Gejala Hidrosefalus dan Cara Penceganannya, Kenali Secepatnya Sebelum Terjadi Kerusakan Otak

2 months ago 14
  1. SEHAT

Hidrosefalus terjadi ketika terdapat akumulasi cairan otak yang berlebihan di dalam kepala. Jika tidak ditangani, kondisi ini dapat mengakibatkan disabilitas.

Kamis, 07 Nov 2024 08:00:00

Gejala Hidrosefalus dan Cara Penceganannya, Kenali Secepatnya Sebelum Terjadi Kerusakan Otak Bayi pengidap hidrosefalus bernama Husen, ditinggalkan kembarannya Hasan yang meninggal lebih dahulu saat dilahirkan. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin) (©© 2024 Liputan6.com)

Hidrosefalus yang tidak segera mendapatkan penanganan dapat mengakibatkan kerusakan otak serta berpotensi menyebabkan disabilitas. Kondisi ini ditandai dengan penumpukan cairan otak yang berlebihan di dalam rongga otak. "Hidrosefalus terjadi ketika produksi, distribusi, dan penyerapan cairan otak tidak seimbang. Kondisi ini dapat dialami oleh siapa saja, tetapi lebih umum terjadi pada bayi dan orang berusia di atas 60 tahun," jelas dokter spesialis bedah saraf dari RS EMC Cikarang & Alam Sutera, Lukas Galileo Malau, dalam artikel yang dipublikasikan di laman EMC, dikutip pada Senin (4/11/2024).

Lukas juga menjelaskan bahwa terdapat beberapa penyebab terjadinya hidrosefalus, antara lain:

Orang lain juga bertanya?

  1. Perdarahan di dalam otak akibat kelahiran prematur.
  2. Perkembangan otak dan tulang belakang yang abnormal, yang dapat menyumbat aliran cairan otak.
  3. Infeksi selama kehamilan yang dapat menyebabkan peradangan pada otak janin, seperti rubella atau sifilis.
  4. Kelainan bawaan, seperti sindrom Dandy-Walker.

Selain itu, terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko hidrosefalus pada semua kelompok usia, termasuk:

  1. Tumor di otak atau saraf tulang belakang.
  2. Perdarahan di otak akibat cedera kepala atau stroke.
  3. Infeksi pada otak dan saraf tulang belakang, seperti meningitis dan ensefalitis.
  4. Cedera atau benturan pada kepala yang berdampak pada otak.

Gejala Hidrosefalus

Hidrosefalus pada bayi ditandai dengan peningkatan ukuran kepala yang cepat. Selain itu, terdapat benjolan lunak yang muncul di bagian ubun-ubun kepala. Gejala lain yang mungkin dialami bayi dengan kondisi ini termasuk:

  1. rewel;
  2. mudah mengantuk;
  3. menolak untuk menyusu;
  4. muntah;
  5. hambatan dalam pertumbuhan;
  6. kejang-kejang.

Pada anak-anak, orang dewasa, dan lansia, gejala hidrosefalus dapat bervariasi tergantung pada usia. Beberapa gejala yang mungkin muncul adalah:

  1. nyeri kepala;
  2. penurunan kemampuan ingatan dan konsentrasi;
  3. mual dan muntah;
  4. gangguan penglihatan;
  5. masalah dalam koordinasi tubuh;
  6. kesulitan menjaga keseimbangan;
  7. kesulitan dalam menahan buang air kecil;
  8. pembesaran kepala.

"Hidrosefalus yang tidak segera ditangani dapat menyebabkan gangguan dalam perkembangan fisik dan intelektual anak. Pada orang dewasa, hidrosefalus yang terlambat ditangani dapat menyebabkan gejala menjadi permanen," jelas Lukas. Oleh karena itu, penting untuk segera mencari pertolongan medis jika gejala-gejala ini muncul, agar penanganan dapat dilakukan dengan tepat. Penanganan yang cepat dan tepat dapat membantu mencegah komplikasi lebih lanjut dan mendukung perkembangan yang sehat bagi pasien.

Pemeriksaan kesehatan harus dilakukan secepatnya pada anak-anak dan orang dewasa yang menunjukkan beberapa gejala tersebut. Jika bayi mengalami gejala-gejala berikut, segera cari bantuan medis:

  1. Kesulitan saat menyusu atau makan;
  2. Sering muntah tanpa alasan yang jelas;
  3. Menangis dengan suara melengking;
  4. Berbaring terus-menerus dan enggan menggerakkan kepala;
  5. Sesak napas;
  6. Kejang.

Gejala-gejala ini bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan serius yang memerlukan perhatian medis. Penting untuk tidak menunda pencarian pertolongan agar kondisi dapat ditangani dengan tepat dan cepat.

Diagnosis Hidrosefalus

Hidrosefalus pada bayi ditandai dengan pembesaran bentuk kepala. Sementara itu, untuk pasien dewasa, diagnosis hidrosefalus biasanya dilakukan oleh dokter melalui serangkaian tanya jawab tentang gejala yang dirasakan, diikuti dengan pemeriksaan fisik. Selanjutnya, dokter akan melakukan pemindaian menggunakan USG, CT scan, atau MRI. Prosedur pemindaian ini bertujuan untuk memastikan diagnosis, mengidentifikasi penyebab hidrosefalus, serta mendeteksi kemungkinan adanya kondisi lain yang berkaitan dengan gejala yang dialami pasien.

