Kontribusi terhadap penerimaan negara tersebut berasal dari sumbangan pajak sebesar Rp53,4 triliun dan dividen Rp23,6 triliun.
Sabtu, 16 Nov 2024 15:03:21
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mencatat telah memberi kontribusi terhadap penerimaan negara sebesar Rp77 triliun dalam kurun waktu 2019 hingga September 2024 atau dalam lima tahun.
Direktur Utama (Dirut) BNI, Royke Tumilaar merincikan, kontribusi terhadap penerimaan negara tersebut berasal dari sumbangan pajak sebesar Rp53,4 triliun dan dividen Rp23,6 triliun.
"Seiring dengan pertumbuhan bisnis, kontribusi kami terhadap negara terus meningkat, baik dari setoran pajak maupun pembayaran dividen. Hingga September 2024, kontribusi kami sudah mencapai Rp77 triliun, dengan Rp23,6 triliun berasal dari dividen dan Rp53,4 triliun dari pajak," kata Royke dikutip dari Antara di Jakarta, Sabtu (16/11).
Data itu diungkapkan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VI DPR RI bersama seluruh petinggi Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).
Royke mengatakan, BNI akan terus proaktif dalam meningkatkan pertumbuhan bisnis secara sehat dan berkelanjutan, sehingga bisa terus meningkatkan kontribusi kepada negara.
Catatan tersebut merupakan cerminan dari komitmen BNI untuk memberikan kontribusi nyata terhadap perekonomian nasional dan keberhasilan BNI dalam menjaga fundamental kinerja yang berkelanjutan.
Menurut Royke, meskipun terdapat potensi tekanan eksternal serta kondisi pasar yang fluktuatif, terutama terkait dengan dampak kemenangan Donald Trump dalam Pemilu AS, kinerja saham BNI hingga September 2024 masih menunjukkan performa yang cukup baik.
Meskipun tantangan dari faktor domestik dan global terus ada, Royke optimistis BNI akan tetap menjadi pilihan investasi yang menarik di Indonesia seiring dengan kinerja yang solid dan berkelanjutan.
Capaian Kinerja BNI
Dalam kesempatan tersebut, Royke juga memaparkan berbagai pencapaian positif dalam kinerja keuangan BNI hingga kuartal III 2024.
Di antaranya, BNI mencatatkan total aset sebesar Rp1.068 triliun, atau tumbuh 5,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Kredit yang disalurkan juga mengalami pertumbuhan yang signifikan, yakni 9,5 persen.
"Sementara itu, dana pihak ketiga yang dihimpun dari CASA (Current Account Savings Account) juga mencatatkan kenaikan 5,5 persen, dengan CASA ratio tetap terjaga di level yang sehat, yaitu 70,3 persen," ujar Royke.
Selain itu, rasio Loan-to-Deposit Ratio (LDR) BNI berada di angka 95,3 persen, menunjukkan manajemen likuiditas yang baik.
Return on Equity (ROE) tercatat 14,7 persen, dan kualitas kredit BNI juga menunjukkan perbaikan yang signifikan, dengan rasio kredit macet atau Non-Performing Loan (NPL) yang berhasil dijaga pada level 2 persen.
Lebih lanjut, Royke juga menyampaikan bahwa BNI memiliki rasio kecukupan modal (CAR) yang sangat baik, yakni di level 21,8 persen, yang mencerminkan kekuatan modal yang solid.
Sebagai hasil dari kinerja yang positif ini, laba BNI tumbuh menjadi Rp16,3 triliun pada kuartal III 2024.
"Dengan pencapaian-pencapaian tersebut, BNI terus menunjukkan kapasitas dan kapabilitasnya untuk beradaptasi dengan kondisi pasar yang dinamis, sekaligus memperkuat posisinya sebagai salah satu bank terkemuka di Indonesia," katanya pula.
Artikel ini ditulis oleh
Editor Idris Rusadi Putra
I
Reporter
- Idris Rusadi Putra
Naik 17 Persen, BNI Raup Untung Rp10,3 Triliun di Semester I-2023
Dari sisi permodalan, hingga Juni tahun 2023 CAR BNI berada pada level yang kuat sebesar 21,6 persen.
BNI 1 tahun yang lalu
Tiga Tahun Transformasi, BNI Catat Kenaikan Laba 14 Persen Jadi Rp20 Triliun di 2023
Sepanjang tahun 2023 BNI meraup laba bersih Rp20,9 triliun, naik 14,2 persen (yoy).
BNI 10 bulan yang lalu
BNI Raup Laba Rp10,7 Triliun di Semeseter I-2024, Naik 3,8 Persen
Pencapaian laba ini didukung kinerja kredit yang mengalami percepatan di kuartal kedua.
BNI 3 bulan yang lalu
BNI Raup Laba Bersih Rp5,33 Triliun, Tumbuh 2 Persen
Pertumbuhan laba bersih ditopang dengan kontribusi pengembangan pembiayaan UMKM.
BNI 7 bulan yang lalu
Tumbuh 15 Persen, Bank BNI Raup Laba Rp15,8 Triliun per September 2023
Rasio kecukupan permodalan atau Capital Adequacy Ratio (CAR) terus meningkat dari 18,9 persen per September 2022 menjadi 21,9 persen per September 2023.
BNI 1 tahun yang lalu
Fantastis! Setoran BRI ke Kas Negara Tembus Rp192,06 Triliun
BRI sebagai perusahaan BUMN, memiliki peran sebagai agent value creator dan agent of development.
Pemerintah Kumpulkan Rp1.196,54 Triliun Penerimaan Pajak di Agustus 2024, Ini Rinciannya
Penerimaan pajak sejak Januari-Agustus 2024 telah mencapai Rp1.196,54 triliun atau 60,16 persen dari target APBN.
Bank BTN Raup Laba Bersih Rp1,5 Triliun di Semester I-2024
Bank BTN berhasil bukukan laba bersih senilai Rp1,5 triliun pada parah pertama tahun 2024.
BTN 4 bulan yang lalu
BTN Salurkan Kredit Rp355,27 Triliun Per Agustus
Penyaluran kredit BTN per Agustus naik 13,05 persen secara tahunan.
BTN 2 bulan yang lalu
Kinerja APBN Surplus Rp152 Triliun, Bea Cukai Beri Kontribusi Rp135 Triliun
Selain sektor penerimaan, Bea Cukai turut mendukung APBN 2023 dengan menjaga stabilitas kondisi ekonomi.
APBN 1 tahun yang lalu
Bank bjb Kantongi Laba Konsolidasi Rp1,16 Triliun di Kuartal III-2024
Pendapatan laba perseroan juga ditopang oleh pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) dan kredit yang positif.
BRI Dapat Apresiasi Wajib Pajak Patuh dan Berkontribusi Besar Terhadap Penerimaan Pajak
Sejak tahun 2019 hingga akhir Kuartal I 2024 BRI telah menyetorkan Rp192,06 triliun kepada kas negara.