Pandangan kedua calon presiden AS mengenai konflik Israel-Palestina dipastikan tidak akan berubah.
Jumat, 08 Nov 2024 09:37:00
Warga Amerika Serikat (AS) saat ini sedang menunggu hasil akhir dari pemilihan presiden (pilpres) 2024, yang akan menentukan siapa yang akan memimpin mereka selama empat tahun ke depan. Menurut hasil penghitungan sementara, capres Republik, Donald Trump, unggul dari Kamala Harris yang diusung Demokrat. Trump juga telah menyampaikan pidato deklarasi kemenangannya di Florida pada Rabu (6/11).
Presiden baru AS akan mempengaruhi kebijakan luar negeri negara tersebut, termasuk dukungan mereka terhadap perang genosida Israel di Gaza yang masih berlangsung sampai saat ini.
Pengamat hubungan internasional, Dinna Prapto Raharja, menyatakan siapapun yang terpilih menjadi presiden AS, tidak ada yang akan mendukung Palestina.
"Siapa pun yang terpilih, dua-duanya tidak pro-Palestina. Dua-duanya sama sekali tidak pro-Palestina. Dua-duanya juga tidak ada niat untuk menghentikan bantuan ke Israel" ungkapnya kepada Liputan6.com pada Senin (4/11).
Menurut Dinna, Trump cenderung lebih vokal dalam menyuarakan pendapatnya mengenai Israel, sedangkan Harris lebih berhati-hati.
"Trump mungkin bisa teriak ke (PM Israel Benjamin) Netanyahu, bilang 'Jangan paksa kita' atau 'Jalan sendiri saja dengan idemu, kita nggak mau terang-terangan backing'. Sementara Kamala Harris tidak bisa," kata Dinna.
Pernyataan ini menunjukkan bagaimana dinamika politik dapat mempengaruhi hubungan luar negeri, terutama dalam konteks isu Palestina dan Israel.
Pengaruh Kelompok Kanan
Meskipun Harris sering kali menekankan niatnya untuk menghentikan oerang dan mendorong terjadinya gencatan senjata, kenyataannya tidak ada langkah konkret yang diambil. Dinna menjelaskan, keputusan untuk melakukan gencatan senjata sepenuhnya berada di tangan Israel.
"Israel itu sudah berapa kali, dari berpuluh-puluh tahun saya ikuti isu Israel, setiap kali dia bilang mau gencatan senjata itu susahnya setengah mati," ujarnya.
Menurutnya, jika Israel berada di kubu kanan, maka semua pihak harus mengikuti arah kebijakan tersebut. Dinna juga mengungkapkan saat ini posisi Israel didominasi oleh kelompok radikal yang memiliki agenda untuk menghapuskan Palestina.
"Di dalam negeri Israel itu posisinya sudah sangat solid. Secara umum, publik Israel masih memandang positif Netanyahu," tambah Dinna.
Ia menambahkan, di dalam negeri mereka, sikap masyarakat tidak menunjukkan perubahan dan bahkan menjadi lebih ekstrem karena adanya pengaruh dari kelompok kanan yang dominan.
Artikel ini ditulis oleh
Editor Hari Ariyanti
B
Reporter
- Benedikta Miranti T.V
- Tanti Yulianingsih
Dua Sisi dari Mata Uang yang Sama, Donald Trump dan Kamala Harris di Mata Warga Palestina
Siapa pun yang menjadi presiden AS, baik Donald Trump atau Kamala Harris, dukungan AS untuk Israel tetap sama.
Didukung Joe Biden di Pilpres AS, ini Rekam Jejak Kamala Harris soal Israel & Palestina
Kamala Harris jadi calon kuat pengganti Joe Biden di Pilpres AS usai mundur dari pencalonan.
Trump Dinilai Bakal Makin Kuat Dukung Israel di Timur Tengah, Ini Tanda-Tandanya Kata Pengamat
Trump menang Pilpres AS berdasarkan hasil penghitungan suara sementara, mengantong sekitar 51 persen suara.
Trump sempat melontarkan tuduhan kepada calon presiden dari Partai Demokrat sekaligus Wakil Presiden, Kamala Harris, memiliki sikap anti-Israel.
Netanyahu Kembali Sampaikan Sikap Soal Ide Negara Palestina Merdeka, Begini Katanya
Netanyahu Kembali Sampaikan Sikap Soal Ide Negara Palestina Merdeka, Begini Kataya
Bukan Solusi Dua Negara, Netanyahu Blak-Blakan Soal Nasib Palestina di Masa Depan
Netanyahu menolak pembicaraan damai dengan Palestina, negara yang dijajah Israel sejak 1948.
Survei diselenggarakan Palestinian Center for Policy and Survey Research (PCPSR) di Tepi Barat.
Hamas 1 tahun yang lalu
Siap Gantikan Biden di Pilpres AS 2024, Ini Profil Kamala Haris Pro Yahudi tapi Pernah Kecam Israel
Sepak terjang Kamala Harris di Gedung Putih pun ramai jadi perhatian. Apalagi keberadaanya cukup vital di tengah konflik Israel-Palestina.
Prabowo-Gibran Mau Bangun KBRI di Palestina Jika Menang Pilpres 2024
Selain membangun KBRI, Prabowo-Gibran ingin mengangkat utusan khusus untuk Palestina.