- PERISTIWA
- NASIONAL
Mendiktisaintek mengingatkan bahwa kebebasan berpendapat dan berekspresi sebagai bagian dari kebebasan akademik
Senin, 28 Okt 2024 16:36:45
Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (BEM FISIP) Unair. Pemicunya, karangan bernada sindiran untuk Presiden Prabowo Subianto dan wakilnya Gibran Rakabuming Raka.
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Satryo Brodjonegoro mengaku langsung berkomunikasi dengan rektor Unair pascamendapat kabar tersebut.
“Saya tadi malam sudah memberitahu rektor Unair supaya membatalkan pembekuan BEM FISIP Unair dan dia mengatakan siap,” ujar Mendiktisaintek setelah Peresmian Pameran Bulan Bahasa di Kantor Kemendikdasmen di Jakarta. Demikian dikutip dari Antara, Senin (28/10).
Kemendiktisaintek, katanya, tetap menghormati otonomi perguruan tinggi. Termasuk dalam hal keleluasaan dan kebebasan secara akademik.
Namun begitu, ia mengingatkan bahwa kebebasan berpendapat dan berekspresi sebagai bagian dari kebebasan akademik juga perlu dibarengi dengan akuntabilitas dan tanggung jawab perguruan tinggi kepada publik .
"Saya minta kepada mereka, bapak ibu rektor, tolong jaga dengan baik karena kebebasan akademik itu harus dibarengi dengan akuntabilitas dan tanggung jawab kepada publik," katanya.
Sebelumnya, BEM FISIP Unair dibekukan oleh Dekanat FISIP setelah memasang karya seni satire berbentuk karangan bunga ditujukan memberi ucapan selamat atas pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih di Taman Barat FISIP.
Berdasarkan berita acara yang dibagikan di instagram @bemfisipunair, pemasangan karangan bunga itu dipakukan pada Selasa (22/10), pukul 15.00 WIB, sedangkan sekitar pukul 18.45 WIB karangan bunga tersebut ditarik karena hujan.
Namun, karena ditempatkan di lokasi strategis yang banyak dilewati warga kampus, karangan bunga dengan pesan satire itu kemudian viral di platform X dan Tiktok.
Pada Kamis (24/10), Ketua Komisi Etik Fakultas melakukan pemanggilan pada BEM FISIP Unair untuk meminta klarifikasi terkait kepemilikan karangan bunga tersebut.
Pada Jumat (25/10), pukul 09.03 WIB Presiden BEM FISIP Unair bersama wakil dan menteri kajian politik dan kajian strategis memenuhi panggilan Komisi Etik Fakultas.
Artikel ini ditulis oleh
Editor LIa Harahap
Sindir Prabowo-Gibran Lewat Karangan Bunga, BEM FISIP Unair Langsung Dibekukan
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga (FISIP Unair) dibekukan oleh dekanat FISIP UNAIR.
Pembekuan BEM FISIP Unair itu disebut-sebut karena Bagong Suyanto menganggap narasi dan foto pada karangan buka tersebut tidak beretika.
Dekan Unair Cabut Surat Pembekuan BEM FISIP, Begini Penjelasannya
Pembekuan BEM FISIP akibat dari penggunaan diksi pada karangan bunga yang dianggap tidak sesuai dengan kultur akademik.
Posting Konten Dinasti Politik, Akun Instagram BEM Universitas Udayana Diretas
Sebelumnya akun @bem_udayana memublikasikan postingan dengan judul "Politik Sayang Anak Ala Jokowi".
Unair Memanggil, Guru Besar dan Akademisi Minta Jokowi Hentikan Politik Kekeluargaan
Saat akan mengakhiri pemerintahannya, Presiden bisa mengambil sikap yang tidak menodai prinsip-prinsip utama.
Polri Diduga Intimidasi Rektor Unika, Ganjar: Sebagai Anak Polisi, Saya Tidak Terima
Tindakan intimidasi tentunya sangat disayangkan, untuk membuat video yang intinya mendukung pemerintah.
Rektor Unika Mengaku Ditekan Polisi, Komjen Fadil Imran Angkat Bicara
Kabarhakam memastikan apa yang dilakukan pihaknya sesuai dengan ketentuan dan aturan.
Kronologi Munculnya Baliho Jokowi di UGM, Alumnus Memalukan Diganti Jadi Membanggakan
BEM UGM mengkritik kinerja pemerintahan Presiden Jokowi melalui baliho dan sertifikat.
Ketum BEM UNY Mengaku Dicekik Dosen saat Ospek, Begini Kronologi dan Tanggapan Kampus
Ketua BEM UNY Farras Raihan (21) mengaku mendapatkan tindakan represif dari salah seorang dosen saat melakukan orasi.
Acara Guru Besar ITB Kritik Pemerintah Disusupi Video Porno dari Peserta
Kegiatan itu pun bisa diikuti secara daring melalui tautan yang sudah disiapkan.
Gelar Profesor Dicabut, 2 Guru Besar UNS Melawan Nadiem
Dua guru besar UNS Surakarta tak terima gelar profesor mereka dicopot Mendikbud Ristek Nadiem Makarim. Keduanya mengajukan keberatan dan gugatan ke PTUN.