Ligaolahraga.com -
Berita Tenis: Hanya beberapa hari setelah mencetak kemenangan pertama atas petenis peringkat 10 besar, langkah Joao Fonseca terhenti di babak kedua Australian Open, Melbourne musim 2025.
Petenis berusia 18 tahun telah mengukuhkan dirinya sebagai salah satu petenis putra paling berkembang pada musim ini usai memenangkan gelar ajang Challenger di Canberra, melalui babak kualifikasi Australian Open tanpa kehilangan satu set pun, lalu menundukkan petenis peringkat 10 besar, Andrey Rublev.
Namun, kisah dongeng petenis berkebangsaan Brazil di Australian Open musim ini harus berakhir di tangan petenis berkebangsaan Italia, Lorenzo Sonego yang memenangkan pertemuan mereka dengan lima set di babak kedua. Laga tersebut menjadi laga lima set pertama bagi sang petenis belia.
Di atas kertas, petenis berusia 18 tahun menjadi kuda hitam dengan fakta bahwa peringkatnya 50 peringkat lebih di bawah Sonego. Tetapi, ia masih memiliki harapan tinggi dengan performa yang akhir-akhir ini ia perlihatkan serta kemenangan yang ia petik.
“Saya pikir setelah pertarungan melawan Rublev, ekspektasinya semakin membesar,” ungkap Fonseca. “Orang-orang mengatakan sedikit lebih banyak tentang saya. Ekspektasi saya pun membesar. Saya merasa lebih gugup dibandingkan dengan pertandingan melawan Rublev dan saya telah mengantongi kemenangan sebelumnya melawan Sonego. Saya pikir pengalaman menjadi perbedaan besar kali ini.”
Pengalaman tanpa diragukan berperan penting bagi petenis berusia 18 tahun dalam usaha menjadi petenis putra termuda yang lolos ke babak 32 besar di Melbourne Park sejak Bernard Tomic pada musim 2011. Ia memiliki permainan memukau yang membuat penggemar berdecak kagum dengan winner yang ia ciptakan, tetapi hal tersebut juga membuka peluang bagi sang petenis untuk melakukan lebih banyak kesalahan. Melawan Sonego, ia melesatkan 40 winner, tetapi juga melakukan 40 unforced error.
“Saya pikir ketika anda memainkan laga lima set, pengalaman, itu berbeda. Mereka mengetahui dengan benar ketika memberikan tekanan. Ada pasang surut selama pertandingan,” tutur Fonseca.
“Saya membutuhkan lebih banyak pengalaman seperti itu. Saya harus banyak berlatih agar tetap fokus secara mental di sepanjang pertandingan dan harus mempersiapkan diri demi ini. Saya pikir itu perbedaan besar ketika bermain di Grand Slam.”
Masa depan sangat cerah bagi petenis berkebangsaan Inggris yang merupakan mantan petenis peringkat 1 dunia kategori junior dan pernah memenangkan US Open di kategori tersebut. Tantangan sang petenis saat ini adalah berusaha menghidupkan sensasi yang menyelimutinya.
“Saya merasa sangat senang bergabung di peringkat 100 besar, melakoni turnamen besar, mendapatkan posisi di lingkungan ini, dan tetap berlatih untuk semakin handal serta menghuni peringkat yang lebih tinggi,” ujar Fonseca.
“Saya pikir bagi saya, bagi diri saya sendiri, menurut opini saya, langit adalah batasnya. Anda harus lebih banyak berlatih demi menggapai mimpi, yaitu menjadi peringkat 1 dunia.”
Artikel Tag: Tenis, australian open, Joao Fonseca
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/tenis/joao-fonseca-dapatkan-pelajaran-berharga-usai-kekalahan-australian-open