Kementerian Perdagangan Vietnam juga menyatakan khawatir tentang potensi penjualan barang palsu.
Selasa, 12 Nov 2024 13:33:00
Pelaku usaha dan pemerintah Vietnam tengah ketar-ketir dengan keberadaan e-commerce asal China Temu dan Shein. Operasional dua platform tersebut mengancam keberlangsungan usaha local, karena memberikan diskon besar-besaran. Kementerian Perdagangan Vietnam juga menyatakan khawatir tentang potensi penjualan barang palsu.
Dilansir dari Reuters, Wakil Menteri Perdagangan Vietnam, Nguyen Hoang Long, mengatakan dalam rapat pemerintah pada akhir pekan bahwa kementeriannya telah bekerja sama dengan Shein dan Temu terkait masalah perizinan.
"Setelah pemberitahuan kementerian, jika platform ini tidak mematuhi, Kementerian Perindustrian dan Perdagangan akan berkoordinasi dengan lembaga terkait untuk menerapkan tindakan teknis seperti pemblokiran aplikasi dan domain," kata Long dalam press rilis.
Shein dan Temu tidak segera menanggapi permintaan komentar. Pengecer busana cepat Shein, telah berjualan di Vietnam setidaknya selama dua tahun, sementara Temu, yang dimiliki oleh raksasa e-commerce China PDD Holdings, mulai mengizinkan pengguna di Vietnam untuk berbelanja bulan lalu.
Vietnam mengizinkan barang impor hingga 1 juta dong (Rp630.472) dibebaskan dari pajak pertambahan nilai.
Kementerian Keuangan mengatakan, sebagian besar barang yang mendapat keringanan pajak ini diimpor melalui platform e-commerce dan sedang mempertimbangkan untuk menghentikan keringanan pajak tersebut.
Indonesia dan Thailand Juga Blokir Temu dan Shein
Baik Temu maupun Shein juga menghadapi peningkatan pengawasan dan tantangan hukum di tempat lain. Bulan lalu, Indonesia meminta Apple dan Google memblokir Temu dari toko aplikasi mereka untuk melindungi pedagang kecil dari persaingan dengan barang-barang yang sangat murah.
Pasar e-commerce Vietnam telah tumbuh 18 persen tahun ini hingga bernilai USD22 miliar, terbesar ketiga di Asia Tenggara setelah Indonesia dan Thailand, menurut laporan oleh Google, Temasek dan Bain & Company yang dirilis minggu lalu.
Platform e-commerce lain yang beroperasi di Vietnam termasuk Shoppe yang berbasis di Singapura, Lazada yang didukung Alibaba, dan perusahaan lokal Tiki dan Sendo.
Artikel ini ditulis oleh
Editor Yunita Amalia
Ditolak di Indonesia, Temu Ekspansi ke Vietnam dan Brunei
Temu tetap menjadi pasar daring terpopuler kedua di dunia, dengan rata-rata 662,5 juta kunjungan bulanan pada kuartal ketiga.
Dua Sisi Perdagangan Digital, Bisa Jadi 'Mesin Pembunuh' Jika Industri dalam Negeri Tak Diproteksi
Pengusasaan platform asing terutama dari China cepat atau lambat bakal mengancam usaha kecil-menengah.
Aplikasi TEMU Diam-Diam Sudah Masuk Malaysia, Pemerintah Setempat Tak Mau Ngaku Kecolongan
Dia bilang para pejabatnya menjawab sangat diplomatis, mereka mengakui sebenarnya mereka juga kecolongan.
Data Terkini, Produk Made in China Paling Banyak Terjual di Amazon
China menjadi negara paling penting bagi Amerika jika melihat data penjualan.
Pejabat Korea Temukan Banyak Produk Mengandung Zat Berbahaya yang Dijual di E-Commerce China
Di e-commerce ini banyak pilihan pakaian dan aksesori trendi dengan harga yang sangat rendah.
Aplikasi Temu Ancam Pasar Indonesia, Pemerintah Siapkan Langkah Ini
Aplikasi serupa Tiktok ini dilarang beroperasi di Indonesia selama tidak memiliki izin.
Sistem Dijalankan TikTok Shop Buat UMKM Gulung Tikar, Termasuk Diskon Besar-besaran
TikTok diminta agar tidak menjalankan bisnis media sosial dan e-commerce secara bersamaan di Indonesia.
Aplikasi Temu dari China Bikin Resah Eropa, Dikhawatirkan Jual Barang Ilegal
Aplikasi Temu tidak hanya meresahkan Eropa, masyarakat Asia juga mengkritik produk-produk dan sistem kerja Temu.
Pemerintah Janji Aplikasi TEMU Tidak Masuk ke Indonesia
Pemerintah memastikan agar aplikasi TEMU tidak masuk ke Indonesia.