Indonesia Masih Unggul, Pertumbuhan Ekonomi Negara Tetangga Ini Hanya 3 Persen

1 month ago 11
  1. UANG

Pertumbuhan ekonomi Thailand, didorong oleh peningkatan ekspor dan belanja pemerintah.

Senin, 18 Nov 2024 17:15:35

Indonesia Masih Unggul, Pertumbuhan Ekonomi Negara Tetangga Ini Hanya 3 Persen Ilustrasi Menara Pagoda Biru Dan Beige Di Samping Hutan. (Pexels/Pixabay) (©@ 2023 merdeka.com)

Ekonomi Thailand mencatat pertumbuhan signifikan sebesar 3 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada kuartal III/2024, didorong oleh peningkatan ekspor dan belanja pemerintah. Angka ini melampaui perkiraan median sebesar 2,4 persen dalam survei Bloomberg dan hasil revisi pertumbuhan 2,2 persen pada kuartal sebelumnya.

Data National Economic and Social Development Council (NESDC), Senin (18/11), menunjukkan bahwa secara triwulanan (quarter on quarter/qoq), ekonomi Thailand tumbuh sebesar 1,2 persen, lebih tinggi dari perkiraan 0,8 persen.

NESDC menyebutkan bahwa ekspor barang dan jasa serta pengeluaran pemerintah menjadi motor utama pemulihan ekonomi. Barang-barang seperti beras, karet, komputer, dan peralatan telekomunikasi mengalami peningkatan nilai ekspor, sementara produk otomotif dan minyak bumi mencatat penurunan. Thailand juga membukukan surplus perdagangan sebesar USD5,8 miliar (sekitar Rp8,9 triliun)

Di sisi investasi, belanja publik tumbuh lebih dari 25 persen pada kuartal ketiga, menandai ekspansi pertama dalam enam kuartal terakhir. Sebaliknya, investasi swasta mengalami kontraksi sebesar 2,5 persen, melanjutkan tren penurunan dari kuartal sebelumnya yang tercatat sebesar 6,8 persen.

Meski terdapat kemajuan di beberapa sektor, konsumsi swasta melambat akibat tingginya utang rumah tangga dan pengetatan praktik pinjaman oleh lembaga keuangan.

Langkah Pemerintah untuk Memacu Pemulihan

Perdana Menteri, Paetongtarn Shinawatra, dijadwalkan mengadakan pertemuan pada Selasa (19/11) untuk membahas langkah-langkah stimulus tambahan, termasuk bantuan tunai, guna memastikan pemulihan berlanjut pada 2025. Kepala NESDC, Danucha Pichayanan, menekankan bahwa pengeluaran pemerintah akan menjadi faktor kunci yang mendorong konsumsi domestik dan pariwisata di masa depan.

Danucha juga memperingatkan bahwa kebijakan perdagangan Presiden terpilih AS Donald Trump dapat menimbulkan ketidakpastian bagi ekspor Thailand. Namun, ia meremehkan dampak ekonomi dari banjir baru-baru ini, dengan total kerugian mencapai sekitar 60 miliar baht (USD1,7 miliar).

Proyeksi Ekonomi dan Kebijakan Suku Bunga

NESDC memperkirakan ekonomi Thailand tumbuh sebesar 2,6 persen pada tahun ini, dengan ekspansi sebesar 2,3 sampai 3,3 persen pada 2025. Meskipun data menunjukkan tren positif, Bank of Thailand diperkirakan tetap berhati-hati dalam mengambil kebijakan.

Setelah menurunkan suku bunga pada bulan lalu untuk pertama kalinya sejak 2020, bank sentral kemungkinan akan mempertahankan suku bunga acuan pada Desember, menurut ekonom Bloomberg, Tamara Mast Henderson.

Henderson menyebut penurunan suku bunga lebih lanjut dapat membantu mengatasi perlambatan konsumsi swasta. Namun, stimulus pemerintah yang kuat diharapkan mampu menjaga momentum pertumbuhan tanpa harus bergantung sepenuhnya pada pelonggaran moneter.

Perbandingan dengan Indonesia

Meski pertumbuhan Thailand meningkat, negara ini masih tertinggal dibandingkan Indonesia dan Malaysia. Indonesia mencatat pertumbuhan ekonomi 4,95 persen pada periode yang sama, sementara Malaysia mencatat ekspansi sebesar 5,3 persen.

Menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS), perekonomian Indonesia tumbuh sebesar 4,95 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada kuartal III 2024. Meskipun mencatatkan pertumbuhan positif, angka ini menunjukkan sedikit pelambatan dibandingkan dengan dua kuartal sebelumnya.

Pada kuartal I 2024, ekonomi Indonesia tumbuh 5,11 persen yoy, sedangkan pada kuartal II meningkat sebesar 5,05 persen yoy. Tren penurunan ini menjadi sorotan mengingat kondisi ekonomi global yang masih menghadapi tantangan besar, seperti ketidakpastian pasar internasional dan perlambatan ekonomi di beberapa negara mitra dagang utama.

