Alat ini memainkan peran penting dalam Kekaisaran Inca, yang berkembang dari sekitar tahun 1438 M hingga 1532 M.
Selasa, 19 Nov 2024 14:36:47
Bangsa Inca di Amerika Selatan memiliki alat perekam khusus untuk mencatat berbagai hal penting dan berbagi informasi. Alat ini telah digunakan sejak lebih dari 1.000 tahun.
Dikutip dari Greek Reporter, Selasa (19/11), alat ini disebut “khipu” (juga dieja sebagai “quipu” dan diucapkan “key-poo”). Khipu adalah seikat benang, sering kali terbuat dari kapas atau serat hewani. Setiap khipu mempunyai jenis informasi yang berbeda-beda.
Khipu memainkan peran penting dalam Kekaisaran Inca, yang berkembang dari sekitar tahun 1438 M hingga 1532 M hingga penaklukan Spanyol. Suku Inca tidak meninggalkan catatan tertulis, jadi khipu kemungkinan besar berfungsi sebagai alat utama mereka untuk berkomunikasi dan menyimpan catatan.
Dengan menggunakan warna yang berbeda, cara penyusunan senar, dan jumlah simpul, khipu menyimpan detail penting dengan cara yang unik. Alat ini berfungsi sebagai pencatat berbagai budaya Andean, membantu mereka menyampaikan pesan dan melacak hal-hal penting.
Para ahli meyakini banyak simpul pada khipu digunakan untuk melambangkan angka, meskipun tidak semuanya berfungsi untuk tujuan tersebut.
Serat Hewan
Sebuah studi baru mengungkapkan hubungan antara dua khipu penting dalam sejarah. Salah satunya adalah khipu terbesar yang pernah ditemukan, dan yang lainnya termasuk yang paling rumit. Khipu kerap dibuat dari kapas atau serat unta, seperti llama, alpaka, dan unta. Serat-serat ini terkadang diwarnai atau dibiarkan dalam warna aslinya. Beberapa khipu bahkan menyertakan serat tumbuhan atau rambut manusia.
Pengrajin terlatih khusus, yang dikenal sebagai “khipukamayuqs,” merancang setiap khipu dengan cermat. Mereka membuat pilihan khusus mengenai warna, cara serat dipintal dan dipelintir, cara pemasangan tali, serta susunan dan jenis simpul.
Penulis Spanyol awal mendokumentasikan khipu digunakan untuk berbagai tugas numerik. Hal ini termasuk mencatat barang-barang yang disimpan, mencatat jumlah populasi, dan mengelola pajak dan upeti yang harus dibayarkan kepada kekaisaran.
Ciri-ciri Khipu
Selama lebih dari satu abad, para peneliti telah meneliti ciri-ciri khipu, yang bertujuan untuk mengidentifikasi pola dengan melihatnya secara kolektif. Baru-baru ini, data ini telah didigitalkan dan tersedia secara gratis melalui sumber daya seperti Open Khipu Repository dan Khipu Field Guide.
Karen M. Thompson, afiliasi Khipu Field Guide (KFG) dan spesialis data penelitian di Universitas Melbourne, menganalisis dua khipu tertentu dari Chili bagian utara.
Awalnya didokumentasikan pada tahun 1970-an oleh ahli etno-matematika Marcia Ascher dan antropolog Robert Ascher, salah satu khipu ini adalah yang terbesar yang pernah tercatat, panjangnya lebih dari 5 meter dan lebih dari 1.800 tali. Khipu lainnya, yang juga sama rumitnya, mencakup hampir 600 tali yang disusun secara rumit.
Thompson memperhatikan bahwa kedua khipu menggunakan tali “pembatas” berwarna merah dan putih untuk memisahkan kelompok. Dalam khipu yang lebih besar, pemisah ini menandai sepuluh kelompok yang masing-masing terdiri dari tujuh tali. Dalam khipu yang lebih kecil, mereka menandai tujuh kelompok, masing-masing dengan sepuluh tali, bersama dengan banyak tali tambahan yang bercabang.
Artikel ini ditulis oleh
Editor Hari Ariyanti
Mengenal Kapak Perimbas: Asal, Fungsi, dan Jenisnya
Kapak perimbas digunakan untuk memotong kayu, membuat persembahan, dan bahkan sebagai senjata untuk berburu atau melindungi diri dari serangan binatang buas.
kapak 1 tahun yang lalu
Kesimpulan ini dicapai berdasarkan hasil analisis baru terkait jarum jahit bermata paling awal di dunia.
Menggali di Dalam Gua, Arkeolog Temukan Jarum Jahit dan Peniti dari Tulang Berusia 13.000 Tahun
Menggali di Dalam Gua, Arkeolog Temukan Jarum Jahit dan Peniti dari Tulang Berusia 13.000 Tahun
Arkeolog Peru Temukan 73 Mumi dengan Topeng, Dibungkus Kain Kafan Warna Warni
Mumi ini berasal dari sekitar 1.000 tahun yang lalu, jauh sebelum Kekaisaran Inca mendominasi wilayah Amerika Selatan bagian barat.
Batu Prasasti Berusia 3.000 Tahun Ditemukan, Ada Gambar Sosok Manusia dengan Dua Pedang
Arkeolog menemukan batu prasasti berbentuk manusia berusia 3.000 tahun di situs kuno pemakaman Las Capellanías di Cañaveral de León, Huelva, Spanyol.
Lukisan Gua Berusia 7.500 Tahun Bergambar Manusia Prasejarah Jago Memanjat Tali
Pada 2021 lukisan gua ditemukan di sebelah timur Spanyol bergambar manusia memanjat seutas tali untuk mencapai sarang lebah.
Ilmuwan Temukan Artefak Berusia 500.000 Tahun, Menunjukkan Manusia Purba yang Lebih Canggih
Para ilmuwan menemukan artefak berusia 500.000 tahun yang dapat mengubah pemahaman tentang kehidupan manusia purba.
Arkeolog Temukan Bukti Jaring Digunakan untuk Tangkap Ikan 15 Ribu Tahun Lalu
Sejak dahulu, teknologi penangkapan ikan dengan jaring sudah digunakan.
ikan 1 minggu yang lalu