Permukiman ini dikellingi benteng pertahanan dan di dalamnya juga terdapat pemakaman.
Jumat, 01 Nov 2024 14:02:02
Para arkeolog baru-baru ini menemukan sebuah kota kecil dari Zaman Perunggu berusia 4.400 tahun di Oasis Khaybar, Arab Saudi.
Pemukiman tersebut ditemukan selama eksplorasi terbaru Proyek Arkeologi Khaybar Longue Duree (AFALULA-RCU-CNRS) oleh tim arkeolog yang dipimpin Guillaume Charloux dari Pusat Penelitian Ilmiah Nasional Prancis.
Situs pemukiman ini ditemukan dekat kota Al-'Ula di wilayah Hejaz, Arab Saudi. Al-'Ula disebut sebagai kota yang terkutuk karena dulu di sini pernah tinggal kaum Nabi Saleh yang disebut kaum Tsamud Al-Hijr. Hal ini juga telah disampaikan dalam Al-Qur’an. Dalam Ensiklopedia Islam, kata tsamud adalah nama dari suatu kaum, sedangkan kata al-Hijr adalah salah satu di antara beberapa kota yang dibangun oleh kaum tersebut.
Kota kuno yang baru ditemukan ini dinamai "al-Natah." Al-Natah dan situs-situs lain di sekitarnya menunjukan bahwa urbanisasi di Jazirah Arab bergerak lebih lambat dibanding pemukiman di Mesir dan Mesopotamia.
Dilansir Live Science, Al-Natah dihuni sekitar 500 penduduk yang memiliki luas sekitar 3,7 hektar meliputi distrik pusat, distrik permukiman, pemakaman dan dikelilingi benteng pertahanan. Benteng ini berbentuk tembok yang dibangun sepanjang 14,5 kilometer dan berfungsi untuk menghakau serangan para pengembara.
Artefak Kuno
Para peneliti menemukan banyak tembikar dan batu asah serta sedikitnya 50 sisa-sisa bangunan tempat tinggal yang mungkin terbuat dari tanah. Sementara itu di kawasan pusat terdapat dua bangunan yang mungkin digunakan sebagai kawasan administratif.
Ditemukan sebuah pemakaman di mana terdapat makam-makam bundar besar dan tinggi yang oleh para arkeolog disebut “makam Menara berundak” di bagian barat kawasan pusat.
Sejauh ini Charloux dan timnya belum menemukan peninggalan contoh tulisan di situs tersebut tetapi ditemukan jejak sereal yang ditemukan di situs lain, kemungkinan besar orang-orang al-Natah menanam tanaman di dekat situs tersebut, kata Charloux, seperti dikutip dari laman Live Science
Lebih jauh Charloux dan timnya mengatakan bahwa pemukiman ini merupakan tahap peralihan antara nomadisme yang mayoritas sebagai peternak dan pemukiman perkotaan kompleks yang terkait di wilayah Jazirah Arab lainnya.
Reporter Magang: Elma Pinkan Yulianti
Artikel ini ditulis oleh
Editor Hari Ariyanti
Arkeolog Gali Kota Bersejarah Berusia 25.000 Tahun Lengkap dengan 11.000 Tulang di Dalamnya
Arkeolog Gali Kota Bersejarah Berusia 25.000 Tahun Lengkap dengan 11.000 Tulang di Dalamnya
Temuan ini mengungkap wawasan baru tentang evolusi dan perkembangan historis populasi manusia di kawasan tersebut.
sains 7 bulan yang lalu
Arkeolog Temukan Makam Rahasia di Kota Kuno Misterius, Ada 12 Kerangka Manusia Berusia 2.000 Tahun
Arkeolog juga menemukan satu kerangka manusia yang masih memegang sebuah cawan keramik.
sains 1 bulan yang lalu
Arkeolog Temukan Bekas Lahan Pertanian Berusia 5.000 Tahun, Berisi Kapak Sampai Sisa Benih Tanaman
Situs ini sempat terbengkalai selama satu abad sebelum dilakukan penggalian baru-baru ini.
sains 1 bulan yang lalu
"Nenek Moyang" Kancing Baju Ditemukan di Desa Kuno Berusia 3.500 Tahun
Arkeolog di Prancis menemukan bekas permukiman permanen yang memberikan wawasan langka tentang struktur sosial masa lalu.
sains 1 tahun yang lalu
Arkeolog Temukan Bukti Manusia Purba Pernah Tinggal di Saluran Aliran Lava Gunung Berapi
Temuan manusia purba ini menjadi bukti sekaligus cara baru bagi manusia yang ingin tinggal di luar planet Bumi.
Arkeolog Temukan Permukiman Neolitikum Berusia 7.000 Tahun, Luasnya Sampai 13 Hektar
Tim menggunakan metode geofisika, arkeolog berhasil mengukur luas permukiman ini.
sains 6 bulan yang lalu