Meskipun perlambatan terjadi, pertumbuhan ekonomi sebesar 4,95 persen tetap mencerminkan ketahanan Indonesia di tengah ketidakpastian global. Pemerintah diharapkan dapat terus mendorong stimulus ekonomi, seperti belanja negara dan investasi infrastruktur, guna memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan hingga akhir 2024.

Begitu pula dengan Thailand, investasi publik yang meningkat untuk pertama kalinya dalam enam kuartal terakhir memberikan sinyal positif bagi masa depan perekonomian Thailand.

Dengan dukungan belanja pemerintah dan potensi ekspor yang kuat, Thailand memiliki peluang untuk mempertahankan tren pertumbuhan meskipun menghadapi tantangan global seperti kebijakan perdagangan proteksionis dan tingginya utang rumah tangga.

Reporter Magang: Thalita Dewanty

Artikel ini ditulis oleh

Yunita Amalia

Editor Yunita Amalia

Ekonomi Thailand di Ambang Krisis, Ekspor Anjlok dan Manufaktur Tak Kompetitif

Ekonomi Thailand di Ambang Krisis, Ekspor Anjlok dan Manufaktur Tak Kompetitif

Negara dengan perekonomian terbesar kedua di Asia Tenggara ini tumbuh 2,3 persen pada periode April-Juni atau kuartal kedua 2024.

 BI Proyeksikan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Capai 5,5 Persen di 2024

FOTO: BI Proyeksikan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Capai 5,5 Persen di 2024

Perry Warjiyo mengungkapkan, kinerja ekonomi Indonesia yang tetap kuat di tengah ketidakpastian global didukung oleh bauran kebijakan BI dan pemerintah.

Meski Harga Komoditas Anjlok, Airlangga Optimis Ekonomi 2023 Tumbuh 5,3 Persen

Meski Harga Komoditas Anjlok, Airlangga Optimis Ekonomi 2023 Tumbuh 5,3 Persen

Menko Airlangga optimis target pertumbuhan ekonomi Indonesia 5,3 persen tahun ini tercapai, meski sejumlah harga komoditas unggulan terus mengalami penurunan.

Sri Mulyani Jelaskan Komponen Buat Ekonomi Indonesia Tumbuh Melambat di Kuartal III-2024

Sri Mulyani Jelaskan Komponen Buat Ekonomi Indonesia Tumbuh Melambat di Kuartal III-2024

Sri Mulyani menjelaskan, dari sisi komponen, konsumsi rumah tangga hanya tumbuh 4,91 persen, sedikit lebih rendah dibandingkan kuartal II-2024.

Ada Pilkada Serentak, Sri Mulyani Yakin Ekonomi Indonesia Tumbuh di Atas 5 Persen

Ada Pilkada Serentak, Sri Mulyani Yakin Ekonomi Indonesia Tumbuh di Atas 5 Persen

Selain itu, pertumbuhan ekonomi ditopang oleh konsumsi rumah tangga dan investasi.

BI Prediksi Ekonomi Dunia Tumbuh Melambat di 2024, Bagaimana dengan Indonesia?
Ada Belanja Pemilu, Sri Mulyani Pede Ekonomi RI Tumbuh 5,1 Persen di 2023
Ekonomi Jateng Triwulan III Tahun 2023 Tumbuh 5,07%, Masih Berpotensi Meningkat

Ekonomi Jateng Triwulan III Tahun 2023 Tumbuh 5,07%, Masih Berpotensi Meningkat

Pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah secara komulatif pada triwulan III tahun 2023 mencapai 5,07%.

Ada Pembangunan IKN, BI Ramal Ekonomi RI Bisa Tumbuh 5,5 Persen di 2024

Ada Pembangunan IKN, BI Ramal Ekonomi RI Bisa Tumbuh 5,5 Persen di 2024

Dia bilang proyeksi ekonomi tumbuh hingga 5,5 persen ditopang oleh sektor investasi yang terus tumbuh. Khususnya investasi bangunan.

Ekonomi Melambat, Triwulan III-2024 Hanya Tumbuh 4,95 Persen

Ekonomi Melambat, Triwulan III-2024 Hanya Tumbuh 4,95 Persen

Tren perlambatan ini menjadi perhatian mengingat kondisi ekonomi global yang masih penuh tantangan, seperti ketidakpastian pasar dan perlambatan.

Ditopang Daya Beli & Investasi, Ekonomi RI Diprediksi Capai 5,1 Persen di Kuartal II-2023

Ditopang Daya Beli & Investasi, Ekonomi RI Diprediksi Capai 5,1 Persen di Kuartal II-2023

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2023 diprediksi capai 5,1 persen, didukung oleh peningkatan konsumsi rumah tangga dan investasi.

Bank Indonesia Pede Prabowo Subianto Bisa Bikin Pertumbuhan Ekonomi di Atas 5 Persen

Bank Indonesia Pede Prabowo Subianto Bisa Bikin Pertumbuhan Ekonomi di Atas 5 Persen

Bank Indonesia optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap positif meski perekonomian dunia melambat.

Read Entire Article
International | Politik|