Herlina Kasim, Satu-satunya Perempuan Dalam Operasi Trikora

2 months ago 8
  1. HISTORI

Wanita ini pernah diberikan emas oleh Soekarno, namun ditolak mentah-mentah.

Senin, 11 Nov 2024 19:21:40

Herlina Kasim, Satu-satunya Perempuan Dalam Operasi Trikora Herlina Kasim (©istimewa)

Siti Rachmad Herlina atau Herlina Kasim adalah satu-satunya pejuang wanita yang ikut dalam operasi Trikora pada tahun 1961-1962. Herlina dijuluki sebagai ‘Perempuan Pending Emas’.

Herlina Kasim lahir pada 24 Februari 1941 di Malang, Jawa Timur. Herlina muda yang memiliki jiwa petualang dan nasionalisme mendedikasikan dirinya bergabung dengan Operasi Tri Komando Rakyat (Trikora). 

Pada awal tahun 1960-an, Belanda berhasil menguasai Irian Barat. Untuk merebut kembali dari tangan Belanda, maka tentara Indonesia mengerahkan seluruh pasukannya untuk melancarkan operasi militer yang dikenal sebagai Trikora. 

Pada saat itu, kesempatan bagi warga sipil untuk menjadi relawan perang dibuka, dan Herlina pun terdorong untuk ikut serta di medan pertempuran.

Diketahui, Herlina adalah satu-satunya pejuang wanita yang ikut dalam Operasi Trikora. Herlina menceritakan dalam buku biografinya, Herlina Si Pending Emas, bahwa ia lolos seleksi sebagai relawan perang karena latar belakang wartawannya.

Padahal, secara fisik ia dianggap kurang memenuhi syarat karena bertubuh kecil.Memang, sebelum terjun di medan perang Herlina adalah seorang mahasiswa dan wartawan.

Herlina mengungkapkan bahwa Pangdam Kodam XVI Pattimura sangat terkesan dengan kemampuannya menulis saat ia bekerja sebagai wartawan di Maluku.

“Saya bersyukur jadi wartawan. Saya yakin, andai bukan wartawan, pasti tak akan memiliki nilai plus sehingga lolos tes ikut dalam Operasi Militer Trikora di Irian,” ungkap Herlina Kasim dalam Herlina Si Pending Emas.

Herlina Kasim, Satu-satunya Perempuan Dalam Operasi Trikora Herlina Kasim istimewa

Tempur di Raja Ampat

Melansir esi.kemdikbud.go.id, pada 15 Juli 1962, bersama beberapa rekannya, Herlina melakukan penyusupan ke Irian Barat melalui Soasiau menuju Pulau Gebe. 

Mereka bergabung dengan pasukan PG-500 yang dipimpin oleh Jonkey Hobert Rumontoy, yang terdiri dari 87 orang, dan berangkat dari Pulau Gebe menuju Waigeo. 

Herlina ikut bertempur melawan Belanda di Teluk Arago, Kepulauan Raja Ampat, dan berhasil melaksanakan tugas mendirikan pos bayangan untuk perlindungan dan pertahanan diri, serta memasuki desa-desa di Kepulauan Raja Ampat. 

Pada 15 Agustus 1962, Herlina berada di Pulau Waigeo ketika pasukan Belanda menyerang. Ia juga tercatat ikut melakukan terjun payung bersama pasukan RPKAD yang dipimpin oleh Letnan dr. Ben Mboy dan Letnan Benny Moerdani.

Selain itu, Herlina juga aktif di dunia pers dengan berusaha meraih dukungan dan simpati masyarakat Irian Barat untuk memilih Indonesia. Ia menerbitkan surat kabar dan buletin Tjendrawasih serta Gelora Kotabaru di Pulau Gebe dan Pulau Waigeo, yang kemudian disebarkan ke berbagai desa. 

Isinya memuat pesan perjuangan untuk membebaskan Irian Barat, memperkenalkan Indonesia, lagu Indonesia Raya, dan lagu-lagu perjuangan. 

Herlina juga mendekati perempuan Papua melalui berbagai kegiatan kewanitaan, dengan tujuan agar mereka mendukung dan memilih Indonesia jika pemilihan dalam Penentuan Pendapat Rakyat (PEPERA) diselenggarakan.

Curi Perhatian Soekarno

Berkat kepiawaian dan keaktifannya ini ia mendapat perhatian dari Presiden Sukarno. Presiden Sukarno ingin memberikan anugerah tanda jasa kepada Herlina berupa pending emas (ikat pinggang) emas murni seberat 500 gram dan uang senilai Rp10 juta, namun Herlina mengembalikan pemberian tersebut dengan alasan bahwa ia tulus berjuang untuk bangsa.

