Bumi Pernah Dihujani Meteor 4 Kali Lebih Besar dari Gunung Everest, Ini Bekasnya

2 months ago 10
  1. TEK
  2. SAINS

Penelitian dipimpin Nadja Drabon yang melibatkan pengumpulan serta analisis sampel batuan.

Selasa, 12 Nov 2024 08:59:00

Bumi Pernah Dihujani Meteor 4 Kali Lebih Besar dari Gunung Everest, Ini Bekasnya Bumi Pernah Dihujani Meteor 4 Kali Lebih Besar dari Gunung Everest, Ini Bekasnya (©Ilustrasi dibuat dengan ChatGPT)

Bumi pernah mengalami bencana yang sangat besar akibat hantaman sebuah meteor raksasa sekitar 3,26 miliar tahun yang lalu. Penelitian terkini yang dipublikasikan dalam Proceedings of the National Academy of Sciences menjelaskan dampak luar biasa dari peristiwa ini terhadap kondisi geologis dan kehidupan awal di planet kita.

Menurut laman Science Daily yang dilansir pada Selasa (12/11), studi ini berfokus pada meteor yang dikenal sebagai "S2". Meteor yang memiliki ukuran empat kali lipat dari Gunung Everest ini menghantam bumi pada masa awal pembentukan kehidupan, menyebabkan gelombang bencana yang merombak bentuk geologis bumi.

Pekerjaan penelitian ini dipimpin oleh Nadja Drabon, seorang ahli geologi purba dan asisten profesor di Departemen Ilmu Bumi dan Planet di Universitas Harvard. Bersama timnya, Drabon mengumpulkan serta menganalisis sampel batuan yang terpisah beberapa sentimeter dari lapisan-lapisan purba yang terkubur di sabuk Barberton Greenstone Belt, Afrika Selatan.

Saat ini, kawasan itu menjadi salah satu situs geologi terpenting untuk mempelajari sejarah awal bumi. Dengan menerapkan berbagai teknik analisis, seperti studi sedimentologi, geokimia, dan komposisi isotop karbon, Drabon dan timnya berhasil menemukan bukti-bukti yang mengarah pada kejadian dahsyat di masa lalu.

Melalui analisis tersebut, mereka berhasil membangun gambaran tentang dampak dari meteor S2, yang diperkirakan berukuran 200 kali lipat dari meteor yang mengakibatkan kepunahan dinosaurus 66 juta tahun yang lalu. Hantaman meteor S2 diperkirakan memiliki dampak yang sangat besar, memicu serangkaian peristiwa alam yang tidak hanya mengubah wajah planet ini, tetapi juga memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kehidupan purba yang ada pada waktu itu.

Meteor S2 yang menghantam bumi sekitar 3,26 miliar tahun lalu diduga memicu tsunami besar yang mengguncang samudra purba dan mengubah iklim secara drastis. Tsunami ini menciptakan gelombang-gelombang besar yang menghanyutkan puing-puing daratan ke kawasan pesisir.

Suhu Lautan Meningkat Pesat

Akibat dari hantaman yang sangat kuat, suhu di permukaan lautan meningkat secara drastis hingga menyebabkan perairan tersebut mendidih. Tidak hanya itu, atmosfer bumi juga mengalami pemanasan yang ekstrem. Salah satu dampak paling signifikan dari kejadian ini adalah munculnya awan debu tebal yang menyelimuti seluruh planet.

Awan debu tersebut menghalangi cahaya matahari, yang selanjutnya mengakibatkan gangguan besar pada proses fotosintesis yang sedang berlangsung. Proses fotosintesis, yang sangat penting bagi kehidupan di Bumi, pun terhenti, dan ini berdampak pada kehidupan tumbuhan serta mikroorganisme yang bergantung padanya.

Namun, meskipun banyak bentuk kehidupan terancam, bakteri menunjukkan ketahanan yang luar biasa terhadap bencana ini. Drabon dan tim penelitinya menemukan bahwa meskipun banyak kehidupan lain mati atau terhenti, bakteri purba yang ada pada saat itu memiliki kemampuan untuk bertahan hidup dalam kondisi yang sangat ekstrem.

Penemuan ini membuka wawasan baru mengenai sifat adaptif dari organisme paling primitif yang dapat bertahan bahkan di lingkungan yang sangat keras. Setelah dampak dari meteor S2, para peneliti menemukan adanya peningkatan populasi bakteri yang memetabolisme zat besi dan fosfor.

Fenomena ini berkaitan dengan peristiwa tsunami yang mengaduk lautan dalam dan membawa unsur-unsur kimia tersebut ke perairan yang lebih dangkal.

Di samping itu, meteorit S2 sendiri juga membawa fosfor, yang turut berkontribusi pada peningkatan jumlah bakteri yang menggunakan unsur tersebut sebagai sumber energi. Pergeseran menuju dominasi bakteri yang menyukai zat besi ini merupakan salah satu bagian penting dari evolusi kehidupan awal di Bumi.

Menurut Drabon, meskipun perubahan ini hanya berlangsung dalam waktu singkat, hal ini memberikan gambaran kunci tentang bagaimana kehidupan mikroba berevolusi dan bertahan melalui perubahan lingkungan yang ekstrem. Keberadaan bakteri yang memanfaatkan besi sebagai sumber energi menunjukkan bagaimana organisme pertama di bumi bisa beradaptasi dan berkembang dalam kondisi yang sangat berbeda dibandingkan dengan kehidupan modern saat ini.

Bukti Geologis

Salah satu sumbangan paling signifikan dari penelitian ini adalah penemuan bukti geologis di sabuk Barberton Greenstone yang terletak di Afrika Selatan. Wilayah ini diakui sebagai salah satu lokasi terbaik untuk mempelajari geologi bumi purba karena memiliki lapisan batuan yang terawetkan dengan sangat baik selama miliaran tahun.

