Perayaan Diwali yang meriah, dengan penggunaan kembang api dan petasan, berkontribusi pada pencemaran udara yang semakin parah di New Delhi, India.
Rabu, 30 Okt 2024 19:27:00
Kualitas udara di New Delhi, ibu kota India, mengalami penurunan yang signifikan dan mencapai kondisi yang sangat parah dalam beberapa hari terakhir. Menurut laporan dari BBC pada Rabu (30/10/2024), tingkat polusi di sejumlah lokasi di kota ini telah melampaui batas aman yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) hingga 25-30 kali lipat.
Para ahli memperingatkan bahwa keadaan ini akan semakin memburuk dalam beberapa hari ke depan disebabkan oleh faktor cuaca, penggunaan petasan selama festival Diwali, serta pembakaran sisa tanaman di negara bagian sekitar.
Setiap tahun, New Delhi dan beberapa kota di utara India melaporkan tingkat polusi udara yang sangat tinggi antara bulan Oktober hingga Januari, yang berdampak pada gangguan aktivitas bisnis serta penutupan sekolah dan kantor.
Data dari situs web Safar yang dikelola pemerintah menunjukkan bahwa tingkat partikel halus (PM 2.5) yang dapat masuk ke dalam paru-paru dan menyebabkan berbagai penyakit telah mencapai angka 350 mikrogram per meter kubik di beberapa area pada Senin (28/10).
Menurut informasi dari situs tersebut, kualitas udara dianggap sangat buruk ketika tingkat PM 2.5 berkisar antara 300 hingga 400, dan dikategorikan sebagai parah ketika batasnya mencapai 400-500. Kondisi ini menunjukkan bahwa polusi udara di New Delhi telah mencapai titik kritis yang memerlukan perhatian serius dari pemerintah dan masyarakat.
Perayaan Diwali yang berlangsung meriah menjadi pemicu suasana yang penuh keceriaan
Setiap musim dingin, New Delhi mengalami kabut tebal yang disebabkan oleh kombinasi asap, debu, rendahnya kecepatan angin, emisi kendaraan, dan pembakaran jerami. Pada bulan November dan Desember, petani di Punjab dan Haryana yang berdekatan membakar sisa-sisa tanaman mereka untuk membersihkan lahan.
Kelompok pertanian berpendapat bahwa mereka memerlukan dukungan finansial dan teknis untuk menemukan metode alternatif dalam pengelolaan sisa tanaman, namun program pemerintah yang ada belum menunjukkan hasil yang memuaskan.
Selain itu, asap yang dihasilkan dari petasan selama Perayaan Diwali turut memperburuk keadaan. Seperti tahun-tahun sebelumnya, pemerintah Delhi telah memberlakukan larangan total terhadap pembuatan, penyimpanan, dan penjualan kembang api menjelang festival yang berlangsung akhir pekan ini. Meskipun demikian, larangan tersebut seringkali tidak efektif, karena masyarakat masih bisa mendapatkan kembang api dari negara bagian lain.
Pemerintah Delhi telah mengimplementasikan Graded Response Action Plan (GRAP) atau Rencana Tindakan Respons Terukur sebagai langkah untuk mengatasi masalah polusi. Rencana ini mencakup larangan terhadap semua kegiatan yang menggunakan batu bara dan kayu bakar, serta penggunaan generator diesel untuk layanan yang tidak mendesak.
Otoritas setempat telah memberikan peringatan kepada warga untuk sebisa mungkin tetap berada di dalam rumah dan membatasi kegiatan konstruksi di kawasan tersebut. Selain itu, mereka juga mendorong masyarakat untuk memanfaatkan transportasi umum sebagai upaya untuk mengurangi emisi dari kendaraan bermotor.
Artikel ini ditulis oleh
Editor Pandasurya Wijaya
B
Reporter
- Benedikta Miranti T.V
- Tanti Yulianingsih
FOTO: Terburuk di Dunia, Begini Penampakan Polusi Parah yang Cekik Warga New Delhi India
Kualitas udara di New Delhi, India, menjadi yang terburuk di dunia pada Rabu (30/10). Polusi di ibu kota negara itu masuk dalam kategori 'Sangat Tidak Sehat'.
FOTO: Gedung Pencakar Langit Jakarta Kusam Akibat Polusi Udara
Polusi buruk bukan saja mengancam manusia atau makhluk hidup, namun imbasnya juga membuat dinding-dinding gedung pencakar langit lebih cepat kusam.
Jumlah korban meninggal dunia akibat gelombang panas melanda India terus bertambah mencapai angka lebih dari 140 orang.
7 September Diperingati Jadi Hari Udara Bersih, Apa Kabar Langit Jakarta?
Bagaimana kondisi langit di Jakarta di hari Peringatan Udara Bersih kali ini?
Berdasarkan pantauan situs IQAir pada Minggu (13/8/2023) per pukul 06.14 WIB, kualitas udara Jakarta berada pada peringkat buruk di dunia.
FOTO: Penampakan Beijing Tercekik Polusi Udara Tebal, Warga Kembali Pakai Masker
Memburuknya kualitas udara membuat pihak berwenang Ibu Kota Beijing sampai mengeluarkan peringatan oranye.
DPR Dorong Polisi Tertibkan Pabrik yang Langgar Batas Emisi
Kualitas udara di Jakarta belakangan menjadi perhatian karena dinilai tidak sehat akibat tingginya polusi.
DPR 1 tahun yang lalu
Kualitas Udara Jakarta Pagi Ini Terburuk ke-8 di Dunia
Kualitas udara di Jakarta pada Senin (6/5) pagi ini tidak sehat bagi kelompok sensitif.
Jakarta Kembali Menjadi Kota Paling Berpolusi Dunia, Apa Penyebab Sebenarnya?
Kegiatan industri serta penggunaan kendaraan bermotor juga menjadi faktor pemicu utama buruknya kualitas udara Jakarta.
FOTO: Banjir Lumpuhkan New Delhi Usai Dua Hari Diguyur Hujan Lebat, 9 Dilaporkan Tewas
Guyuran hujan deras selama dua hari melanda India Utara telah menyebabkan sedikitnya sembilan orang tewas.
India 1 tahun yang lalu
Karhutla di Sumsel Sekarang Lebih Parah Dibanding 2019, Ini Penyebabnya
Karhutla terparah terjadi di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Ogan Ilir, Musi Rawas Utara, Ogan Komering Ulu Timur, Banyuasin, dan Musi Banyuasin.