- TEK
- IT
Hacker berusaha mengakses ponsel calon presiden dari Partai Republik, Donald Trump, serta pasangannya, Senator JD Vance.
Selasa, 29 Okt 2024 07:38:00
Menurut laporan, hacker asal China sedang melancarkan serangan terhadap jaringan telekomunikasi di Amerika Serikat, dengan fokus pada ponsel calon presiden dari Partai Republik, Donald Trump, serta Senator JD Vance. Selain itu, sumber yang berbicara kepada NBC News pada Selasa (29/10) juga menyebutkan bahwa individu yang terlibat dalam kampanye Wakil Presiden Kamala Harris menjadi target serangan tersebut.
"Staf Pemimpin Mayoritas Senat Chuck Schumer, D-N.Y., juga menjadi sasaran," ungkap sumber dari Partai Demokrat.
Namun, informasi mengenai siapa saja dalam tim kampanye Harris yang menjadi target, atau apakah ada individu lain dalam kampanye Trump yang disasar, masih belum jelas.
Dalam pernyataan bersama, FBI dan Badan Keamanan Siber dan Infrastruktur (Cybersecurity and Infrastructure Security Agency/CISA) mengungkapkan bahwa mereka tengah menyelidiki akses ilegal ke infrastruktur telekomunikasi komersial yang dilakukan oleh pelaku yang berhubungan dengan Republik Rakyat China (hacker China).
FBI menyatakan, "Setelah FBI mengidentifikasi aktivitas jahat tertentu yang menargetkan sektor tersebut, FBI dan CISA segera memberi tahu perusahaan yang terkena dampak, memberikan bantuan teknis, dan dengan cepat membagikan informasi untuk membantu calon korban lainnya."
Namun, sayangnya, FBI tidak bersedia memberikan rincian mengenai individu-individu tertentu yang menjadi target peretasan ini.
Tiga Operator Seluler AS Dihack
Pemerintah Amerika Serikat baru-baru ini mengungkapkan bahwa China telah melakukan peretasan terhadap tiga perusahaan telekomunikasi besar di AS, yaitu AT&T, Verizon, dan Lumen Technologies. Dalam situasi ini, baik Lumen maupun AT&T memilih untuk tidak memberikan komentar.
Sementara itu, juru bicara Verizon, Rich Young, mengonfirmasi bahwa mereka telah mengetahui adanya laporan mengenai aktor negara yang menargetkan beberapa penyedia layanan telekomunikasi di AS untuk tujuan pengumpulan intelijen.
"Bersama penegak hukum federal, rekan industri, dan pakar siber pihak ketiga, kami telah dan sedang berupaya untuk mengonfirmasi, menilai, dan memulihkan setiap dampak potensial," jelas Young.
Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari pejabat AS yang mengaitkan insiden ini dengan operasi peretasan dan kebocoran atau upaya untuk memengaruhi pemilihan umum AS yang akan datang pada tahun 2024.
Tanggapan China
Seorang perwakilan dari kedutaan besar China di Washington, D.C., menyatakan bahwa mereka tidak mengetahui rincian situasi yang dimaksud dan tidak dapat memberikan komentar.
"Pemilihan presiden adalah urusan dalam negeri AS. Tiongkok tidak memiliki niat dan tidak akan ikut campur dalam pemilihan AS. Kami berharap pihak AS tidak akan membuat tuduhan terhadap kami dalam pemilihan itu," ungkap juru bicara tersebut.
Hal ini menunjukkan sikap Tiongkok yang ingin menjaga jarak dari isu pemilihan presiden di AS. Ketidakjelasan mengenai apakah peretasan tersebut merupakan upaya untuk memengaruhi pemilihan presiden masih menjadi tanda tanya. Tiongkok memiliki kemampuan spionase siber yang kuat dan telah dikenal melakukan berbagai tindakan berani untuk memata-matai perusahaan dan pejabat pemerintah AS.
Pemilihan presiden kali ini juga diwarnai dengan tuduhan dari pihak AS yang menyebutkan bahwa Iran dan Rusia telah meluncurkan operasi untuk mempengaruhi pemilih agar mendukung kandidat mereka, yaitu Harris dan Trump. Sementara itu, Iran secara umum membantah adanya operasi tersebut, sedangkan media pemerintah Rusia telah memberikan pengakuan yang cenderung provokatif.
Artikel ini ditulis oleh
Editor Fauzan Jamaludin
I
Reporter
- Iskandar
- Iskandar
- Yuslianson
- Agustinus Mario Damar
Cak Imin Buka Suara soal Data Pemilih Bocor: Ada Upaya Sistematis Ganggu Pemilu!
Cak Imin menilai kebocoran data pemilih merupakan keteledoran Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI
Ternyata Donald Trump Tak Lagi Pakai iPhone, Kenapa?
Kampanye Presiden Donald Trump memperkuat keamanan dengan menggunakan HP dan laptop terenkripsi. Tapi bukan iPhone.
iPhone 2 minggu yang lalu
Bukan Hanya KPU, Ini Sederet Situs Pemerintah yang Pernah Dibobol Hacker
Indonesia kembali dihebohkan kabar kebobolan 204 juta Data Pemilih Tetap (DTP) Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Menkominfo Buka Suara soal Kebocoran Pemilih KPU: Sekarang Data Mahal Harganya
Menkominfo Buka Suara soal Kebocoran Pemilih KPU: Sekarang Data Mahal Harganya
KPU Gandeng BSSN dan BIN Tangani Dugaan Kebocoran Data Pemilih
KPU RI meminta bantuan terhadap Satgas Cyber, Badan Siber Sandi Negara (BSSN) serta BIN terkait adanya dugaan kebocoran data pemilih
Tahun Pemilu Disebut Paling Disukai Hacker, Ini Buktinya
Berikut fakta mengenai jelang tahun pemilu yang disukai hacker.
Siber Polri Temukan Dugaan Kebocoran Data KPU
Dittipidsiber tengah melakukan penyelidikan lebih jauh sembari berkoordinasi dengan pihak lain
Dua Copet Nekat Beraksi saat Prabowo-Gibran Daftar ke KPU, Berujung Babak Belur Diamuk Massa
Dua pencopet babak belur diamuk massa ketika nekat beraksi saat kirab Prabowo Subianto-Gibran
Menkominfo soal Dugaan Kebocoran Data KPU: Apa yang Dikhawatirkan? Data Tabungan Kamu?
Seorang peretas dengan nama anonim "Jimbo" mengklaim telah meretas situs kpu.go.id dan berhasil mendapatkan data pemilih dari situs tersebut.