- SEHAT
- DIAGNOSIS
Angina pectoris, atau yang sering disebut angin duduk, terjadi ketika aliran darah ke jantung terhambat. Ketahui gejala dan penangannya.
Kamis, 07 Nov 2024 16:00:00
Angin duduk, yang juga dikenal dalam istilah medis sebagai angina pectoris, merupakan suatu kondisi yang ditandai dengan nyeri dada akibat terhambatnya aliran darah ke otot jantung. Penyebab utama dari gangguan ini adalah berkurangnya pasokan oksigen dalam darah yang mengalir ke jantung, sering kali disebabkan oleh penyumbatan arteri koroner akibat penumpukan lemak atau kolesterol. Meskipun nyeri ini dapat dialami oleh siapa saja, kondisi ini lebih sering terjadi pada individu yang memiliki penyakit jantung koroner dan umumnya muncul saat melakukan aktivitas fisik yang berat, yang meningkatkan beban kerja jantung.
Di kalangan masyarakat, angin duduk dikenal sebagai kondisi yang berbahaya dan dapat muncul secara tiba-tiba, ditandai dengan nyeri dada yang hebat dan dapat menyebar ke lengan, rahang, atau punggung. Banyak orang sering kali menganggap angin duduk sama dengan serangan jantung, meskipun terdapat perbedaan yang cukup signifikan antara keduanya. Oleh karena itu, penting untuk memahami cara mencegah dan menangani kondisi ini agar dapat menghindari komplikasi serius yang dapat mengancam kesehatan jantung. Berikut adalah beberapa cara untuk mengenali tanda-tanda angin duduk yang telah dirangkum oleh Liputan6.com dari berbagai sumber.
Penyebab Angin Duduk
Angin duduk adalah kondisi yang disebabkan oleh penyempitan atau penyumbatan pada pembuluh darah koroner, yang mengakibatkan berkurangnya aliran darah menuju jantung. Penyempitan ini biasanya terjadi akibat penumpukan plak yang terdiri dari lemak, kolesterol, fibrin, dan platelet di dinding arteri, sehingga suplai oksigen ke otot jantung menjadi terganggu dan menyebabkan rasa nyeri.
Menurut informasi dari situs resmi Siloam Hospitals, terdapat beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan angin duduk, antara lain kebiasaan merokok, obesitas, hipertensi, kolesterol tinggi, serta kurangnya aktivitas fisik. Selain itu, orang yang berusia di atas 45 tahun dan memiliki riwayat keluarga dengan penyakit jantung juga berisiko lebih tinggi mengalami angina pectoris. Kondisi medis lain seperti diabetes juga berkontribusi terhadap kerentanan terhadap angina, karena kadar gula darah yang tinggi dapat memengaruhi kesehatan pembuluh darah dan jantung secara keseluruhan.
Gejala Angin Duduk
Gejala utama dari angin duduk adalah rasa nyeri di dada yang dapat digambarkan seperti tekanan berat atau seolah-olah ada benda besar yang menimpa. Nyeri ini sering kali menjalar ke bagian tubuh lainnya, termasuk lengan kiri, leher, rahang, atau punggung, dan biasanya disertai dengan perasaan sesak napas. Angin duduk ditandai dengan nyeri dada yang sangat kuat dan umumnya semakin parah saat melakukan aktivitas fisik. Selain nyeri di dada, orang yang mengalami angin duduk sering kali merasakan pusing, mual, keringat dingin, dan kelelahan yang berlebihan.
Pada kasus angina yang tidak stabil, nyeri dada dapat muncul bahkan saat seseorang sedang beristirahat, yang menandakan adanya risiko tinggi untuk mengalami serangan jantung. Jika gejala yang dialami tidak kunjung reda, sangat penting untuk segera mendapatkan penanganan medis guna mencegah terjadinya komplikasi lebih lanjut. Penanganan yang cepat dan tepat sangat diperlukan untuk mengurangi risiko yang mungkin timbul akibat kondisi ini.
