Hukumnya Pasang Gigi Palsu dalam Islam, Begini Penjelasan Lengkapnya

2 months ago 15
  1. TRENDING

Penggunaan gigi palsu umumnya diperlukan oleh orang yang mengalami kerusakan atau kehilangan gigi.

Jumat, 01 Nov 2024 12:40:05

Hukumnya Pasang Gigi Palsu dalam Islam, Begini Penjelasan Lengkapnya Ilustrasi kesehatan gigi dan mulut. (Foto: Freepik) (©© 2024 Liputan6.com)

Kesehatan adalah anugerah dari Allah SWT yang harus dijaga dengan baik. Memiliki tubuh yang sehat membuat orang mudah menjalani berbagai aktivitas secara maksimal, termasuk dalam melaksanakan ibadah. Salah satu aspek kesehatan yang sering diperhatikan adalah kesehatan mulut dan gigi. Apabila kondisi gigi tidak baik, seperti gigi copot atau berlubang, tentu akan mengganggu kenyamanan dan kesehatan secara keseluruhan.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, salah satu solusi yang dapat diambil adalah dengan menggunakan implan gigi atau gigi palsu. Tindakan ini melibatkan pemasangan benda yang menyerupai gigi, baik secara permanen maupun sementara. Namun, jika gigi sudah dalam kondisi yang tidak baik dan harus menggunakan gigi palsu, penting untuk mengetahui bagaimana pandangan Islam mengenai hal ini. Berikut adalah penjelasan yang dirangkum dari laman mui.or.id.

Hadis tentang Pemasangan Gigi Palsu

Hukumnya Pasang Gigi Palsu dalam Islam, Begini Penjelasan Lengkapnya Ilustrasi kesehatan gigi dan mulut. (Foto: Freepik) © 2024 Liputan6.com

Pemasangan gigi palsu menjadi kebutuhan penting bagi orang yang telah kehilangan gigi, agar mereka dapat mengunyah makanan dengan baik dan mendukung proses pencernaan. Selain fungsinya dalam mengunyah, gigi juga berperan dalam berbicara dan beribadah, terutama saat membaca Al-Qur'an. Tanpa gigi, seseorang akan mengalami kesulitan dalam melafalkan ayat-ayat Al-Qur'an dengan benar. Mengenai penggunaan gigi palsu, terdapat beberapa hadis yang relevan. Salah satunya adalah hadis dari Urfujah bin As'ad RA:

"Bahwa hidung beliau terkena senjata pada peristiwa perang Al-Kulab di zaman jahiliyah. Kemudian, beliau tambal dengan perak, namun hidungnya malah membusuk. Kemudian Nabi SAW memerintahkan untuk menggunakan tambal hidung dari emas." (HR. An-Nasa'i 5161, Abu Daud 4232 dan dinilai hasan oleh Al-Albani).

Selain itu, ada hadis dari Ibn Abbas RA yang menyatakan: "Dilaknat orang yang menyambung rambut, yang disambung rambutnya, orang yang mencabut alisnya dan minta dicabut alisnya, orang yang mentato dan yang minta ditato, selain karena penyakit." (HR. Abu Daud 4170 dan dishahihkan Al-Albani).

Dalam riwayat lainnya, Ibn Mas'ud RA juga menyampaikan: "Rasulullah SAW melarang orang mencukur alis, mengikir gigi, menyambung rambut, dan mentato, kecuali karena penyakit." (HR. Ahmad 3945 dan sanadnya dinilai kuat oleh Syu'aib Al-Arnaut).

Hadis-hadis ini menunjukkan pentingnya menjaga keutuhan tubuh dan mempertimbangkan aspek syariat dalam penggunaan gigi palsu.

Aturan tentang Penggunaan Gigi Palsu

Hukumnya Pasang Gigi Palsu dalam Islam, Begini Penjelasan Lengkapnya Ilustrasi kesehatan gigi dan mulut. (Foto: Freepik) © 2024 Liputan6.com

Berdasarkan penjelasan hadis yang telah disebutkan, dapat disimpulkan bahwa upaya seseorang untuk memperbaiki dirinya diperbolehkan, terutama jika tujuannya adalah untuk pengobatan atau mengembalikan kondisi fisik yang normal. Keputusan ini didasarkan pada hadis Nabi Muhammad SAW yang mengizinkan penggantian tulang hidung yang patah dengan emas dalam situasi darurat. Hal ini serupa dengan tindakan pemasangan implan gigi atau gigi palsu untuk tujuan medis.

Dalam Fatawa Lajnah Daimah, 25/15 dinyatakan bahwa, "Tidak masalah mengobati gigi yang rusak atau cacat, dengan gigi lain, sehingga bisa menghilangkan risiko sakit, atau melepaskannya kemudian diganti gigi palsu, jika dibutuhkan. Karena, semacam ini termasuk bentuk pengobatan yang mubah, untuk menghilangkan mudharat. Dan tidak termasuk mengubah ciptaan Allah, sebagaimana yang dipahami penanya."

Pernyataan ini menegaskan bahwa tindakan medis seperti itu tidak hanya diperbolehkan, tetapi juga dianggap sebagai langkah yang sah untuk mengatasi masalah kesehatan yang dihadapi individu.

Gigi Palsu pada Orang Meninggal

Hukumnya Pasang Gigi Palsu dalam Islam, Begini Penjelasan Lengkapnya Ilustrasi kesehatan gigi dan mulut. (Foto: Freepik) © 2024 Liputan6.com

Benda asing, dalam konteks ini gigi palsu yang terdapat pada tubuh orang yang telah meninggal, menurut pendapat para ulama tidak perlu diambil atau dilepaskan. Ketentuan ini berlaku jika keberadaan benda tersebut tidak memberikan dampak negatif terhadap si mayit. Dalam hal ini, benda asing tidak menyebabkan si mayit terhalang dalam amalnya atau mengalami ketidaktenangan, serta keyakinan serupa.