Cara Pengobatan Hidrosefalus

Hidrosefalus dapat menyebabkan kerusakan permanen pada otak, yang berdampak pada perkembangan fisik dan mental seseorang. Jika tidak mendapatkan penanganan yang tepat, kondisi ini sering kali berujung pada konsekuensi yang fatal. Namun, dengan pengobatan yang sesuai, pasien memiliki peluang untuk menjalani kehidupan yang normal meskipun mungkin mengalami beberapa keterbatasan. Terapi yang umum dilakukan biasanya meliputi pembedahan untuk memasang shunt, yaitu sebuah tabung plastik fleksibel yang berfungsi untuk mengalirkan cairan serebrospinal ke bagian tubuh lain yang dapat menyerapnya secara efektif.

Selain pemasangan shunt, terdapat juga terapi lain yang dikenal sebagai ventrikulostomi. Prosedur ini mirip dengan pemasangan shunt, tetapi tidak menggunakan alat permanen; melainkan hanya memasang selang sementara yang mengalirkan cairan serebrospinal keluar dari kepala. Metode lain yang dapat digunakan adalah endoskopi, yang bertujuan untuk menghubungkan rongga-rongga cairan di dalam otak, sehingga membantu mengurangi tekanan akibat penumpukan cairan. Dengan berbagai pilihan terapi ini, pasien hidrosefalus memiliki harapan untuk mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik.

Cara Mencegah Hidrosefalus

Pencegahan hidrosefalus kongenital sebaiknya dimulai sejak masa kehamilan. Oleh karena itu, ibu hamil perlu melakukan pemeriksaan secara rutin agar jika terjadi infeksi virus, dapat segera terdeteksi dan ditangani. "Pastikan bahwa ibu hamil, bayi, dan anak mendapatkan imunisasi yang lengkap sesuai dengan jadwal pemerintah." Beberapa faktor penyebab hidrosefalus, seperti infeksi rubella, meningitis, dan ensefalitis, dapat dicegah melalui imunisasi yang tepat. Sementara itu, hidrosefalus yang diperoleh setelah lahir dapat diatasi dengan mengobati penyebab yang mendasarinya.

Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas. (Liputan6.com/Triyasni)

Artikel ini ditulis oleh

Rizky Wahyu Permana

Editor Rizky Wahyu Permana

A

Reporter

  • Ade Nasihudin Al Ansori
  • Benedikta Desideria
Gejala Ensefalopati Hipertensi dan Penyebabnya, Perlu Diketahui

Gejala Ensefalopati Hipertensi dan Penyebabnya, Perlu Diketahui

Peningkatan tekanan darah mendadak yang sangat tinggi perlu diwaspadai.

Apa Itu Perdarahan Subarachnoid? Ketahui Penyebab, Gejala dan Cara Mengobatinya

Apa Itu Perdarahan Subarachnoid? Ketahui Penyebab, Gejala dan Cara Mengobatinya

Apa Itu Perdarahan Subarachnoid? Ketahui Penyebab, Gejala dan Cara Mengobatinya

7 Tanda Sakit Kepala Berbahaya, Perhatikan Durasi dan Gejala yang Menyertai
Jangan Diabaikan, Kenali Tanda dan Gejala Stroke Sejak Dini

Jangan Diabaikan, Kenali Tanda dan Gejala Stroke Sejak Dini

dr. Astrid Ayodya Pattinama, Sp.N, Spesialis Saraf dari RS EMC Pekayon membeberkan tanda hingga gejala stroke.

 Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati

Mengenal Empty Sella Syndrome: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati

Empty Sella Syndrome adalah kelainan langka yang berhubungan dengan bagian tengkorak yang disebut sella turcica.

8 Penyebab Sakit Kepala Berdenyut, Migrain hingga Efek Minum Alkohol Berlebihan
7 Tanda Dehidrasi yang Bisa Muncul Tanpa Adanya Rasa Haus

7 Tanda Dehidrasi yang Bisa Muncul Tanpa Adanya Rasa Haus

Terjadinya dehidrasi bisa munculkan gejala yang tidak berupa haus namun sejumlah hal lain yang tak disadari.

 Kenali Gejala hingga Peran Teknologi

Waspadai Penyakit Stroke & Penanganannya: Kenali Gejala hingga Peran Teknologi

dr. Harley Septian, Sp.Rad, Subsp.RI (K) menerangkan pentingnya mengenali tanda-tandanya.

Tanda-Tanda Tubuh Mengalami Dehidrasi, Ketahui Sesegera Mungkin!

Tanda-Tanda Tubuh Mengalami Dehidrasi, Ketahui Sesegera Mungkin!

Penting sekali untuk dapat mengenali tanda-tanda dari dehidrasi agar tubuh terhindar dari komplikasi.

Gejala Stroke Biasanya Muncul Secara Mendadak Berupa Rasa Kesemutan di Satu Sisi
Gejala Aneurisma Otak yang Perlu Diwaspadai, Salah Satunya Sakit Kepala Parah

Gejala Aneurisma Otak yang Perlu Diwaspadai, Salah Satunya Sakit Kepala Parah

Aneurisma otak adalah kondisi medis yang serius di mana terjadi pelebaran abnormal pada pembuluh darah di otak.

Walau Menyehatkan, Terlalu Banyak Konsumsi Air Putih Bisa Menyebabkan Sejumlah Kondisi Ini
Read Entire Article
International | Politik|