Di lokasi ini, Drabon beserta timnya menemukan jejak-jejak dari peristiwa tumbukan meteor. Salah satunya adalah S2 yang meninggalkan tanda kimia dan sedimen yang dapat dianalisis untuk memahami dampaknya. Melalui penelitian lapangan di area ini, Drabon dan timnya berhasil mendaki celah-celah gunung serta memeriksa lapisan batuan yang terbentuk akibat semburan material dari tumbukan meteor.

Lapisan-lapisan tersebut memberikan bukti fisik dan kimia mengenai dampak yang ditinggalkan oleh meteor, termasuk perubahan dalam komposisi kimiawi sedimen yang terbentuk setelah peristiwa tsunami dan bencana lainnya.

Sabuk Barberton Greenstone tidak hanya menyimpan bukti dari peristiwa meteor S2, tetapi juga menunjukkan adanya setidaknya delapan peristiwa tumbukan meteor besar lainnya yang terjadi di Bumi purba. Temuan ini memberikan wawasan yang lebih mendalam mengenai sejarah geologi bumi dan bagaimana peristiwa-peristiwa besar ini berkontribusi terhadap evolusi kehidupan di planet ini.

Artikel ini ditulis oleh

Fauzan Jamaludin

Editor Fauzan Jamaludin

H

Reporter

  • Harun Mahbub
  • Switzy Sabandar
Berbekal ‘Kotak Hitam’ Ini Tiap Peristiwa Punahnya Dinosaurus di Bumi Terungkap Jelas

Berbekal ‘Kotak Hitam’ Ini Tiap Peristiwa Punahnya Dinosaurus di Bumi Terungkap Jelas

"Kotak Hitam" ini adalah kunci petunjuk bagaimana peristiwa mengerikan itu terjadi jutaan tahun silam.

Dinosaurus Musnah 66 Juta Tahun Lalu Bukan Hanya Karena Asteroid yang Hantam Bumi, Ternyata Ada Penyebab Lain

Dinosaurus Musnah 66 Juta Tahun Lalu Bukan Hanya Karena Asteroid yang Hantam Bumi, Ternyata Ada Penyebab Lain

Para ilmuwan berspekulasi ada kekuatan lain di Bumi yang menyebabkan dinosaurus punah, selain asteroid.

sains 1 tahun yang lalu

Ahli Geologi dan Arkeolog Menceritakan Detik-detik Punahnya Dinosaurus 66 Juta Tahun Lalu saat Dihantam Asteroid Besar
5 Peristiwa Kepunahan Massal yang Pernah Terjadi di Bumi

5 Peristiwa Kepunahan Massal yang Pernah Terjadi di Bumi

Kematian dinosaurus hanyalah satu dari lima peristiwa global yang menyebabkan jutaan spesies musnah. Bagaimana peristiwa-peristiwa ini terjadi?

Ilmuwan Ungkap Bumi Pernah Miliki Cincin Seperti Planet Saturnus 466 Juta Tahun Lalu

Ilmuwan Ungkap Bumi Pernah Miliki Cincin Seperti Planet Saturnus 466 Juta Tahun Lalu

Hipotesis ini tidak hanya bisa menjelaskan periode dampak yang luar biasa yang tercatat dalam sejarah geologi bumi, tetapi juga telah memengaruhi iklim Bumi.

sains 2 bulan yang lalu

Segini Besarnya Asteroid yang Menghantam Bumi, Pantas Dinosaurus Langsung Punah

Segini Besarnya Asteroid yang Menghantam Bumi, Pantas Dinosaurus Langsung Punah

Penelitian terbaru menemukan besarnya asteroid yang menghantam Bumi. Peristiwa ini yang membuat dinosaurus punah.

Orbit Bumi Pernah Berubah Jutaan Tahun Lalu, Begini Dampaknya Bagi Kehidupan

Orbit Bumi Pernah Berubah Jutaan Tahun Lalu, Begini Dampaknya Bagi Kehidupan

Pada suatu masa ini pernah terjadi. Imbasnya bagi kehidupan begitu mengerikan.

Bumi Pernah Dilanda Hujan selama 2 Juta Tahun, Peristiwa ini Jadi Buktinya

Bumi Pernah Dilanda Hujan selama 2 Juta Tahun, Peristiwa ini Jadi Buktinya

Bukti-bukti tersebut menunjukkan bahwa Bumi pernah mengalami perubahan kondisi iklim yang ekstrem.

hujan 8 bulan yang lalu

Ilmuwan Ungkap 466 Juta Tahun Lalu Bumi Pernah Punya Cincin

Ilmuwan Ungkap 466 Juta Tahun Lalu Bumi Pernah Punya Cincin

Hipotesis ini didasarkan pada rekontruksi tektonik lempeng selama periode Ordovisium yang mencatat lokasi 21 kawah tumbukan asteroid.

Bumi 2 bulan yang lalu

Bumi Pernah Diguyur Hujan Selama 2 Juta Tahun, kemudian Ini yang Terjadi Pada Dinosaurus

Bumi Pernah Diguyur Hujan Selama 2 Juta Tahun, kemudian Ini yang Terjadi Pada Dinosaurus

Bumi Pernah Diguyur Hujan Selama 2 Juta Tahun, kemudian Ini yang Terjadi Pada Dinosaurus

Bumi Terbuat dari Apa? Berikut Proses Terbentuknya Planet Biru ini

Bumi Terbuat dari Apa? Berikut Proses Terbentuknya Planet Biru ini

Bumi terbuat dari apa? begini proses tebentuknya selengkapnya.

Bumi 1 tahun yang lalu

Read Entire Article
International | Politik|