- UANG
- EKONOMI
Berbekal telepon genggam, anak-anak muda kerap melakukan pinjaman tanpa sepengetahuan orang tua.
Jumat, 08 Nov 2024 11:39:12
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyoroti banyaknya generasi muda yang punya utang menumpuk. Mereka kerap meminjam uang demi membeli barang agar tidak ketinggalan tren, yang kini dikenal dengan istilah Fear of Missing Out atau FOMO.
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi mengatakan, fenomena ini sebenarnya tidak hanya terjadi di Indonesia. ia menyebut banyak anak muda yang mulai terjepit utang demi bisa membeli produk trendy.
"Anak-anak muda mulai pada over indebtedness, kebanyakan utang. Karena terlalu pingin gaya. Pingin pakai baju baru, jam tangan baru yang kekinian," ujar wanita yang kerap disapa Kiki tersebut di sela acara OECD/INFE-OJK Conference di The Westin Resort Nusa Dua Bali, Jumat (8/11/).
Menurut dia, itu terjadi lantaran adanya kemudahan teknologi. Berbekal telepon genggam, anak-anak muda kerap melakukan pinjaman tanpa sepengetahuan orang tua.
"Kalau sekarang mereka sudah dengan jempolnya bisa berutang. Itu yang berbahaya. Saya banyak ketemu kalau edukasi ke daerah-daerah, ibu-ibu tuh bilang, jadi anaknya seolah-olah di rumah, tapi ternyata jempolnya ke mana-mana. Tahunya ketika debt collector dateng nagihin begitu," ungkapnya.
Fenomena Ini Harus Dihentikan
Kiki tak ingin fenomena ini terus berlanjut. Sebab, beban utang itu bakal menjadi catatan merah bagi yang bersangkutan. Lantaran segala aktivitasnya terekam di Sistem Layanan Informasi Konsumen (SLIK).
"Akhirnya ketika mereka mau ngajuin utang-utang untuk kredit rumah beneran, udah enggak bisa. Mau ngelamar kerjaan enggak bisa, udah ada kena catatan SLIK dan lain-lain. Ini yang harus kita selamatkan, anak-anak muda," seru dia.
Salah satu langkah penyelamatan, yakni dengan meminta para penyedia platform jasa keuangan ikut menggencarkan edukasi keuangan ke segala tingkat masyarakat.
"Dulu ibu-ibu, mindset orang tuh kalau keluarganya enggak bisa ngelola uang, ibunya disalahin. Anaknya enggak bisa sekolah karena anaknya boros, ibunya lagi disalahin. Jadi perempuan tuh juga harus kita didik dan seterusnya," pungkas dia.
Artikel ini ditulis oleh
Editor Idris Rusadi Putra
M
Reporter
- Maulandy Rizki Bayu Kencana
Jerat Utang di Balik Kemudahan Paylater
Tingginya gaya hidup dan perilaku konsumtif menjadi penyebab anak muda terjerat pinjol.
Utang 1 tahun yang lalu
Gen Z dan Milenial Kecanduan Pinjol Sampai Rp27 Triliun, Ternyata Ini Penyebabnya
Menurut data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), per Juni 2023 nilai pinjaman masyarakat Indonesia ke pinjaman online mencapai Rp50,12 triliun.
Pakai Cara Ini Agar Anda Terbebas dari Jerat Utang Pinjol
Ada sejumlah cara agar masyarakat bisa melunasi utang pinjol.
Waspada, Investasi Bodong dan Pinjol Ilegal Ancam Millennial dan Gen Z
Generasi muda di Indonesia memiliki tingkat literasi dan inklusi keuangan yang rendah.
Kata Singkat Keren Anak Muda, Kekinian Banget Bikin Hidupmu Makin Gaul
Tidak hanya keren, di setiap bait katanya juga mengandung makna mendalam.
Viral 1 tahun yang lalu
Paylater Diminati Anak Muda, Padahal Bunga Lebih Tinggi dari Kartu Kredit
Nilai bunga Paylater mencapai 0,3 persen per hari. Sementara itu, bunga pinjaman kartu kredit sebesar 1,75 persen per bulan.
FOTO: Potret Penggunaan Dompet Digital Kian Diminati Anak-Anak
Platform pembayaran digital Gopay menjadi literasi anak muda untuk melek keuangan.
Gen Z Lebih Pilih Pakai Paylater Dibanding Kartu Kredit, Ini Alasannya
Saat ini, penetrasi kartu kredit oleh milenial maupun Gen Z hanya 7,60 persen.