- UANG
- EKONOMI
Dolar AS saat ini menguat karena pasar merespons hasil awal pemilu AS, dan selera risiko tetap rendah.
Rabu, 06 Nov 2024 16:45:02
Analis Bank Woori Saudara, Rully Nova mengatakan, perkiraan hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS) akan dimenangkan oleh Donald Trump menyebabkan Rupiah melemah.
"Perkiraan hasil Pilpres AS akan dimenangkan oleh Donald trump, kemungkinan akan berdampak negatif bagi emerging market termasuk Indonesia karena dolar AS akan semakin kuat dengan kebijakan Trump yang proteksionis," kata Rully dikutip dari Antara.
Rully menuturkan, jika Kamala Harris menang dalam Pilpres AS, terdapat risiko di antaranya pemerintah AS akan terus menyerap dolar AS melalui penerbitan obligasi negara karena belanja sosial yang akan semakin tinggi.
Sementara ekonom senior Bank Mandiri Reny Eka Putri mengatakan, dolar AS saat ini menguat karena pasar merespons hasil awal pemilu AS, dan selera risiko tetap rendah yang dipengaruhi oleh prospek pemangkasan suku bunga Federal Reserve yang tidak terlalu agresif.
Indeks dolar AS menguat karena Donald Trump unggul atas Kamala Harris dalam perhitungan sementara. Indeks dolar AS naik ke level 104,7 pada perdagangan hari ini, naik ke level tertinggi sejak 24 Juli 2024. Hal ini menunjukkan penguatan dolar AS terhadap mata uang utama lainnya.
"Investor global bereaksi terhadap hasil awal pemilihan presiden AS, di mana Trump menang atas Harris. Perlombaan sebagian besar berlangsung sesuai perkiraan, dengan hasil sekarang bergantung pada tujuh negara bagian utama," ujarnya.
Reny menuturkan, investor juga fokus pada kendali Kongres, karena hasilnya dapat memiliki implikasi signifikan terhadap pengeluaran dan kebijakan pajak di masa mendatang. Kebijakan Trump akan mengontrol ketat terkait masalah tarif, perdagangan, dan imigrasi.
Dalam beberapa pekan terakhir, dolar AS telah didukung oleh hal yang disebut sebagai 'perdagangan Trump', karena kebijakan ekonominya sering dianggap inflasioner.
Trump Unggul Sementara
Siapa yang unggul dalam pemilihan presiden Amerika Serikat?
Pada Selasa malam, 5 November 2024, Donald Trump menunjukkan keunggulan awal dalam penghitungan suara elektoral.
Presiden AS ke-45 tersebut diperkirakan meraih 188 suara, sedangkan Kamala Harris dari Partai Demokrat hanya mendapatkan 99 suara. Laporan ini berasal dari Associated Press (AP) yang dikutip pada Rabu, 6 November.
Penghitungan suara masih berlangsung dan dapat berubah karena beberapa tempat pemungutan suara di zona waktu timur AS baru saja tutup pada pukul 7 malam, dan masih ada yang tutup lebih lambat.
Jutaan pemilih berbondong-bondong menuju tempat pemungutan suara pada hari Pemilu AS, di mana sebagian dari mereka harus menunggu dalam antrean panjang, sementara yang lain bisa langsung masuk. Sekitar 82 juta orang telah memberikan suara lebih awal.
Trump diketahui telah memberikan hak suaranya di Palm Beach, Florida. Dalam sebuah unggahan di jaringan Truth Social miliknya, dia menyatakan hari Pilpres AS "akan menjadi hari terpenting dalam sejarah Amerika". Trump mengajak para pemilih melalui sebuah video di media sosial untuk "tetap online".
"Berikan suara -- kita akan menang besar," serunya dalam video yang diunggah di X.
Sementara itu, Harris mengungkapkan pada Senin (4/11), dia telah mengirimkan surat suaranya ke California. Wapres AS ini juga aktif membantu di call centre yang diadakan oleh Komite Nasional Demokrat di Washington. Di sana, ia mengucapkan terima kasih kepada para relawan atas dedikasi mereka dalam kampanye.
"Ini benar-benar mewakili yang terbaik dari diri kita," ungkap Harris kepada para pendukung yang menelepon.
Artikel ini ditulis oleh
Editor Idris Rusadi Putra
I
Reporter
- Idris Rusadi Putra
BI Buka-bukaan soal Nasib Kurs Rupiah Jika Donald Trump Menang Jadi Presiden AS
Jika indeks dolar naik, hal ini berpotensi melemahkan mata uang negara lain, termasuk Rupiah Indonesia.
Kondisi Rupiah dan IHSG Terkini Usai Prabowo-Gibran Menang Versi Quick Count
Sejumlah lembaga survei menyatakan pasangan Prabowo-Gibran unggul dari hasil penghitungan cepat atau quick count.
Bank Indonesia Waspada Jika Donald Trump Menang Pilpres
Diprediksi dollar akan menguat, suku bunga Amerika Serikat akan tinggi, bahkan perang dagang juga diprediksi akan terus berlanjut.
Nilai Tukar Rupiah Anjlok, Menko Airlangga: Karena Ekonomi Amerika Membaik
Pelemahan rupiah terjadi karena pelaku pasar masih terpengaruh dengan sikap bank sentral yang tidak terburu-buru memangkas suku bunga.
Ada Demo Kawal Putusan MK soal Pilkada, Nilai Tukar Rupiah Langsung Anjlok ke Level Rp15.600 per USD
Dari sisi internal, pelemahan nilai tukar Rupiah dipengaruhi gejolak putusan Mahkamah Konstitusi (MK).
Pagi Ini, Rupiah Menguat 17 Poin Menjadi Rp16.083
Pada Selasa (14/5), nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan di Jakarta ditutup melemah di tengah pasar menantikan data inflasi Amerika Serikat.
FOTO: Rupiah Anjlok Lagi, Melemah 38 Poin Jadi Rp16.413 per Dolar AS
Rupiah anjlok 38 poin setelah sebelumnya menyentuh level Rp16.375 per dolar AS pada Selasa (25/6).
Nilai Tukar Rupiah Makin Anjlok ke Rp16.026 di H+3 Lebaran, Ini Biang Keroknya
Ternyata ini biang kerok nilai tukar Rupiah terhadap dollar Amerika Serikat anjlok ke level Rp16.026 di hari ketiga lebaran Idulfitri.
Insiden Penembakan Donald Trump, Bagaimana Reaksi Pasar Kripto?
Insiden Penembakan Donald Trump, Bagaiman Reaksi Pasar Kripto?
Ternyata, Ini Penyebab Kurs Rupiah Melemah Hingga Sentuh Level Rp16.294 per USD
Dari sisi eksternal, penguatan mata uang dolar AS di dekat level tertinggi selama satu bulan terakhir dipicu oleh kebijakan The Fed selaku Bank Sentral AS.
Nilai Tukar Rupiah Menguat Kamis Pagi, Kini di Bawah Rp16.000
Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Kamis (16/5) dibuka naik di tengah surplus neraca perdagangan domestik pada April 2024.