- TEK
- SAINS
Serangkaian fenomena astronomi diprediksi akan terjadi pada bulan November 2024.
Rabu, 30 Okt 2024 10:56:00
Fenomena astronomi merujuk pada kejadian-kejadian alam yang terjadi di luar atmosfer Bumi dan dapat kita saksikan dari planet kita. Setiap bulan, fenomena ini mengalami perubahan yang disebabkan oleh pergerakan benda langit yang memiliki orbit dan kecepatan yang berbeda-beda.
Pada bulan November 2024, terdapat serangkaian fenomena langit yang diprediksi akan terjadi, antara lain Beaver Moon, elongasi timur maksimum Merkurius, serta hujan meteor Taurids dan Leonids. Mengacu pada informasi yang dirilis oleh laman BRIN pada Selasa (29/10), berikut adalah daftar fenomena astronomi yang akan terjadi di bulan November 2024.
1. Hujan Meteor Taurid (4-5 November 2024) Hujan meteor Taurid akan berlangsung dalam waktu yang cukup lama dan diperkirakan hanya akan menghasilkan sekitar 5 hingga 10 meteor setiap jam. Fenomena ini unik karena terdiri dari dua aliran yang berbeda. Aliran pertama berasal dari butiran debu yang ditinggalkan oleh Asteroid 2004 TG10, sedangkan aliran kedua berasal dari puing-puing Komet 2P Encke. Hujan meteor ini rutin terjadi setiap tahun antara tanggal 7 September hingga 10 Desember, namun puncaknya diperkirakan akan terjadi pada 4 November 2024.
2. Bulan Purnama Beaver Moon (16 November 2024) Selanjutnya, fenomena astronomi yang akan terjadi di bulan November 2024 adalah bulan purnama Beaver Moon. Fase bulan purnama ini diperkirakan akan muncul pada 16 November 2024, mulai pukul 04.28 WIB. Bulan purnama ini dikenal oleh suku-suku asli Amerika dengan sebutan Bulan Berang-berang, yang merupakan waktu bagi mereka untuk memasang perangkap berang-berang sebelum rawa-rawa dan sungai membeku. Fenomena ini juga merupakan Super Moon terakhir dari tiga fenomena yang terjadi sepanjang tahun 2024.
Elongasi Merkurius
Fenomena elongasi Merkurius akan terjadi pada 16 November 2024. Ini adalah elongasi timur maksimum Merkurius, di mana planet ini akan berada pada jarak semu terbesarnya dari matahari, yaitu 22,5 derajat jika dilihat dari Bumi.
Menurut informasi yang dikutip dari laman Earth Sky pada Selasa (29/10), peristiwa ini akan memberikan kesempatan bagi pengamat untuk melihat Merkurius dalam posisi yang optimal.
Selanjutnya, pada 17 November 2024, akan terjadi fenomena oposisi Uranus. Dalam astronomi, oposisi adalah kondisi ketika sebuah planet berada dalam posisi berlawanan dengan matahari.
Planet-planet yang mengalami fenomena ini adalah planet luar, termasuk Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Oposisi Uranus ini akan memberikan kesempatan bagi para astronom dan pengamat langit untuk mengamati planet tersebut dengan lebih jelas.
Selain itu, pada tanggal 17 hingga 18 November 2024, akan berlangsung hujan meteor Leonid. Hujan meteor ini mendapatkan namanya dari konstelasi Leo, yang merupakan titik radian dari fenomena ini.
Hujan meteor Leonid terjadi ketika Bumi melewati puing-puing yang ditinggalkan oleh Komet Tempel-Tuttle, yang membutuhkan waktu sekitar 33 tahun untuk menyelesaikan satu kali orbit mengelilingi matahari. Meskipun diperkirakan akan cukup terhalang oleh Bulan purnama, hujan meteor Leonid tetap dianggap sebagai salah satu yang paling terang pada tahun 2024
Artikel ini ditulis oleh
Editor Fauzan Jamaludin
H
Reporter
- Harun Mahbub
- Switzy Sabandar
Hujan Meteor Perseid Bakal Terjadi Pekan ini, 75 Bintang akan Jatuh Dalam 1 Jam
Tahun ini bulan akan terbenam tepat saat aktivitas kuat mulai terjadi dari Perseids.
Kapan Hujan Meteor 2023? Berikut Waktu dan Proses Terjadinya
Meteor merupakan objek angkasa yang memasuki atmosfer bumi dan menghasilkan fenomena optik yang disebut sebagai bintang jatuh.
Hujan Meteor Ini Bisa Dilihat Oktober 2024
Hujan meteor Draconid berasal dari puing-puing komet. Induk dari hujan meteor Draconid bernama komet P/Giacobini-Zinner.
Meteor 3 minggu yang lalu
Dini Hari Nanti Hujan Meteor Perseid Bakal Terjadi Bisa Dilihat di Indonesia Tanpa Alat
Tahun ini hujan meteor Perseid akan terlihat lebih indah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Hujan Meteor Perseid Tanggal 12-13 Agustus, Ini Penyebab dan Proses Terjadinya
Fenomena hujan meteor Perseid akan mencapai puncaknya pada 12 dan 13 Agustus 2023.
Fenomena Badai Meteor ini Diabadikan dalam Sebuah Lukisan
Badai meteor akan menghasilkan lebih dari 1.000 meteor per jam. Badai meteor Leonid terakhir terlihat pada 2001.
Leonid 3 minggu yang lalu
Super Blue Moon Bakal Terbit di Akhir Agustus 2023, Begini Cara Lihatnya
Super Blue Moon adalah sebuah peristiwa langka di mana bulan purnama muncul dua kali dalam satu bulan dan posisinya berada pada Perigee.
FOTO: Fenomena Super Blue Moon Hiasi Langit Jakarta, Beginilah Penampakan Langkanya
Blue Moon terjadi pada 30 dan 31 Agustus 2023. Fenomena ini bisa disaksikan secara langsung dengan mata tanpa menggunakan alat apapun.
Bulan 1 tahun yang lalu