Kemudahan PT PLN dalam memberikan izin penggunaan PLTS Atap memberikan angin segar dalam transisi energi bersih untuk mendukung keberlanjutan lingkungan.
Selasa, 29 Okt 2024 09:09:00
Kemudahan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero dalam memberikan izin penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap memberikan angin segar dalam transisi energi bersih untuk mendukung keberlanjutan lingkungan. Seperti halnya yang dirasakan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Kota Bogor, Cholid Askar.
Peningkatan suhu akibat perubahan iklim turut menjadi perhatian Askar. Hampir tiga tahun, dia telah memasang Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap untuk kegiatan produksi makanan beku atau frozen food Ka Nung Bogor yang berdiri sejak 1974.
Askar mengungkapkan, penggunaan PLTS Atap ini awalnya diusulkan oleh sang putra, Habibi Askar, untuk menciptakan keberlanjutan lingkungan sekaligus menghemat biaya listrik.
"Tujuan utamanya untuk lingkungan, karena penggunaan PLTS ini bisa mengurangi zat karbon," tutur Habibi kepada merdeka.com saat ditemui di Ka Nung Bogor, Jalan Sedane, Kota Bogor, Jawa Barat, pada Sabtu (24/10/2024).
Habibi menjelaskan, PLTS yang terpasang di atap rumah produksi Ka Nung Bogor ini memiliki 24 panel dengan total kapasitas hingga 12.000 Wp. Dengan daya tersebut, PLTS yang dipakainya mampu menurunkan emisi karbondioksida (C02) hingga 25,6 ton dalam waktu kurang dari setahun penggunaan.
Lebih dari itu, upaya ini turut serta dalam penghematan penggunaan batu bara (standard coal saved) untuk pembangkit diesel sebesar 10,2 ton sepanjang 2024.
“Pemasangan PLTS 12.000 Wp ini kurang lebih menghasilkan 10,2 ton batubara yang dihemat dan reduksi karbondioksida sekitar 25.600 kg tahun ini,” tuturnya.
Selain memiliki dampak bagi lingkungan, penggunaan PLTS atap ini juga memberikan nilai ekonomis karena turut menekan biaya tagihan listrik.
Menurut Habibi, energi yang dipanen dari Matahari ini mampu mencukupi seluruh kebutuhan listrik untuk memproduksi aneka frozen food, seperti roti konde atau maryam, pastel, donat, sambosa, risol, dan lainnya. Dengan demikian, tagihan listrik pun turun.
"Karena listrik diproduksi pembangkit sendiri, secara otomatis tagihan listrik pun turun. Kita turun hampir 80 persen. Sebelumnya tagihan listrik 5-6 juta, sekarang tak sampai 2 juta," katanya.
Selama dua tahun pertama penggunaannya, lanjut Habibi, PLTS Atap di Ka Nung Bogor ini didukung baterai yang kapasitasnya tak terlalu besar. Saat itu energi yang dihasilkan panel surya dimanfaatkan sebagai cadangan. Ketika terjadi pemadaman listrik, aktivitas produksi pun tak terganggu.
Sejak awal 2024 lalu, PLTS Atap di Ka Nung Bogor resmi terhubung dengan jaringan listrik PLN atau On-Grid. Hal itu berkat dukungan penuh dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan PT PLN Persero.
Habibi menjelaskan, proses pengajuan izin penggunaan PLTS Atap On-Grid kini berlangsung cukup singkat. Sejak melakukan pendaftaran kepada PLN, hanya butuh waktu sekitar satu minggu untuk petugas melakukan survei. Selanjutnya, surat izin keluar dalam waktu kurang dari satu bulan.
"Semua mendukung. Kementerian ESDM mendukung, PLN mendukung. Proses perizinan juga cepat. Kurang dari satu bulan surat sudah keluar," katanya.
PLN Dukung Transisi Energi Lewat PLTS Atap
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan bahwa PLN siap mendukung Pemerintah dalam melakukan transisi energi guna mencapai Net Zero Emissions pada 2060, salah satunya melalui PLTS Atap.
