Asal Usul Cahaya Pertama di Alam Semesta Mulai Terungkap

1 month ago 11
  1. TEK
  2. SAINS

Para ilmuwan mengungkapkan bahwa galaksi kerdil memiliki peran krusial dalam menciptakan cahaya awal di alam semesta.

Kamis, 14 Nov 2024 06:43:00

Asal Usul Cahaya Pertama di Alam Semesta Mulai Terungkap Scientists identify faint black holes in galaxies that formed during the early days of the universe, using imagery from the Hubble Space Telescope. (©© 2024 merdeka.com)

Studi terbaru mengungkapkan asal mula cahaya pertama alam semesta. Penelitian ini dipublikasikan di jurnal Nature pada bulan Februari 2024 dan dipimpin oleh Iryna Chemerynska, seorang astrofisikawan dari Institut d'Astrophysique de Paris, bersama tim penelitinya.

Berdasarkan laporan dari Science Alert pada Kamis (14/11), para peneliti menemukan bahwa galaksi kerdil memiliki peran krusial dalam proses pembentukan cahaya pertama di alam semesta. Dalam studi ini, mereka menjelaskan bahwa cahaya yang pertama kali tersebar bebas di ruang angkasa berasal dari galaksi-galaksi kecil yang dikenal sebagai "galaksi kerdil".

Chemerynska menekankan bahwa galaksi kerdil memiliki peran penting dalam melepaskan foton pengion yang berfungsi untuk membersihkan kabut hidrogen yang sebelumnya menghalangi cahaya untuk bergerak bebas di alam semesta.

Pada fase awal setelah peristiwa Big Bang, ruang angkasa dipenuhi oleh kabut hidrogen dan plasma yang sangat panas dan padat. Dalam kondisi ini, banyak partikel terionisasi, seperti elektron bebas dan proton, yang mengambang di ruang angkasa, sehingga cahaya tidak dapat menembus kabut tersebut.

Namun, sekitar 300.000 tahun setelah Big Bang, saat alam semesta mulai mendingin, proton dan elektron mulai bergabung membentuk gas hidrogen netral serta sedikit helium.

Bintang-bintang pertama yang terbentuk di galaksi kerdil ini kemudian mulai memancarkan radiasi yang kuat, yang berfungsi untuk mengionisasi gas hidrogen. Proses ini, yang dikenal sebagai reionisasi kosmik, menyebabkan gas hidrogen netral berubah menjadi plasma terionisasi, sehingga memungkinkan cahaya mulai menyebar bebas di seluruh alam semesta.

Reionisasi ini tidak hanya mengubah sifat kabut hidrogen, tetapi juga membuka jalan bagi cahaya untuk menyebar, mengungkapkan alam semesta yang sebelumnya tersembunyi dalam kegelapan.

Untuk memverifikasi temuan ini, para peneliti menggunakan teleskop James Webb Space Telescope (JWST) yang sangat canggih. Pengamatan yang dilakukan melalui JWST memungkinkan tim peneliti untuk mendalami lebih lanjut proses reionisasi ini.

Mereka menemukan bahwa galaksi kerdil memang memiliki peran penting dalam memulai proses pembersihan kabut hidrogen, yang pada gilirannya memungkinkan cahaya pertama muncul di alam semesta.

Artikel ini ditulis oleh

Fauzan Jamaludin

Editor Fauzan Jamaludin

H

Reporter

  • Harun Mahbub
  • Switzy Sabandar
Ilmuwan Astronomi Temukan Bukti Kuat Bentuk Energi Gelap di Luar Angkasa yang Selama Ini Misterius

Ilmuwan Astronomi Temukan Bukti Kuat Bentuk Energi Gelap di Luar Angkasa yang Selama Ini Misterius

Selama ini ilmuwan astronomi masih bingung dan bertanya-tanya tentang konsep energi gelap. Energi yang misterius mengelilingi alam semesta.

 Itu Nenek Moyang Galaksi Bima Sakti

Ilmuwan Ceritakan Ada Fenomena Langka Dua Lubang Hitam Bergabung di Luar Angkasa: Itu Nenek Moyang Galaksi Bima Sakti

NASA berhasil mengamati dua pasang lubang hitam supermasif yang hampir bertabrakan dalam galaksi kerdil, sebuah temuan langka.

NASA 2 bulan yang lalu

Temuan Ini Menguak Teka-teki Bintang Pertama di Alam Semesta Terbentuk

Temuan Ini Menguak Teka-teki Bintang Pertama di Alam Semesta Terbentuk

Berikut penjelasan ilmuwan yang berhasil menemukan jawaban teka-teki bintang pertama terbentuk.

Bintang Tertua di Alam Semesta Ditemukan, Berada di Dekat Galaksi Bima Sakti

Bintang Tertua di Alam Semesta Ditemukan, Berada di Dekat Galaksi Bima Sakti

Penemuan ini memberikan perspektif unik tentang proses pembentukan elemen-elemen awal di galaksi selain Bima Sakti

sains 8 bulan yang lalu

Usia Alam Semesta Ternyata Dua Kali Lebih Tua Dari Dugaan Sebelumnya, Begini Cara Ilmuwan Menghitungnya

Usia Alam Semesta Ternyata Dua Kali Lebih Tua Dari Dugaan Sebelumnya, Begini Cara Ilmuwan Menghitungnya

Usia Alam Semesta Ternyata Dua Kali Lebih Tua Dari Dugaan Sebelumnya, Begini Cara Ilmuwan Menghitungnya

Teleskop James Webb Temukan Galaksi Penuh Debu yang Sulit Dikenali

Teleskop James Webb Temukan Galaksi Penuh Debu yang Sulit Dikenali

Teleskop luar angkasa, James Webb berhasil menangkap sebuah objek berbentuk galaksi yang redup.

Ilmuwan Temukan Lubang Hitam Kembar yang Misterius

Ilmuwan Temukan Lubang Hitam Kembar yang Misterius

Kedua lubang hitam ini berputar dalam orbit yang semakin memburuk di inti galaksi tersebut.

sains 1 tahun yang lalu

Berapa Sih Usia Alam Semesta? Ditebak Dua Kali Lebih Tua dari Anggapan Selama Ini

Berapa Sih Usia Alam Semesta? Ditebak Dua Kali Lebih Tua dari Anggapan Selama Ini

Usia alam semesta diperkirakan lebih tua dari anggapan umum selama ini. Benarkah demikian?

Teleskop James Webb Berhasil Tangkap Foto Objek Cincin Einstein yang Langka, Begini Bentuknya
Misteri Atmosfer yang Tipis di Bulan Akhirnya Terpecahkan, Rahasia yang Terkubur Miliaran Tahun

Misteri Atmosfer yang Tipis di Bulan Akhirnya Terpecahkan, Rahasia yang Terkubur Miliaran Tahun

Penelitian terbaru mengungkap bahwa atmosfer tipis di Bulan terbentuk akibat dampak meteor yang terus-menerus menghantam permukaannya.

Bulan 3 bulan yang lalu

Proses Terjadinya Aurora secara Lengkap, Simak Penjelasannya

Proses Terjadinya Aurora secara Lengkap, Simak Penjelasannya

Cahaya indah berwarna-warni yang satu ini selalu mengundang rasa takjub.

Peneliti Ungkap Energi Misterius Akibatkan Perluasan Alam Semesta, Muncul Usai Big Bang 13,8 Miliar Tahun Lalu
Read Entire Article
International | Politik|