Tiga Pencapaian Yang Jannik Sinner Torehkan Usai Kemenangan Di London

20 hours ago 4

Ligaolahraga.com -

Berita Tenis: Petenis berkebangsaan Italia, Jannik Sinner memenangkan gelar Wimbledon untuk kali pertama dalam kariernya usai mengalahkan Carlos Alcaraz di final musim 2025.

Pencapaian terbaik petenis peringkat 1 dunia sebelumnya di London adalah melenggang ke semifinal dan musim ini ia berhasil melampauinya dengan membawa pulang gelarnya.

Kemenangan atas Alcaraz tidak hanya mengantarkan petenis unggulan pertama memenangkan gelar Grand Slam keempat dalam kariernya. Kemenangan tersebut juga membantunya menorehkan sejumlah tonggak bersejarah baru dalam kariernya.

Berikut tiga tonggak bersejarah yang petenis peringkat 1 dunia torehkan dengan kemenangan memukau di London musim 2025:

Jannik Sinner menjadi petenis putra Italia pertama yang memenangkan Grand Slam di permukaan lapangan yang berbeda

Dengan memenangkan gelar Wimbledon, petenis peringkat 1 dunia tidak hanya menjadi petenis pertama dari negaranya yang memenangkan gelar Grand Slam tersebut, tetapi ia juga menjadi petenis pertama dari negaranya yang memenangkan gelar Grand Slam di permukaan lapangan yang berbeda.

Tiga gelar Grand Slam petenis berkebangsaan Italia dimenangkan di hard-court, yaitu Australian Open musim 2024 dan 2025 serta US Open musim 2024. Ia sudah begitu dekat memenangkan Grand Slam yang digelar di clay-court, French Open musim 2025 setelah menciptakan tiga peluang match point tetapi akhirnya kalah lima set dari Carlos Alcaraz.

Namun, ia tidak perlu menunggu lama untuk melihat kesuksesan sang petenis di luar hard-court setelah ia kini juga telah menundukkan Grand Slam di grass-court.

Petenis berkebangsaan Italia yang pernah memenangkan Grand Slam di permukaan lapangan yang berbeda adalah Nicola Pietrangeli, Adriano Panatta, dan Francesca Schiavone di clay-court, sedangkan Flavia Pennetta di hard-court. Tetapi, tidak ada satu pun dari mereka yang mampu memenangkan lebih di satu permukaan lapangan seperti yang Sinner lakukan.

Jannik Sinner menjadi salah satu dari lima petenis berusia di bawah 23 tahun yang mengoleksi tiga gelar Grand Slam sekaligus di Open Era

Petenis berkebangsaan Italia telah meraih kesuksesan level tinggi, termasuk memenangkan empat gelar Grand Slam saaat usianya baru menginjak suai 23 tahun. Dan sebagian besar kemenangan tersebut ia raih dalam satu musim setengah terakhir.

Dengan kemenangan di Wimbledon, ia memasuki klub eksklusif dari para petenis yang memenangkan tiga gelar Grand Slam sebelum berusia 24 tahun di Open Era. Selain juara di London, ia juga merupakan juara bertahan Australian Open dan US Open.

Petenis lain yang berada di klub eksklusif tersebut adalah Jimmy Connors (Australian Open, Wimbledon, dan US Open musim 1974), Pete Sampras (US Open musim 1993, Wimbledon dan US Open musim 1994), Roger Federer (Australian Open, Wimbledon, dan US Open musim 2004), dan Rafael Nadal (French Open dan Wimbledon musim 2008, Australian Open musim 2009).

Kemenangan Jannik Sinner di final Wimbledon merupakan kemenangan ke-81 sang petenis di Grand Slam

Final di London musim 2025 merupakan pertandingan ke-100 sang petenis di Grand Slam. Dengan kemenangan tersebut, ia kini mencatatkan 81-19 di Grand Slam.

Satu-satunya petenis yang mencatatkan rekor lebih baik di 100 pertandingan Grand Slam pertama sejak musim 2000 adalah Rafael Nadal yang mencatatkan 86-14.

Artikel Tag: Tenis, wimbledon, australian open, US Open, Jannik Sinner

Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/tenis/tiga-pencapaian-yang-jannik-sinner-torehkan-usai-kemenangan-di-london

Read Entire Article
International | Politik|