Ligaolahraga.com -
Di balik serangan ofensif tanpa henti di awal ronde pertama yang dipimpin oleh jab aktif, Mikaela Mayer mampu menahan serangan telat dari rivalnya, Sandy Ryan.
Ia pun meraih kemenangan angka mutlak dan mempertahankan gelar juara dunia kelas welter WBO wanita, Sabtu (29/3) malam,
Duel ini merupakan pengulangan dari pertarungan mereka di bulan September, ketika Mayer memenangkan keputusan mayoritas yang kontroversial untuk merebut gelar dari Ryan.
Pertaringan ulang ini bisa dibilang lebih menghibur dan merupakan kemenangan yang lebih pasti bagi Mayer. Namun, ia harus menahan serangan Ryan di menit-menit akhir.
Dua juri memberi nilai 97-92 dan juri ketiga memberi nilai 98-92. Namun skor tersebut tidak mencerminkan pertarungan yang sengit.
"Saya ingin menghajarnya, dan saya berhasil," kata Mikaela Mayer, yang meningkatkan rekornya menjadi 21-2.
Peraih medali Olimpiade 2016 ini memulai dengan cepat, bekerja di belakang jab dan menekan.
Tidak seperti pertemuan pertama mereka, Ryan (7-3-1) lebih tenang dan sabar, mencari kesempatan untuk menyerang balik dengan tangan kanannya.
Namun kegigihan Mayer memaksa Ryan untuk bertahan lebih awal dan ia mengendalikan ronde-ronde awal. Saat Ryan memulai pertukaran serangan, semuanya sudah terlambat.
"Saya ingin memberi Sandy sebuah laga ulang karena itu adalah pertarungan yang hebat," kata Mayer. "Saya yakin laga ulang harus terjadi ketika para penggemar menginginkannya. Kami telah melakukannya, namun saya telah mengalahkan Sandy dua kali. Sekarang, saatnya bagi saya untuk maju dan menghadapi pertarungan memperebutkan juara sejati, yaitu melawan [juara WBA, WBC dan IBF] Lauren Price."
Perseteruan antara Mikaela Mayer dan Ryan menjadi sengit selama setahun terakhir.
Sebelum pertemuan pertama mereka, mereka terlibat dalam perang kata-kata yang meningkatkan ketegangan ketika Ryan disiram dengan cat oleh penyerang tak dikenal dalam perjalanan ke Madison Square Garden untuk pertarungan mereka.
Ryan yang berasal dari Inggris menyalahkan Mayer atas serangan cat merah tersebut, yang dibantah keras oleh petenis Amerika itu.
Keputusan pertama yang kontroversial itu semakin mengobarkan api perseteruan mereka. Keduanya juga berdebat mengenai Kay Koroma, mantan pelatih Mayer, yang melatih Ryan untuk pertarungan pertama mereka dan berada di pojok mantan juara dalam pertandingan ulang.
Dengan tensi yang meningkat, kedua wanita ini menampilkan pertarungan berintensitas tinggi yang menghibur di Fontainebleau.
Dalam pertemuan pertama mereka, Mayer mendaratkan 186 pukulan dan Ryan 185 pukulan. Perbedaannya terletak pada aktivitas; Mayer melontarkan 131 pukulan lebih banyak.
Pertarungan ulang ini mengikuti pola yang sama. Mayer mengungguli Ryan dengan angka 178 berbanding 146 dan melontarkan 516 pukulan berbanding 377 pukulan milik Ryan. Mayer sukses menyerang tubuh Ryan dengan 55 pukulan di bawah leher.
Rencana permainan Mikaela Mayer adalah untuk membuat rivalnya kewalahan dengan aktivitasnya, dan dia memegang kendali pada Ronde 5.
Mayer sedikit mengendurkan serangan pada ronde ke-6, dan memilih untuk menempatkan pukulannya, yang memberikan kesempatan bagi Ryan untuk menjadi penyerang.
Ryan bertarung dengan penuh semangat pada ronde kedelapan dan maju menyerang dengan pukulan kanan keras. Agresi yang terus menerus ini membuka luka di mata kanan Mayer setelah benturan kepala.
Dua ronde terakhir dipenuhi dengan pertukaran serangan keras. Ryan menjatuhkan Mayer dengan pukulan kanan, namun Mayer menolak untuk mundur saat para penggemar berdiri di detik-detik terakhir.
"Saya telah lama ingin naik ke divisi welter," kata Mayer. "Maka, saat saya akhirnya melakukannya, itu membutuhkan satu setengah tahun kerja keras yang solid dan ini adalah tempat di mana saya merasa nyaman. Di sinilah saya seharusnya berada."
Dengan berakhirnya perseteruan ini, Mikaela Mayer dapat terfokus untuk menjadi juara sejati.
Artikel Tag: Mikaela Mayer
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/tinju/mikaela-mayer-kalahkan-sandy-ryan-melalui-keputusan-mutlak
