- TEK
- SAINS
Lingkungan luar angkasa yang ekstrem, mulai dari gravitasi rendah, paparan radiasi tinggi, hingga kurangnya pola siang dan malam yang teratur.
Kamis, 21 Nov 2024 10:11:00
Astronot yang menghabiskan 6 bulan di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) dilaporkan mengalami penurunan daya ingat, perhatian, dan kecepatan pemrosesan. Ini memunculkan kekhawatiran tentang potensi gangguan kognitif pada misi luar angkasa masa depan, terutama perjalanan jangka panjang nanti ke Mars.
Lingkungan luar angkasa yang ekstrem, mulai dari gravitasi rendah, paparan radiasi tinggi, hingga kurangnya pola siang dan malam yang teratur, akan memiliki dampak besar terhadap kesehatan manusia.
Selain masalah fisik seperti kehilangan massa otot dan peningkatan risiko penyakit jantung, dampak kognitif akibat perjalanan luar angkasa berkepanjangan lainnya belum sepenuhnya dipahami. Saat ini, Sheena Dev dari Pusat Antariksa Johnson NASA di Houston, Texas, bersama timnya mempelajari kinerja kognitif 25 astronot selama mereka bertugas di ISS. Astronot menjalani 10 tes kognitif yang dirancang untuk mengukur kemampuan seperti penalaran abstrak, pengambilan risiko, memori kerja, dan perhatian.
Melansir dari NewScientist, Kamis (21/11), beberapa tes itu dilakukan di Bumi, sekali sebelum misi dan dua kali setelahnya. Sementara sisanya, dilakukan selama mereka berada di ISS, baik di awal maupun akhir misi. Hasilnya, para peneliti menemukan bahwa para astronot membutuhkan waktu lebih lama untuk menyelesaikan tes yang mengukur kecepatan pemrosesan, memori kerja, dan perhatian di ISS daripada di Bumi, tetapi hasilnya sama akuratnya.
Meskipun tidak ada gangguan kognitif secara keseluruhan atau efek yang bertahan lama pada kemampuan para astronot, beberapa pengukuran, seperti kecepatan pemrosesan, membutuhkan waktu lebih lama untuk kembali normal setelah mereka kembali ke Bumi. Elisa Raffaella Ferrè dari Birkbeck, Universitas London, menekankan bahwa data ini penting untuk perencanaan misi luar angkasa di masa depan. Namun, ia juga menekankan perlunya pengumpulan lebih banyak data, baik di Bumi maupun luar angkasa, untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas.
“Misi ke Mars tidak hanya lebih lama dari segi waktu, tetapi juga dari segi otonomi,” kata Ferrè.
“Orang-orang di sana akan memiliki interaksi yang sama sekali berbeda dengan kontrol darat karena jarak dan keterlambatan komunikasi, jadi mereka harus sepenuhnya otonom dalam mengambil keputusan, jadi kinerja manusia akan menjadi kuncinya. Anda tentu tidak ingin memiliki astronot di Mars dengan waktu reaksi yang lambat, dalam hal tugas yang berhubungan dengan perhatian atau memori atau kecepatan pemrosesan," tambah dia.
Jo Bower dari University of East Anglia, Inggris, juga mengatakan bahwa penurunan kinerja kognitif pada lingkungan luar angkasa yang tidak biasa adalah sesuatu yang wajar.
"Itu tidak selalu menjadi penyebab utama kekhawatiran, tetapi itu adalah sesuatu yang berguna untuk diwaspadai, terutama agar Anda mengetahui batas-batas Anda saat berada di lingkungan yang ekstrem ini," jelasnya.
Bower juga menjelaskan pentingnya kesadaran astronot terhadap kemampuan mereka selama misi.
"Bukan hanya bagaimana Anda mengerjakan tes tersebut, tetapi juga bagaimana persepsi Anda terhadap kemampuan Anda," katanya.
"Kita tahu, misalnya, jika Anda kurang tidur, sering kali kinerja Anda akan menurun, tetapi Anda tidak akan menyadari bahwa kinerja Anda telah menurun," ungkap dia.
Reporter magang: Nadya Nur Aulia
Artikel ini ditulis oleh
Editor Fauzan Jamaludin
F
Reporter
- Fauzan Jamaludin
Begini Kondisi Tubuh Astronot jika Terlalu Lama Tinggal di Luar Angkasa
Tidak adanya gravitasi di luar angkasa, memicu tubuh untuk beradaptasi saat sampai di Bumi.
Hampir Semua Astronot Mengalami Sakit Kepala saat di Luar Angkasa, Ini Penyebabnya
Hampir Semua Astronot Mengalami Sakit Kepala saat di Luar Angkasa, Ini Penyebabnya
Ternyata Tak Mudah Bagi Astronot Tidur saat di Luar Angkasa, Ini Penyebabnya
Persoalan ini kerap menjadi masalah bagi para astronot ketika di luar angkasa. Bagaiamana solusinya?
Cara Astronot “Membunuh” Rasa Bosan dan Kerinduan dengan Keluarga di Bumi
Kejenuhan dan rasa rindu kepada keluarga jadi "hantu" bagi astronot saat di stasiun ruang angkasa.
Satu Tahun di Luar Angkasa, Ini yang Akan Terjadi Dengan Tubuh Kita
Di luar angkasa tidak ada gravitasi sehingga tubuh astronot mengalami perubahan luar biasa dalam menjalani aktivitas sehari-hari.
Begini Kesibukan Astronot saat di Luar Angkasa, Tugas Berat Sudah Menanti
Ada agenda harian yang dilakukan astronot ketika berada di luar angkasa. Berikut selengkapnya.
Ini yang akan Terjadi pada Tubuh Manusia jika Memaksakan Pergi ke Mars
Akan ada efek bagi tubuh manusia jika memaksakan pergi ke Planet Mars.
Jadwal Lengkap Harian Astronot di Stasiun Ruang Angkasa dari Pagi sampai Malam
Berikut jadwal yang diatur NASA untuk astronotnya saat bertugas di Stasiun Ruang Angkasa.
Astronot NASA Sunita Williams alami penurunan berat badan signifikan selama lima bulan di Stasiun Luar Angkasa.
NASA Tutupi Penyakit Misterius Astronot yang Baru Pulang dari Luar Angkasa
Biasanya NASA akan menyediakan data kesehatan astronot pada peneliti luar yang akan menerbitkan makalah.