Ilmuwan 'Ciptakan' Seekor Tikus Menggunakan Genetik Purba Berusia Ratusan Juta Tahun, Begini Caranya

1 month ago 6
  1. DUNIA

Ini merupakan temuan yang belum pernah terjadi sebelumnya, namun para peneliti mengambil langkah lebih jauh, menggunakan gen untuk memprogram ulang sel tikus.

Rabu, 20 Nov 2024 17:00:49

Ilmuwan 'Ciptakan' Seekor Tikus Menggunakan Genetik Purba Berusia Ratusan Juta Tahun, Begini Caranya Tikus sebelah kiri dengan mata hitam hasil 'ciptaan' ilmuwan. (©Gao Ya & Alvin Kin Shing Lee)

Ilmuwan 'menciptakan' seekor tikus menggunakan alat genetika purba yang lebih tua dari kehidupan hewan pengerat ini. Para ilmuwan mengambil gen dari makhluk hidup bersel tunggal dan memasukkannya ke dalam sel tikus, yang menghasilkan sel induk. Sel induk ini kemudian disuntikkan ke dalam embrio yang sedang berkembang, membantu menghasilkan tikus yang hidup dan bernapas.

Ratusan juta tahun yang lalu, sebelum organisme multiseluler berevolusi, organisme sederhana bersel tunggal tersebar di planet Bumi. Beberapa di antaranya, yang disebut choanoflagellata, dianggap sebagai kerabat terdekat hewan yang masih hidup.

Orang lain juga bertanya?

Penelitian baru menemukan, genom mereka mengandung versi gen Sox dan POU – yang diketahui mendorong pembentukan sel induk pada mamalia, dan hingga saat ini dianggap eksklusif untuk hewan, karena tidak ada pada kerabat kita yang bersel tunggal, seperti dikutip dari IFL Science, Rabu (20/11).

“Dengan berhasil menciptakan tikus menggunakan alat molekuler yang berasal dari kerabat bersel tunggal kita, kita menyaksikan kesinambungan fungsi yang luar biasa selama hampir satu miliar tahun evolusi,” kata penulis studi, Dr Alex de Mendoza dalam sebuah pernyataan.

“Studi ini menyiratkan bahwa gen-gen kunci yang terlibat dalam pembentukan sel induk mungkin sudah ada jauh lebih awal daripada sel induk itu sendiri, mungkin membantu membuka jalan bagi kehidupan multiseluler yang kita lihat sekarang.”

Pengobatan Regeneratif

Tim tersebut memperkenalkan gen Choanoflagellate Sox ke dalam sel tikus, menggantikan gen Sox2 yang ada – dan, dengan melakukan hal tersebut, memicu sel tersebut menjadi sel induk berpotensi majemuk terinduksi (iPSCs). Sel-sel ini berpotensi berkembang menjadi jenis sel apa pun di dalam tubuh.

Ketika mereka menyuntikkan iPSC ke dalam embrio tikus yang sedang berkembang, mereka menghasilkan apa yang dikenal sebagai chimera – hewan yang tubuhnya terdiri dari sel-sel yang secara genetik berbeda satu sama lain, dan mengandung dua set DNA berbeda. Dalam kasus ini, tikus tersebut menunjukkan ciri-ciri dari embrio donor dan iPSC, dengan bercak bulu hitam dan mata gelap, yang menegaskan bahwa gen purba telah memengaruhi perkembangan hewan tersebut.

“Choanoflagellata tidak memiliki sel induk, mereka adalah organisme bersel tunggal, namun mereka memiliki gen-gen ini, yang kemungkinan besar mengontrol proses seluler dasar yang kemudian digunakan oleh hewan multiseluler untuk membangun tubuh yang kompleks,” jelas Dr de Mendoza.

Penemuan ini dinilai dapat memberikan informasi tentang kemajuan pengobatan regeneratif di masa depan, di mana sel induk berperan penting.

“Mempelajari akar kuno dari alat genetik ini memungkinkan kita berinovasi dengan pandangan yang lebih jelas tentang bagaimana mekanisme pluripotensi dapat diubah atau dioptimalkan,” tambah rekan penulis Dr Ralf Jauch.

Studi ini dipublikasikan jurnal Nature Communications.

