- TEK
- SAINS
Gejala penurunan kesehatan ini menjadi perhatian utama ilmuwan.
Selasa, 29 Okt 2024 11:30:27
Dampak dari penerbangan luar angkasa terhadap tubuh manusia merupakan hal yang masih diperhatikan oleh para ilmuwan hingga saat ini. Contoh penelitian yang diperoleh dari misi Polar Dawn milik SpaceX.
Mengutip Futurism, Selasa (29/10), ada beberapa hal yang mengkhawatirkan efeknya. Salah satunya adalah bola mata yang tidak dapat berfungsi dengan baik. Benarkah? Seorang pilot misi tersebut, Scott Poteet menceritakan adanya penurunan penglihatan saat ia berada di luar angkasa di hari pertama.
Persoalan ini cukup serius terlebih manusia punya ambisi untuk melakukan perjalanan ke planet Mars. Oleh sebab itu, tim Polaris Dawn telah melakukan eksperimen medis selama di orbit untuk memastikan dampak penerbangan antariksa terhadap kesehatan manusia.
Tak hanya Poteet, Jared Isaacman, komandan misi dan miliarder juga mengatakan, ia seperti melihat sebuah cahaya saat dirinya menutup mata, sebuah gejala misterius yang berkaitan dengan radiasi luar angkasa yang juga telah dilaporkan oleh astronot lainnya.
Radiasi persisten adalah faktor dimanapun di luar angkasa, tetapi misi tersebut justru membawa para astronot ke ketinggian yang lebih tinggi daripada Stasiun Luar Angkasa Internasional, menempatkan mereka dalam wilayah radiasi yang sangat intens, disebut sabuk Van Allen. Penglihatan buruk yang dialami Poteet terjadi karena suatu kondisi yang dikenal sebagai sindrom neurookular yang berhubungan dengan penerbangan antariksa, atau SANS.
Kondisi ini diyakini sebagai akibat dari lingkungan gravitasi mikro yang menyebabkan saraf optik membengkak, dan cairan di mata serta otak bergeser. SANS sendiri masih kurang bisa dipahami. Jadi, keempat awak menggunakan lensa kontak berteknologi tinggi yang terlihat seperti cyberpunk, untuk mengukur tekanan intraokular selama misi, dengan harapan bisa mengetahui penyebabnya.
Poteet mengatakan bahwa penglihatannya bisa kembali normal apabila ia segera kembali ke Bumi. Namun, menurut insinyur SpaceX dan petugas media misi Anna Menon, dampaknya akan menjadi bencana jangka panjang jika tidak ditangani.
“Jika Anda membayangkan masa depan di mana ada ribuan orang yang tinggal di luar angkasa dan mereka akhirnya sampai di permukaan Mars, dan sebagian besar (orang) mengalami perubahan penglihatan yang membuat mereka tidak dapat melakukan pekerjaan mereka, tidak dapat membaca prosedur mereka, itu masalah besar,” katanya.
Reporter magang: Nadya Nur Aulia
Artikel ini ditulis oleh
Editor Fauzan Jamaludin
F
Reporter
- Fauzan Jamaludin
Kepala Manusia akan Bengkak jika Terlalu Lama Tinggal di Luar Angkasa, Ini Penyebab dan Solusinya
Salah satu yang akan terjadi pada tubuh astronot adalah Sindrom Neuro-Okular atau kepala jadi bengkak.
Satu Tahun di Luar Angkasa, Ini yang Akan Terjadi Dengan Tubuh Kita
Di luar angkasa tidak ada gravitasi sehingga tubuh astronot mengalami perubahan luar biasa dalam menjalani aktivitas sehari-hari.
Obat Baru Bantu Cegah Kehilangan Massa Otot Astronot di Ruang Angkasa
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa obat baru yang dirancang membentuk otot dapat membantu mencegah hilangnya massa otot pada astronot selama di ruang angkasa.
Ini yang akan Terjadi pada Tubuh Manusia jika Memaksakan Pergi ke Mars
Akan ada efek bagi tubuh manusia jika memaksakan pergi ke Planet Mars.
Miliarder Jared Isaacman mendapatkan pengalaman menakjubkan saat ke luar angkasa bersama SpaceX. Dia keluar menuju ruang hampa dan melihat Bumi secara langsung.
Hampir Semua Astronot Mengalami Sakit Kepala saat di Luar Angkasa, Ini Penyebabnya
Hampir Semua Astronot Mengalami Sakit Kepala saat di Luar Angkasa, Ini Penyebabnya
Ilmuwan Jelaskan Alasan Mengapa Astronot Tak Boleh Terlalu Lama di Luar Angkasa, Ini Risikonya
Ada risiko besar menanti bila astronot memaksakan terlalu lama di luar angkasa.
VIRAL 1 tahun yang lalu
Begini Kondisi Tubuh Astronot jika Terlalu Lama Tinggal di Luar Angkasa
Tidak adanya gravitasi di luar angkasa, memicu tubuh untuk beradaptasi saat sampai di Bumi.