All-Mardawi al-Hambali menegaskan, "Dalam kitab al-Fushul dinyatakan, jika ada orang yang butuh untuk mengikat giginya dengan emas, kemudian giginya diberi kawat emas. Atau dia butuh hidung emas, kemudian dia diberi hidung emas lalu diikat, kemudian dia mati, maka tidak wajib dilepas dan dikembalikan kepada pemiliknya. Karena melepasnya menyebabkan menyayat mayat." (al-Inshaf, 2/555).

Pada dasarnya, melepas benda yang ada di tubuh mayit tidak diperbolehkan, kecuali dalam dua kondisi tertentu. Pertama, ada maslahat besar untuk mengambil benda tersebut, seperti jika benda itu bernilai tinggi atau tergolong najis. Kedua, melepas benda tersebut tidak membahayakan mayit, contohnya jika pengambilan benda tersebut tidak menyebabkan kerusakan pada jasad mayit. Jika benda yang dimaksud tidak memiliki nilai, maka tidak menjadi masalah jika benda tersebut dikubur bersama mayit, seperti gigi yang bukan terbuat dari emas atau perak, atau hidung palsu yang juga bukan dari emas. Namun, jika benda itu memiliki nilai, maka diperbolehkan untuk diambil, kecuali jika tindakan tersebut berisiko merusak tubuh mayit, misalnya jika pengambilan gigi dapat merusak rahang, maka sebaiknya gigi tersebut dibiarkan dan dikuburkan bersama mayit.

Tontonlah video yang telah dipilih ini

Artikel ini ditulis oleh

Desi Aditia Ningrum

Editor Desi Aditia Ningrum

M

Reporter

  • Muhamad Ridlo
  • Putry Damayanty
Ketahui Dampak Kondisi Gigi Ompong pada Orang Dewasa, Bisa Ganggu Kemampuan Mengunyah

Ketahui Dampak Kondisi Gigi Ompong pada Orang Dewasa, Bisa Ganggu Kemampuan Mengunyah

Kehilangan gigi atau kondisi gigi ompong yang tidak segera ditangani dapat mengganggu kemampuan mengunyah dan buat wajah jadi terlihat keriput.

Doa Sakit Gigi Berlubang dan Ngilu, Lengkap Beserta Cara Mengatasinya

Doa Sakit Gigi Berlubang dan Ngilu, Lengkap Beserta Cara Mengatasinya

Doa memiliki peran penting dalam menghadapi segala situasi, termasuk saat mengalami sakit gigi berlubang dan linu.

Bacaan Doa Sakit Gigi Latin dan Artinya, Mudah Diamalkan

Bacaan Doa Sakit Gigi Latin dan Artinya, Mudah Diamalkan

Selain berkunjung ke dokter atau menggunakan cara-cara alami, doa sakit gigi bisa dibaca untuk memohon agar rasa sakit mereda.

Penjelasan Ustaz Abdul Somad soal Menggosok Gigi di Bulan Puasa, Ternyata Begini Aturannya

Penjelasan Ustaz Abdul Somad soal Menggosok Gigi di Bulan Puasa, Ternyata Begini Aturannya

Setelah tergelincirnya matahari atau waktu zawal, beberapa ulama berpendapat bahwa menyikat gigi menjadi makruh.

6 Perawatan Kecantikan yang Dilarang dalam Islam, Wanita Wajib Tahu

6 Perawatan Kecantikan yang Dilarang dalam Islam, Wanita Wajib Tahu

Tampil cantik adalah hal yang baik dilakukan, namun jangan sampai berlebihan dan menyalahi aturan agama.

Doa Memakai Siwak Latin, Ketahui Tata Cara dan Adabnya dalam Islam

Doa Memakai Siwak Latin, Ketahui Tata Cara dan Adabnya dalam Islam

Siwak adalah bahan alami untuk membersihkan gigi yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW.

Fakta Gigi Gingsul yang Menarik untuk Diketahui, Apa Saja?

Fakta Gigi Gingsul yang Menarik untuk Diketahui, Apa Saja?

Bagi sebagian orang memang gigi gingsul membuat senyuman semakin terlihat manis, namun ada yang beranggapan buruk.

Jenis-Jenis Veneer Gigi, Efek Samping dan Harga yang Populer di Kalangan Artis Indonesia
Hukum Sikat Gigi dan Berkumur Saat Puasa, Umat Muslim Wajib Tahu

Hukum Sikat Gigi dan Berkumur Saat Puasa, Umat Muslim Wajib Tahu

Hukum sikat gigi saat puasa memiliki pendapat yang beragam di kalangan ulama.

Cara Menggunakan Siwak Sesuai Sunah Rasul, Berikut Manfaatnya

Cara Menggunakan Siwak Sesuai Sunah Rasul, Berikut Manfaatnya

Menggunakan siwak sesuai sunah Rasul memerlukan pemahaman tentang cara pengaplikasiannya yang benar.

siwak 4 bulan yang lalu

Betulkah Lebih Sering Menyikat Gigi Bisa Berdampak Lebih Baik?

Betulkah Lebih Sering Menyikat Gigi Bisa Berdampak Lebih Baik?

Menyikat gigi lebih dari dua kali sehari bisa memberikan manfaat kesehatan yang tak boleh dikesampingkan.

Cara Potong Kuku dalam Islam, Ketahui Adabnya

Cara Potong Kuku dalam Islam, Ketahui Adabnya

Memotong kuku dalam Islam perlu memperhatikan adab yang baik.

Read Entire Article
International | Politik|