Artikel ini ditulis oleh

Hari Ariyanti

Editor Hari Ariyanti

Ilmuwan Berhasil Bikin Eksperimen Genetik, Tikus Bisa Punya Kaki Tambahan di Bagian Kelamin

Ilmuwan Berhasil Bikin Eksperimen Genetik, Tikus Bisa Punya Kaki Tambahan di Bagian Kelamin

Studi ini dapat membantu dalam penelitian dan penanganan penyakit di masa depan.

Sains 7 bulan yang lalu

Sebentar Lagi, Ilmuwan akan Bisa Hidupkan Hewan Punah

Sebentar Lagi, Ilmuwan akan Bisa Hidupkan Hewan Punah

Colossal Biosciences berhasil menciptakan sel induk gajah Asia, langkah kunci menuju kebangkitan spesies mammoth yang telah punah.

Ilmuwan Akan Bangkitkan Kembali Mammoth Berbulu yang Hidup 6,2 Juta Tahun Lalu, Catat Waktunya

Ilmuwan Akan Bangkitkan Kembali Mammoth Berbulu yang Hidup 6,2 Juta Tahun Lalu, Catat Waktunya

Mammoth atau mamut adalah sejenis gajah purba, hidup dari zaman Miosen akhir sampai Holosen.

Sains 8 bulan yang lalu

Ilmuwan Pertama Kali Temukan Fosil Kromosom Purba, Masih Utuh dan Tersusun Rapi dalam Kulit Mamut Berbulu Berusia 52.000 Tahun
Ilmuwan Akhirnya Temukan Jawaban Mengapa Manusia Tidak Punya Ekor

Ilmuwan Akhirnya Temukan Jawaban Mengapa Manusia Tidak Punya Ekor

Ilmuwan Akhirnya Temukan Jawaban Mengapa Manusia Tidak Memiliki Ekor

Ilmuwan Teliti Tulang Fosil Ikan Berusia 375 Juta Tahun, Temuannya Bikin Kaget

Ilmuwan Teliti Tulang Fosil Ikan Berusia 375 Juta Tahun, Temuannya Bikin Kaget

Fosil ikan purba ini ditemukan pada 2004 dan para ilmuwan merekonstruksi kerangkanya.

Ikan Paus Ini Hidup Sejak Zaman Purba, Punya Paruh Seperti Tang dan Telurnya Beracun

Ikan Paus Ini Hidup Sejak Zaman Purba, Punya Paruh Seperti Tang dan Telurnya Beracun

Ikan ini juga disebut "fosil hidup" karena masih eksis sejak jutaan tahun lalu.

Sains 8 bulan yang lalu

Ilmuwan Google Menguak Potensi Asal Usul Kehidupan Pakai Bahasa Pemrograman

Ilmuwan Google Menguak Potensi Asal Usul Kehidupan Pakai Bahasa Pemrograman

Ilmuwan Google mencoba mengutak-atik asal usul kehidupan menggunakan bahasa pemrograman. Hasilnya mengejutkan banyak ilmuwan.

Ilmuwan Ungkap Virus Purba Punya Peran Besar dalam Evolusi Manusia, Nenek Moyang Kita Jadi Bisa Berkembang

Ilmuwan Ungkap Virus Purba Punya Peran Besar dalam Evolusi Manusia, Nenek Moyang Kita Jadi Bisa Berkembang

Penemuan ini menunjukkan virus mungkin memainkan peran lebih besar dalam evolusi kita daripada yang kita sadari.

Sains 4 bulan yang lalu

Ilmuwan Makin Penasaran Ingin Hidupkan Lagi Harimau yang Punah

Ilmuwan Makin Penasaran Ingin Hidupkan Lagi Harimau yang Punah

Rencana hidupkan Harimau ini didanai oleh perusahaan pelestarian asal Amerika Serikat, Colossal, yang bekerja sama dengan Universitas Melbourne.

13 Mumi Tikus Ditemukan di Puncak Gunung 6.100 Meter, Ilmuwan Menduga Hewan Itu Mendaki Sendiri Ratusan Tahun Lalu

13 Mumi Tikus Ditemukan di Puncak Gunung 6.100 Meter, Ilmuwan Menduga Hewan Itu Mendaki Sendiri Ratusan Tahun Lalu

Baru-baru ini, ilmuwan dikejutkan dengan penemuan 13 sisa-sisa mumi tikus di lokasi yang sangat tidak terduga.

Mumi 1 tahun yang lalu

Read Entire Article
International | Politik|