Menilik Profil Singkat Sembilan Presiden IOC Sejak Tahun 1894

4 hours ago 2

Ligaolahraga.com -

Setelah melalui pemilihan yang kompetitif, presiden baru Komite Olimpiade Internasional (IOC) akan dipilih pada hari Kamis di Costa Navarino, Yunani, dalam Sesi ke-144.

Pengganti Thomas Bach, yang telah memimpin sebagai presiden sejak 2013, akan menjalani masa jabatan delapan tahun, yang dapat diperpanjang selama empat tahun.

Pemilihan presiden IOC yang berlangsung secara tertutup ini akan membentuk masa depan IOC di tengah tantangan global.

Sejak didirikan pada tahun 1894, IOC telah memiliki sembilan presiden, semuanya dari Barat, dengan tiga di antaranya adalah atlet Olimpiade.

Para pemimpin ini berhasil mengatasi krisis politik, perang, dan boikot, membentuk Olimpiade menjadi fenomena global.

Dimitrios Vikelas (1894-1896)

Pengusaha dan penulis Yunani, Dimitrios Vikelas, adalah presiden IOC pertama, yang dipilih untuk mendukung Athena sebagai tuan rumah Olimpiade modern pertama pada tahun 1896.

Meskipun mengalami kesulitan keuangan, ia mendapatkan dukungan dari Raja George I dan menggalang dana. Setelah berhasil menyelenggarakan Olimpiade, ia mengundurkan diri dan menyerahkan kepemimpinan kepada Pierre de Coubertin.

Pierre de Coubertin (1896-1925)

Sejarawan Prancis Pierre de Coubertin adalah kekuatan pendorong di balik Olympisme modern. Dia menentang olahraga wanita tetapi memperkenalkan lambang Olimpiade lima cincin dan moto 'Citius, Altius, Fortius'.

Dia berjuang untuk mengkonsolidasikan gerakan ini, menganjurkan amatirisme dan menjauhkan politik dari olahraga. Olimpiade Paris 1924 diikuti oleh 44 negara dan 3.089 atlet. Karena dilemahkan oleh pergulatan internal, ia mengundurkan diri pada 1925.

Henri de Baillet-Latour (1925-1942)

Henri de Baillet-Latour dari Belgia memimpin selama kekacauan ekonomi dan totalitarianisme. Dia mengawasi Olimpiade Berlin 1936 yang kontroversial, yang digunakan sebagai propaganda Nazi.

Terlepas dari ketegangan politik, acara ini menjadi saksi kemenangan bersejarah Jesse Owens. Pecahnya Perang Dunia II menyebabkan pembatalan Olimpiade 1940 dan 1944. Baillet-Latour meninggal pada 1942, membuat IOC mengalami krisis.

Sigfrid Edstrom (1946-1952)

Pemimpin Swedia, Sigfrid Edström, merevitalisasi IOC pasca perang. Olimpiade London 1948 melambangkan kelahiran kembali Olympisme.

Dia mendukung olahraga wanita, memperkenalkan langkah-langkah anti-doping, dan menetapkan fondasi untuk profesionalisasi IOC sebelum pensiun pada 1952.

Avery Brundage (1952-1972)

Avery Brundage dari Amerika adalah seorang pembela amatirisme yang gigih. Dia menolak pengaruh komersial, bahkan mempertimbangkan untuk melarang ski alpine karena pencitraan merek yang mencolok.

Di bawah kepemimpinannya, Olimpiade berkembang secara global. Masa jabatannya ditandai dengan pembantaian di Munich tahun 1972, di mana 11 atlet Israel terbunuh. Keputusannya untuk melanjutkan Olimpiade menghadapi reaksi keras.

Lord Killanin (1972-1980)

Lord Killanin dari Irlandia melonggarkan peraturan amatirisme tetapi menghadapi boikot besar.

Negara-negara Afrika menarik diri dari Olimpiade Montreal 1976 karena masalah apartheid, sementara AS memimpin boikot Moskow 1980 setelah invasi Soviet ke Afghanistan.

Masalah keuangan dan ketegangan politik menyebabkan pengunduran dirinya.

Juan Antonio Samaranch (1980-2001)

Juan Antonio Samaranch dari Spanyol memodernisasi dan mengglobalkan IOC. Dia merangkul profesionalisme, mendapatkan sponsor yang menguntungkan, dan meningkatkan partisipasi wanita.

Masa jabatannya diwarnai dengan skandal korupsi dan juga pertandingan-pertandingan bersejarah, seperti Barcelona 1992.

Jacques Rogge (2001-2013)

Jacques Rogge dari Belgia menekankan anti-doping, keberlanjutan, dan pengendalian biaya. Meskipun menghadapi kecurigaan korupsi, Olimpiade London 2012 adalah sebuah kesuksesan organisasi.

Thomas Bach (2013-2025)

Thomas Bach dari Jerman berfokus pada inklusi, keberlanjutan, dan modernisasi. Masa jabatannya menghadapi berbagai tantangan, termasuk pandemi COVID-19, skandal doping Rusia, dan ketegangan geopolitik.

Dia meluncurkan "Agenda Olimpiade 2020" untuk membuat Olimpiade lebih mudah diakses. Warisannya adalah salah satu adaptasi di dunia yang terus berkembang.

Artikel Tag: Presiden

Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/olahraga-lain/menilik-profil-singkat-sembilan-presiden-ioc-sejak-tahun-1894

Read Entire Article
International | Politik|