Ligaolahraga.com -
Liga Olahraga : Mantan peraih medali perunggu Asian Games di cabang bola voli dan ayah dari bintang bulu tangkis PV Sindhu, PV Ramana, memberikan perspektif yang seimbang tentang perdebatan seputar tantangan menekuni olahraga di India, khususnya bagi keluarga kelas menengah.
Perjalanan Ramana sendiri, dari latar belakang kelas menengah ke bawah hingga menjadi orang tua dari peraih dua medali Olimpiade, Sindhu, menjadi contoh peluang yang dapat diberikan oleh olahraga.
"Ayah saya meninggal saat saya berusia 3 tahun, saya adalah anak bungsu dari 10 bersaudara. Namun, kakak laki-laki dan perempuan saya sangat senang mendukung saya dan melihat saya bermain bola voli tingkat nasional. Mengapa? Karena saya mendapat pekerjaan di Perkeretaapian berkat olahraga itu," katanya kepada PTI.
"Jadi, jika Anda kelas menengah ke bawah atau kelas menengah, menjadi jago dalam olahraga apa pun sebenarnya membuka peluang bagi Anda. Jangan lupa, olahraga sangat bagus untuk perkembangan anak secara keseluruhan."
Sambil mengakui tantangannya, Ramana menekankan pentingnya menemukan keseimbangan antara olahraga dan akademis.
"Bakat selalu menunjukkan dirinya dan tidak pernah terkekang oleh kekayaan. Sebagai orang tua, Anda harus menemukan keseimbangan. Ketika saya menyadari putri sulung saya memiliki kecenderungan akademis, saya mendorongnya untuk mengejarnya," katanya.
"Dengan PV Sindhu, dia jauh lebih unggul dari semua orang di lapangan bulu tangkis saat dia masuk kelas 10 di sekolah. Dia telah menemukan sponsor karena semua orang dapat melihat bahwa dia ditakdirkan untuk hal-hal besar. Kita juga harus mempercayai anak-anak. Mereka juga memiliki naluri. Saya tidak berpikir sebagai seorang olahragawan, seseorang harus menghalangi orang lain dari olahraga."
Ramana percaya bahwa bakat tidak terbatas pada kekayaan dan bahwa orang tua harus mempercayai naluri dan kemampuan anak-anak mereka dan tidak boleh menghalangi mereka untuk berolahraga.
"Mendapatkan pekerjaan melalui olahraga adalah salah satu pertimbangan utama bagi orang tua kelas menengah dan dari apa yang saya ketahui, ada banyak peluang. Perusahaan kereta api sendiri mempekerjakan ribuan atlet," tambahnya.
"Selain itu, menjadi jago dalam bidang olahraga akan membuat Anda diterima di lembaga pendidikan terkemuka melalui kuota olahraga. Merupakan tanggung jawab pelatih untuk membimbing pemain muda melalui pemberitahuan yang tepat tentang lowongan pekerjaan dan peluang lainnya. Semua akademi seharusnya melakukan ini."
Lebih jauh, Ramana menekankan peran pelatih dalam membimbing pemain muda melalui pemberitahuan yang tepat tentang lowongan pekerjaan dan kesempatan lainnya.
"Kita tidak boleh lupa bahwa seorang atlet juga harus memiliki minimal pendidikan (untuk mendapatkan pekerjaan yang layak). Saat ini, ada kuota pekerjaan untuk atlet yang sudah pensiun," imbuhnya.
"Jadi, jangan patah semangat, biarkan anak-anak mengalir. Menurut saya, mereka harus didorong untuk menemukan keseimbangan dan memperhatikan akademis juga karena Anda tidak berlatih sepanjang hari. Ada waktu untuk hal-hal lain."
"Selama tahun-tahun pembentukan PV Sindhu, ada hari-hari ketika dia bertanya kepada saya bagaimana mungkin beberapa anak dalam pelatihannya bepergian dengan pesawat sementara kami selalu naik kereta api. Tapi lihatlah dia sekarang," kata Ramana.
"Perjuangan akan ada di sana tetapi Anda harus siap."
Artikel Tag: PV Sindhu, PV Ramana, Pullela Gopichand
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/badminton/ayah-pv-sindhu-tekankan-pentingnya-akademik-bagi-seorang-atlet