Pertolongan Pertama saat Angin Duduk Terjadi
Mengacu pada informasi dari situs resmi RS Pondok Indah, jika seseorang mengalami gejala angin duduk, hal pertama yang harus dilakukan adalah menghentikan segala aktivitas dan berusaha untuk bersantai. Mengistirahatkan tubuh dengan posisi kepala lebih tinggi dibandingkan badan serta mengatur pernapasan dapat membantu menenangkan tubuh. Bagi individu yang memiliki riwayat angin duduk, mengonsumsi obat yang telah diresepkan oleh dokter dapat membantu meredakan nyeri di area dada. Namun, jika gejala tersebut tidak kunjung membaik, sangat disarankan untuk segera mencari pertolongan medis.
Dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan, termasuk elektrokardiogram (EKG), ekokardiografi, atau CT scan untuk memastikan kondisi kesehatan jantung dan menentukan langkah perawatan yang tepat. Tindakan ini penting untuk mencegah komplikasi yang lebih serius. Dengan demikian, penanganan yang cepat dan tepat sangat diperlukan agar keadaan tidak memburuk. Jika Anda atau orang terdekat mengalami gejala ini, jangan ragu untuk mendapatkan bantuan medis segera.
Pengobatan Angin Duduk
Pengobatan untuk angin duduk harus disesuaikan dengan tingkat keparahan serta kondisi kesehatan jantung dari pasien. Dalam beberapa kasus, dokter dapat meresepkan berbagai jenis obat, seperti nitrat, penghambat beta, pengencer darah, atau antagonis kalsium, yang bertujuan untuk meredakan gejala dan mencegah terjadinya penyumbatan lebih lanjut. Jika pasien mengalami kondisi yang lebih serius, dokter mungkin akan merekomendasikan prosedur medis seperti operasi bypass atau pemasangan stent untuk memperbaiki aliran darah ke jantung. Tindakan ini biasanya diambil ketika pasien tidak menunjukkan respons yang baik terhadap pengobatan atau terdapat risiko tinggi untuk mengalami serangan jantung.
Cara Mencegah Angin Duduk
Pencegahan angin duduk dapat dilakukan dengan menerapkan pola hidup yang sehat. Langkah-langkah yang efektif untuk menjaga kesehatan jantung meliputi mengonsumsi makanan yang rendah lemak dan kolesterol, berhenti merokok, serta mengurangi asupan alkohol. Selain itu, penting untuk rutin berolahraga guna memperkuat otot jantung dan menjaga berat badan tetap ideal. Pemeriksaan kesehatan secara berkala juga sangat dianjurkan, terutama untuk memantau tekanan darah, kolesterol, dan kadar gula darah, terutama bagi individu yang memiliki faktor risiko angin duduk.
Di samping itu, mengelola stres dengan baik melalui teknik relaksasi atau meditasi dapat membantu mencegah terjadinya angin duduk yang mungkin dipicu oleh tekanan emosional. Dengan mengadopsi gaya hidup sehat dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin, risiko terkena angin duduk dapat diminimalisir. Oleh karena itu, sangat penting untuk memperhatikan pola makan, aktivitas fisik, dan kesehatan mental sebagai bagian dari pencegahan penyakit ini. "Mengelola stres dengan baik, melalui teknik relaksasi atau meditasi, juga bisa membantu mencegah angin duduk yang dipicu oleh tekanan emosional."
Angin Duduk dan Serangan Jantung
Angin duduk, yang juga dikenal sebagai angina pectoris, merupakan kondisi yang ditandai dengan nyeri dada yang disebabkan oleh berkurangnya aliran darah ke jantung. Di sisi lain, serangan jantung terjadi ketika suplai darah ke jantung terhenti secara total, yang dapat menyebabkan kerusakan pada otot jantung.
Dengan kata lain, angin duduk dapat dianggap sebagai tanda peringatan bahwa jantung tidak mendapatkan cukup darah, sedangkan serangan jantung merupakan situasi darurat yang lebih serius. Keduanya merupakan kondisi yang berkaitan dengan kesehatan jantung dan memerlukan perhatian medis yang tepat.
Segera hentikan semua aktivitas yang sedang dilakukan dan beristirahatlah sejenak. Penting untuk mengatur napas dengan baik. Apabila rasa nyeri yang dirasakan tidak kunjung reda, segera hubungi layanan medis untuk mendapatkan bantuan. Bagi penderita angina yang telah menerima resep obat tertentu, disarankan untuk meminum obat tersebut guna membantu meredakan gejala yang muncul.
