- PERISTIWA
- NASIONAL
Komisi X DPR menilai program Merdeka Belajar disebutnya bukan merupakan program baru. Karena hal itu bagian dari kurikulum lama yang diperkuat lagi.
Selasa, 29 Okt 2024 15:36:43
Ketua Komisi X DPR Hetifah Sjaifudian menilai kebijakan yang baik dari Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim harus dipertimbangkan untuk dilanjutkan di pemerintahan Prabowo Subianto. Salah satunya yakni terkait dengan program Merdeka Belajar.
"Ya tentu saja satu kebijakan yang mungkin menjadi unggulan dari kementerian sebelumnya, jika itu ada hal-hal positif kalau menurut kami, tentunya harus dipertimbangkan untuk dilanjutkan," kata Hetifah di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (29/10).
Dia ingin agar tidak ada kesan setiap ganti menteri maka ganti juga kurikulumnya. Apalagi, program Merdeka Belajar disebutnya bukan merupakan program baru. Karena hal itu bagian dari kurikulum lama yang diperkuat lagi.
"Kalau soal nama mau diganti. Yang penting jangan sampai kita itu ada, oh karena Menterinya baru kita harus ganti lagi kurikulumnya gitu ya," ujarnya.
Meski begitu, DPR disebutnya tetap terbuka untuk Mnteri Pendidikan Dasar Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti jika ingin membuat program unggulan baru.
Terlebih, jika program itu memang merupakan arahan langsung dari Presiden Prabowo Subianto.
"Saya kira kita akan berikan atau diskresi dari menteri untuk membuat program unggulan baru, apalagi kalau itu menjadi arahan dari pak presiden ya," pungkasnya.
Sebelumnya, Nadiem Makarim berharap Menteri Pendidikan selanjutnya dapat melanjutkan program Merdeka Belajar. Nadiem sendiri tidak masuk dalam kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
"Selamat dari saya (untuk Mendikbud baru) dan kalau bisa melanjutkan Merdeka Belajar" kata Nadiem kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (18/10).
Nadiem menuturkan dirinya bertugas melakukan transisi tiga kementerian. Pasalnya, ada perubahan nomenklatur yang memecah Kemendikbudtistek menjadi tiga kementerian.
"Kan sekarang saya mentransisi ketiga menteri, jadi berbeda jadi tergantung, ada kebudayaan, Dikti, dan Diknas ya," ujarnya.
Nadiem meyakini menteri baru yang memimpin bidang kebudayaan, pendidikan tinggi, riset, dan teknologi merupakan sosok yang hebat. Dia optimistis menteri baru akan menyempurnakan program-program yang sudah ada.
"Saya bilang, selamat sukses dan saya yakin ketiga menteri itu hebat dan pasti akan melanjutkan program yang baik dan juga menyempurnakan yang masih perlu perbaikan," tutur Nadiem.
Artikel ini ditulis oleh
Editor Yacob Billiocta
Pesan Terakhir Nadiem untuk Pendidikan Indonesia Usai Tak Lagi Jadi Mendikbud
Nadiem sendiri tidak masuk dalam kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Nasib Program Merdeka Belajar Nadiem, Ini Jawaban Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti bicara nasib program Merdeka Belajar Nadiem Makarim
Nadiem Makarim: Aturan Sangat Jelas, Pramuka jadi Ekskul Wajib di Sekolah
Mendikbudristek Nadiem Makarim menegaskan bahwa ekstrakulikuler tak dihapus.
Dapat Kritikan Bertubi-tubi, Ini Reaksi Menteri Nadiem
Mendikbudristek Nadiem Makarim mengakui banyaknya kritik atas kinerjanya sebagai Menteri.
DPR Bakal Panggil Mendikbud Nadiem Buntut Wacana Ekstrakurikuler Pramuka Dihapus
Adapun penambahan isu terkait wacana penghapusan pramuka dari ekstrakurikuler masuk jadi pembahasan rapat dengan DPR.
Kurikulum Merdeka adalah Kurikulum Baru di Indonesia, Ketahui Sistemnya
Kurikulum Merdeka berfokus pada pembelajaran sesuai kebutuhan minat dan bakat anak.
Pesan Mendikbud Nadiem di Hardiknas 2024: Merdeka Belajar Lanjutkan
Menurut Nadiem, manfaat program Merdeka Belajar tersebut dirasakan guru, pelajar, maupun mahasiswa.
Kemendikbudristek Tegaskan Pramuka Tidak Dihapus dari Kurikulum Merdeka
Dia menjelaskan, setiap sekolah telah memandatkan agar memiliki gugus depan pramuka.
DPR Minta Pemerintah Batasi Ketat soal Putusan MK Bolehkan Kampanye di Lembaga Pendidikan
Dibolehkannya kampanye di lembaga pendidikan, dikhawatirkan bisa mengganggu kondusivitas kegiatan pendidikan.
Mendikbudristek Nadiem: Kita Kena Getahnya Karena Sistem Zonasi Setiap Tahun
Mendikbudristek Nadiem: Kita Kena Getahnya Karena Sistem Zonasi Setiap Tahun