercedes, Red Bull, dan Ferrari.
1 – George Russell (Mercedes) – 5 kemenangan, 250 poin 2 – Max Verstappen (Red Bull) – 4 kemenangan, 242 poin 3 – Charles Leclerc (Ferrari) – 4 kemenangan, 224 poin 4 – Lewis Hamilton (Ferrari) – 0 kemenangan, 165 poin 5 – Kimi Antonelli (Mercedes) – 0 kemenangan, 91 poin 6 – Alex Albon (Williams) – 0 kemenangan, 91 poin 7 – Nico Hulkenberg (Kick Sauber) – 1 kemenangan, 64 poin 8 – Fernando Alonso (Aston Martin) – 0 kemenangan, 52 poin 9 – Isack Hadjar (Racing Bulls) – 0 kemenangan, 51 poin 10 – Esteban Ocon (Haas) – 0 kemenangan, 48 poin 11 – Lance Stroll (Aston Martin) – 0 kemenangan, 44 poin 12 – Liam Lawson (Racing Bulls) – 0 kemenangan, 41 poin 13 – Pierre Gasly (Alpine) – 0 kemenangan, 39 poin 14 – Carlos Sainz (Williams) – 0 kemenangan, 38 poin 15 – Gabriel Bortoleto (Kick Sauber) – 0 kemenangan, 29 poin 16 – Oliver Bearman (Haas) – 0 kemenangan, 28 poin 17 – Yuki Tsunoda (Red Bull) – 0 kemenangan, 25 poin 18 – Jack Doohan (Alpine) – 0 kemenangan, 0 poin 19 – Franco Colapinto (Alpine) – 0 kemenangan, 0 poin
Artikel Tag: McLaren, F1 2025, Mercedes, Red Bull, Ferrari
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/f1/simulasi-klasemen-f1-2025-jika-tanpa-mclaren-perebutan-gelar-makin-ketat