“Kami menyambut suka cita dan siap menjalankan kebijakan yang telah diputuskan oleh Pemerintah. Ini adalah upaya kita untuk mendorong keterlibatan masyarakat dalam transisi energi di Indonesia,” ucap Darmawan, dalam pernyataan resmi PLN.
Dukungan tersebut terwujud dalam komitmen PLN yang siap menjalankan Peraturan Menteri (Permen) Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 2 Tahun 2024 tentang Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap yang Terhubung pada Jaringan Tenaga Listrik Pemegang Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik Untuk Kepentingan Umum (IUPTLU).
Melalui peraturan terbaru PLTS Atap ini, pemerintah melakukan beberapa perbaikan pengaturan yang secara umum bertujuan untuk efisiensi dan transparansi, sehingga diharapkan dapat meningkatkan minat masyarakat dalam memasang PLTS Atap.
Artikel ini ditulis oleh
Editor Nanda Farikh Ibrahim
N
Reporter
- Nanda Farikh Ibrahim
Menteri ESDM Minta PLN Tak Hambat Pengembangan PLTS Atap di Daerah
Program ini akan memberikan dampak positif bagi negara dengan mengurangi konsumsi batu bara sebesar 2,98 juta ton per tahun.
PLN 1 tahun yang lalu
Inovasi Baru, Limbah Tandan Sawit Digunakan Jadi Bahan Bakar PLTU Pengganti Batu Bara
Pemanfaatan tandan kosong kelapa sawit untuk biomassa berpotensi besar, karena sumbernya melimpah.
PLTU 3 bulan yang lalu
Dorong Transisi Energi, PLN Bali Fokus Ubah Mindset Warga
Dalam skema transisi energi itu, PLN pun memiliki perhatian pada sisi hilir alias pola konsumsi energi.
PLN 1 tahun yang lalu
Peran Vital PLN Hadirkan Energi Bersih di IKN
Ada 10 megawatt listrik dioperasikan mengaliri listrik di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN.
Resmi Kolaborasi, PLN Sediakan Listrik Ramah Lingkungan untuk Pabrik Sawit Holding PTPN III
PLN juga akan menerbitkan Renewable Energy Certificate (REC) untuk mendukung program Environmental, social, and Governance (ESG) di PTPN Group.
Dukung UMKM Naik Kelas Banyuwangi, PLN Pasang Listrik Gratis Puluhan Pelaku Usaha Mikro
40 Stan UMKM di areal Taman Sritanjung telah merasakan manfaat dari program Electrifying Micro Business dari PLN.
Masyarakat bisa berperan dalam menyediakan bahan baku biomassa, sehingga dapat menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan.
PLTU 7 bulan yang lalu
Sistem kelistrikan IKN Nusantara 100 persen akan berbasis pada energi baru terbarukan (EBT) yang juga sesuai dengan komitmen PLN mencapai Net Zero Emissions.
Tekan Emisi Gas Rumah Kaca, PLN-MedcoEnergi Kini Sepakat Jual Beli Listrik
Medco Energi Bangkanai Limited dapat melakukan pengurangan emisi CO2 sebanyak 2.708 tCO2e/tahun.
Terungkap, Ini Manfaat Sebenarnya Penggunaan Limbah Jadi Bahan Bakar PLTU Jeranjang
Biomassa sawdust menjadi salah satu pilihan untuk dijadikan energi primer untuk menggantikan peran batu bara.
PLTU 1 bulan yang lalu
Kejar Bauran EBT, PLTU di Jawa Tengah Campur Bahan Bakar Batu Bara dengan Biomassa
PLTU Adipala terus berinovasi menjadi PLTU, yang lebih ramah lingkungan dengan memanfaatkan biomassa sebagai bahan bakarnya.
PLTU 8 bulan yang lalu
Pangkas Emisi Karbon, Green Amonia Kini Bisa Digunakan Jadi Bahan Bakar PLTU Pengganti Batu Bara
Pemanfaatan green ammonia sebagai energi primer PLTU dapat mengurangi penggunaan batu bara, sehingga menekan emisi karbon.
PLTU 2 bulan yang lalu