Kabar munculnya “poros” negara-negara yang memberikan dukungan kepada Rusia, termasuk China, Iran, dan Korea Utara dianggap sebagai ancaman bagi barat.
Kamis, 07 Nov 2024 08:50:55
Kabar munculnya “poros” negara-negara yang memberikan dukungan kepada Rusia, termasuk China, Iran, dan Korea Utara dianggap sebagai ancaman bagi barat.
Melansir dari Aljazeera, Kamis (7/11) Kepala Kantor Intelijen Nasional Australia menyebut kerja sama keduanya merupakan perkembangan strategis yang sangat meresahkan bagi negara barat.
Direktur Jenderal Kantor Intelijen Nasional Australia, Andrew Shearer, mengatakan bahwa poros baru ini akan berpusat di China dan Rusia.
Australia berpendapat China secara konsisten memberikan bantuan ekonomi dan diplomatik bagi Rusia dalam konflik Ukraina.
“Penyediaan besar-besaran oleh Tiongkok berupa bantuan ganda kepada Putin, dan dukungan ekonomi serta dukungan diplomatik membuat tentara Putin tetap berada di lapangan di Ukraina, membunuh warga Ukraina yang tidak bersalah sama seperti mereka menyediakan amunisi artileri dan rudal,” kata Shearer di sebuah konferensi di Canberra.
Upaya Ganggu Poros China-Rusia
Australia sendiri merupakan anggota kemitraan intelijen Five Eyes dengan Amerika Serikat, Inggris, Kanada, dan Selandia Baru.
Pihak Canberra mengatakan negara barat harus mengganggu jaringan yang dimulai dari China dan Rusia. Hal ini merujuk pada mulai bergabungnya Iran dan Korea Utara lewat kerja sama yang terjalin dengan Rusia.
Beberapa waktu lalu, Iran mengirimkan drone dan rudal ke Rusia.
Sedangkan Korea Utara secara terbuka mendukung Moskow dalam perangnya melawan Ukraina.
“Kita harus melakukan pekerjaan yang lebih baik dalam mengganggu jaringan yang sedang berkembang ini,” tambah Shearer.
Karena alasan itu, negara barat yang pro Ukraina menganggap kelompok tersebut sangat meresahkan.
“Ini adalah perkembangan strategis yang sangat meresahkan dan kita semua berupaya mengejarnya dan menerapkan langkah-langkah efektif, namun menurut saya ini adalah salah satu tantangan strategis di zaman kita,” kata Shearer.
Barat Ketakutan Rusia-Korea Utara Bersatu
Sejumlah menteri luar negeri dari negara anggota Kelompok Tujuh (G7) – Kanada, Perancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris, dan Amerika beserta tiga sekutunya yaitu Korea Selatan, Australia dan Selandia Baru menyoroti pengerahan pasukan Korea Utara.
Peringatan dari kepala intelijen Australia ini muncul pada saat senator Rusia melakukan pemungutan suara untuk meratifikasi pakta pertahanan bersama antara Moskow dan Korea Utara.
Perjanjian yang diratifikasi oleh majelis rendah parlemen Rusia pada tanggal 24 Oktober, meresmikan pendalaman kerja sama keamanan antara Rusia dan Korea Utara selama berbulan-bulan memicu ketakutan di antara sekutu Barat.
Presiden Rusia Vladimir Putin menyetujui untuk menjalin kemitraan strategis komprehensif dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un di Pyongyang pada bulan Juni lalu.
Isi dari kesepakatan antara lain mewajibkan Moskow dan Pyongyang segera memberikan bantuan militer menggunakan “segala cara” jika salah satu dari mereka diserang.
Tuduhan Tentara Korea Utara Dikirim ke Ukraina
Perjanjian itu diklaim sebagai hubungan terkuat antara Rusia dan Korea Utara sejak berakhirnya Perang Dingin.
Sebelumnya, AS dan Korea Selatan melaporkan sekitar 10.000 tentara Korea Utara telah dikerahkan untuk berperang bersama pasukan Rusia melawan Ukraina.
Kabar tersebut ramai di tengah poros barat, walau pada akhirnya Korea Utara membantah tuduhan itu.
Meski demikian, Putin tidak menyangkal pasukan Korea Utara telah dikirim ke Rusia. Selain itu beberapa pejabat Rusia juga menolak permintaan untuk mengomentari masalah tersebut.
Artikel ini ditulis oleh
Editor Desi Aditia Ningrum
Negara-negara Ini Jadi Sasaran Empuk Disikat Hacker
Berikut daftar negara-negara yang kerap diserang hacker.
Rusia Baru Luncurkan Satelit, AS sebut Dunia dalam Bahaya
Amerika Serikat (AS) menuding satelit yang baru diluncurkan Rusia berbahaya. Begini alasannya.
Rusia 6 bulan yang lalu
Rusia Ubah Doktrin Nuklir, Ukraina & Barat Mau Dibumihanguskan?
Rusia menyatakan bahwa doktrin nuklir terbarunya harus dipahami sebagai peringatan bagi negara-negara Barat.
Rusia 2 bulan yang lalu
Konflik panas Iran vs Israel memantik beragam perhatian dari beberapa negara yang masuk dalam sekutu keduanya.
FBI Peringatkan Perusahaan Antariksa AS Waspada dengan China dan Rusia
Tudingan ini cukup serius karena FBI menilai dua negara itu ingin mencuri data-data rahasia AS.
AS Mulai Batasi Chipset AI ke Arab Saudi, Ini Penyebabnya
Beberapa negara Timur Tengah mulai menjadi pantauan AS terkait chipset AI.
5 Fakta di Balik AS dan Korsel Minta Korut Tarik Pasukan dari Rusia
NATO meminta agar pengiriman pasukan Korea Utara ke Rusia dihentikan, setelah terungkap bahwa 10.000 tentara Korut terlibat dalam konflik di Ukraina.
NATO 1 bulan yang lalu
FOTO: Makin Mesra, Putin-Xi Jinping Janjikan 'Era Baru' dan Kompak Kutuk Amerika Serikat
Putin dan Xi Jinping kompak mengutuk rival mereka Amerika Serikat sebagai penabur kekacauan di seluruh dunia.
Tak Main-main, Presiden Rusia Vladimir Putin Langsung Ancam Amerika karena Mau Sebar Rudal di Jerman
Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan Amerika Serikat agar tidak menyebarkan rudal jarak jauh di Jerman.
Rudal Nuklir Korea Utara Bikin Cemas Dunia
Berbagai pengembangan dan uji coba rudal nuklir yang dilakukan Korea Utara dipandang sebagai ancaman dunia. Simak selengkapnya!
Sejumlah Negara Ini Larang Penggunaan ChatGPT, Begini Alasannya!
Teknologi berbasis kecerdasan buatan atau Artificial Intelegence (AI) dari OpenAI justru dilarang penggunaannya di sejumlah negara.
Was-was Amerika Serikat Melihat Rencana Rusia Menaruh Senjata Nuklir di Luar Angkasa
Amerika Serikat (AS) cemas melihat rencana Rusia mau meletakan senjata nuklir di luar angkasa.