Bisakah Angin Duduk Diobati?
Perawatan dan perubahan gaya hidup yang tepat dapat membantu mengelola angin duduk. Selain itu, penggunaan obat-obatan dan, dalam beberapa situasi, prosedur medis tertentu dapat memberikan bantuan dalam meredakan serta mencegah serangan angina.
Dengan melakukan perubahan pada pola hidup sehari-hari dan mengikuti program perawatan yang dianjurkan, seseorang dapat mengurangi frekuensi dan intensitas serangan angina. "Obat-obatan dan, dalam beberapa kasus, prosedur medis tertentu bisa membantu meredakan dan mencegah serangan angina," menunjukkan pentingnya penanganan yang komprehensif dalam mengatasi kondisi ini.
Menerapkan pola hidup sehat, seperti menghindari rokok, menjalani diet yang seimbang, berolahraga secara teratur, serta secara rutin memeriksa tekanan darah dan kadar kolesterol, sangat efektif dalam mencegah terjadinya angin duduk. Dengan melakukan langkah-langkah ini, kita dapat meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan dan mengurangi risiko terkena berbagai penyakit.
Artikel ini ditulis oleh
Editor Rizky Wahyu Permana
R
Reporter
- Rizka Muallifa
- Tyas Titi Kinapti
Apa itu Angin Duduk, Benarkah Bisa Terjadi Akibat Dipicu oleh Masuk Angin?
Angin duduk merupakan masalah kesehatan yang sering dihubungkan dengan masuk angin padahal keduanya sebenarnya tidak berhubungan.
Mitos atau Fakta, Angin Duduk Disebabkan oleh Angin Malam?
Apakah angin duduk disebabkan oleh angin malam? Temukan penjelasan medis yang tepat di sini.
Jangan Anggap Sepele Angin Duduk, Kenali Gejala dan Penyebabnya Menurut Medis
Viral di media sosial seorang sopir taksi membantu rekan kerjanya yang diduga kena angin duduk. Simak penyebab dan gejala angin duduk
8 Gejala Angin Duduk pada Pria, Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya
Gejala utama dari angin duduk adalah rasa nyeri atau tekanan di dada yang bisa menjalar ke bahu, leher, atau rahang.
6 Cara Mencegah Angin Duduk Efektif, Rutin Kontrol Gula Darah
Angin duduk gangguan kesehatan yang berkaitan dengan fungsi kerja jantung.
Cara Mengamalkan Doa Rihul Ahmar dan Bacaan Latinnya, Ketahui Keutamaannya
Cara mengamalkan doa rihul ahmar ini perlu diketahui. Rihul Ahmar adalah doa untuk memohon kesembuhan penyakit angin duduk.
Doa Agar Terhindar dari Angin Duduk, Lengkap dengan Cara Mengamalkannya
Dalam Islam, terdapat doa agar terhindar dari angin duduk yang dipanjatkan untuk memohon perlindungan dari Allah SWT agar terhindar dari penyakit ini.
Bacaan Doa Rihul Ahmar Lengkap untuk Sembuhkan Angin Duduk
Rihul ahmar atau penyakit angin duduk ternyata bisa disembuhkan lewat doa yang diajarkan Rasulullah SAW ini.
Perbandingan Angina Pectoris, GERD, dan Serangan Jantung, Ini Gejala dan Perbedaan Pengobatan
Ternyata nyeri dada tak selamanya serangan jantung, bisa jadi ternyata Anda terkena angina pectoris atau bahkan GERD. Ini perbedaanya ketiganya.
Kenali Tanda Fisik pada Mereka yang Berisiko Alami Serangan Jantung Mendadak
Seseorang dengan risiko tinggi mengalami serangan jantung mendadak biasanya menunjukkan sejumlah tanda fisik yang bisa kita kenali.
8 Kondisi Penanda Awal Serangan Jantung yang Perlu Diwaspadai
Serangan jantung bisa dicegah ketika kita mengetahui sejumlah tanda yang perlu diwaspadai ini.
3 Cara Antisipasi Terjadinya Aritmia dan Henti Jantung saat Mudik Lebaran
Mudik Lebaran identik dengan perjalanan panjang yang bisa memicu aritmia hingga henti jantung.