Ia tak mau perjuangannya dianggap semata-mata untuk menerima imbalan materi. Oleh karena itu, ia juga dijuluki sebagai Perempuan Pending Emas.

Herlina wafat pada 17 Januari 2017, ketika berusia 75 tahun karena menderita sakit komplikasi. Ia dimakamkan di TPU Pondok Rangon, Jakarta Timur. 

Semasih hidup, Herlina pernah berpesan bahwa ia tidak ingin dikebumikan di taman makam pahlawan karena merasa perjuangannya masih belum apa-apa. Wasiatnya ini dikonfirmasi langsung oleh sang anak.

“Ibu sudah mengamanahkan demikian. Beliau tidak mau disemayamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta,” ujar Rigel Wahyu Nugroho, anak Herlina Kasim saat berada di pemakaman ibunya, pada 17/01/2017 lalu.

Reporter Magang: Yulisha Kirani Rizkya Pangestuti

Artikel ini ditulis oleh

Randy Ferdi Firdaus

Editor Randy Ferdi Firdaus

Jarang Disorot, Ini Sosok Istri Cantik Keempat Soekarno yang Disebut 'Lambang Perempuan Jawa'
Sosok Irma Ottenhoff Mamahit, Pramugari Cantik Berdarah Minahasa yang Menolak Cinta Presiden Soekarno
Jenderal Soeharto Mau Dbunuh Pakai Racun Tikus

Jenderal Soeharto Mau Dbunuh Pakai Racun Tikus

Di tengah panasanya penumpasan PKI, Jenderal Soeharto mengaku sempat mau dibunuh.

TNI 1 tahun yang lalu

Sisi Lain Soeharsikin Istri HOS Tjokroaminoto, Pawang Ular Andal hingga Jago Bermain Piano
Kisah Siti Oetari Istri Pertama Presiden Soekarno, Tidak Sepenuhnya Dicintai dan Diceraikan dalam Kondisi Perawan
Daftar Tiga Operasi Militer yang Membuat Soeharto Diangkat Jadi Jenderal Besar Bintang Lima

Daftar Tiga Operasi Militer yang Membuat Soeharto Diangkat Jadi Jenderal Besar Bintang Lima

Hanya ada tiga jenderal besar dalam sejarah Indonesia. Apa yang membuat Soeharto menjadi salah satu penerimanya?

TNI 1 tahun yang lalu

6 Tokoh Pahlawan Nasional dari Jateng Beserta Jasanya bagi Indonesia, dari Tokoh Militer hingga Pendiri Media

6 Tokoh Pahlawan Nasional dari Jateng Beserta Jasanya bagi Indonesia, dari Tokoh Militer hingga Pendiri Media

Walaupun masing-masing punya cara yang berbeda, mereka punya peran besar bagi perjuangan rakyat Indonesia melawan penjajah

NEWS 1 tahun yang lalu

Sosok Heldy Djafar, Istri Terakhir Presiden Soekarno Asal Kalimantan Timur

Sosok Heldy Djafar, Istri Terakhir Presiden Soekarno Asal Kalimantan Timur

Saat menikah, Heldy istri kesembilan Soekarno berumur 18 tahun, sedangkan Soekarno berumur 65 tahun

Vokal Menentang Penjajahan Belanda, Ini Sosok HR Rasuna Said Pahlawan Nasional Asal Sumbar
Beri Dukungan Hingga Akhir Hayat, Ini Kata-Kata Soekarno untuk Palestina

Beri Dukungan Hingga Akhir Hayat, Ini Kata-Kata Soekarno untuk Palestina

Semasa hidupnya, Bung Karno konsisten membela kemerdekaan Palestina dan mengutuk kejahatan Israel.

Saat Presiden Tegur Model Indonesia yang Tampil Dengan Busana Renang

Saat Presiden Tegur Model Indonesia yang Tampil Dengan Busana Renang

Di era Orde Lama, Baby terbilang artis yang cukup dekat dengan Bung Karno.

Berapa Gaji Presiden Sukarno? Ini Pengakuannya Langsung

Berapa Gaji Presiden Sukarno? Ini Pengakuannya Langsung

Banyak yang percaya kalau Bung Karno punya simpanan emas batangan dan rekening di Bank Swiss. Benarkah itu?

Read Entire Article
International | Politik|