Peristiwa Gerbong Maut adalah insiden di mana 100 pejuang Indonesia yang ditawan Belanda dipindahkan dari Bondowoso ke Surabaya.
Senin, 11 Nov 2024 17:46:50
Peristiwa Gerbong Maut adalah insiden di mana 100 pejuang Indonesia yang ditawan Belanda dipindahkan dari Bondowoso ke Surabaya dengan tiga gerbong kereta api tertutup rapat.
Pemindahan dilakukan tanpa memperhatikan keselamatan para tawanan, menyebabkan 46 pejuang meninggal dalam peristiwa ini. Peristiwa Gerbong Maut bermula ketika pasukan Belanda berhasil menguasai Bondowoso. Pada 22 Februari 1947.
Belanda melancarkan serangan yang memaksa pasukan Republik mundur ke pegunungan dan melanjutkan perjuangan melalui taktik gerilya.
Perlawanan rakyat Bondowoso terhadap Belanda terus berlangsung di berbagai wilayah, termasuk serangan oleh para pemuda pejuang ke markas VDMB (Velligheids Dienst Marinir Brigade).
Sebagai respons, pihak Belanda melakukan pembersihan dengan menangkap banyak warga yang dianggap aktif melawan, sehingga penjara Bondowoso menjadi penuh sesak.Pada tanggal 22 November, ada sebanyak 100 pejuang republik yang ditahan di penjara Bondowoso.
Awal Mula Petaka
Untuk menanggulangi kepadatan ini, Belanda berencana memindahkan para tahanan dari penjara Bondowoso ke penjara di Surabaya.
Selain karena keterbatasan kapasitas, alasan lain pemindahan ini adalah anggapan bahwa para tahanan dianggap berbahaya bagi Belanda dan tenaga para tahanan (pejuang) ingin dimanfaatkan untuk dipekerjakan di pusat-pusat pertahanan Belanda di Surabaya.
Pada 23 November 1947, setelah menerima perintah langsung dari Komandan J. Van Den Doerpe, sekitar pukul 05.15, para pejuang ini diminta berbaris di depan penjara Bondowoso dalam empat barisan.
Mereka kemudian diperintahkan berjalan menuju Stasiun Kereta Api Bondowoso dikawal oleh tentara Belanda.
Mengutip esi.kemdikbud.go.id, sesampainya di sana, mereka dimasukkan ke dalam tiga gerbong: 32 orang di gerbong pertama, 30 orang di gerbong kedua, dan 38 orang di gerbong ketiga.
Gerbong-gerbong ini bukanlah gerbong penumpang, melainkan gerbong barang berbahan baja tanpa ventilasi udara. Gerbong-gerbong itu ditutup rapat dan digembok dari luar oleh tentara Belanda. Kereta kemudian berangkat dari Stasiun Bondowoso menuju Surabaya pada pukul 07.30.Sepanjang perjalanan, terdengar teriakan para tahanan meminta air dari dalam ketiga gerbong.
Jeritan Minta Tolong
Namun, teriakan minta tolong itu diabaikan oleh pasukan Belanda yang memang tidak peduli dengan keselamatan para pejuang. Setelah sekitar dua belas jam perjalanan, pada pukul 19.15, kereta tiba di Stasiun Wonokromo Surabaya.
Saat gembok gerbong tawanan dibuka, tampaklah pemandangan yang sangat memilukan. Di gerbong pertama, semua tawanan masih hidup namun dalam kondisi lemas dan tak berdaya.
Di gerbong kedua, situasi lebih buruk dengan delapan pejuang ditemukan tewas. Keadaan paling tragis terjadi di gerbong ketiga, di mana seluruh tawanan ditemukan tewas dengan kondisi kulit seperti terbakar.
Gerbong ketiga memakan banyak korban karena saat proses pemindahan di gerbong ketiga ditutup rapat tanpa ventilasi. Sedangkan pada pemindahan tahap pertama dan kedua, gerbong-gerbong yang mengangkut tahanan masih dilengkapi ventilasi selebar 10–15 cm sehingga masih ada sedikit pertukaran udara.
Sebanyak 46 pejuang gugur dalam peristiwa ini. Para tawanan yang masih hidup, meskipun dalam kondisi lemas, diperintahkan untuk mengeluarkan rekan-rekannya yang meninggal sebelum akhirnya dipindahkan ke kamp Bubutan.
Reporter Magang: Yulisha Kirani Rizkya Pangestuti
Artikel ini ditulis oleh
Editor Randy Ferdi Firdaus
Menegangkan, Begini Video Asli Momen Perang Palagan Ambarawa Tahun 1945
Video tersebut menceritakan proses evakuasi para tawanan perang dari kamp Banyubiru menuju Kota Semarang
Kisah Pasukan Elite Jerman di Bogor yang Terlupakan
Bagaimana cerita ada pasukan elite Jerman di Bogor? Lalu siapa saja yang dimakamkan di Makam Jerman di Megamendung.
Miris, Begini Potret Romusa Jawa dalam Proyek Pembangunan Jalur Kereta Api Kematian Thailand-Myanmar
Mereka tidak mendapat fasilitas kehidupan yang layak oleh serdadu Jepang. Banyak dari mereka yang mati tersiksa.
Story 1 tahun yang lalu
Mengenang Pertempuran Ambarawa 20 Oktober 1945, Berikut Sejarahnya
Tepat hari ini, 20 Oktober pada 1945 silam, terjadi pertempuran besar setelah kemerdekaan Indonesia yang disebut Pertempuran Ambarawa.
Imbas Tabrakan, Rute Dua Kereta Api dari Surabaya Tujuan Bandung Dialihkan
Proses evakuasi masih terus dilakukan. Laporan awal, penumpang selamat semua namun mengalami luka-luka.