- TEK
- GADGET
Sebuah laporan menyatakan bahwa iPhone yang dimiliki oleh dua staf kampanye presiden AS telah berhasil diretas oleh peretas yang berasal dari Tiongkok.
Selasa, 12 Nov 2024 07:49:00
iPhone yang dimiliki oleh dua staf dari kampanye presiden di Amerika Serikat diduga telah menjadi sasaran peretasan oleh kelompok hacker asal Tiongkok. Laporan yang dirilis oleh Apple Insider pada Selasa (12/11) menunjukkan bahwa terdapat bukti yang mengindikasikan adanya pelanggaran terhadap jaringan telekomunikasi di AS oleh perusahaan asal China, Salt Typhoon.
Pelanggaran ini berpotensi mengakibatkan peretasan iPhone yang digunakan oleh dua pejabat dalam kampanye tersebut. Namun, hingga saat ini, belum ada informasi yang jelas mengenai apakah peretasan tersebut benar-benar terjadi, data apa saja yang mungkin telah dicuri, serta siapa saja yang menjadi korban dari insiden ini.
Saat ini, FBI sedang melakukan penyelidikan atas klaim yang pertama kali dipublikasikan oleh startup keamanan bernama iVerify. Forbes melaporkan bahwa iVerify menemukan adanya perilaku mencurigakan pada dua unit iPhone yang dimiliki oleh petugas senior dari salah satu kandidat presiden AS. Pengaturan pada perangkat iPhone tersebut tampak telah diubah menjadi "pola yang tidak terdeteksi pada perangkat yang sehat."
Berdasarkan informasi yang beredar, diduga bahwa peretasan terhadap kedua perangkat tersebut terjadi pada bulan Oktober lalu, dan aksesnya didapatkan melalui jaringan telekomunikasi dari dua operator.
Serangan ini ditujukan kepada jaringan seluler AT&T dan Verizon, yang dilakukan melalui portal penyadapan yang sebelumnya digunakan oleh penyelidik AS untuk mengumpulkan informasi terkait perilaku kriminal.
Sangat Mungkin Terjadi Peretasan
Perusahaan asal China, Salt Typhoon, telah memiliki akses ke portal penyadapan ini selama beberapa bulan, namun cara penyadapan tersebut masih menjadi misteri. Jika ditelusuri dari waktu aksesnya, ada kemungkinan bahwa peretasan terhadap iPhone dua pejabat memang telah terjadi.
Belum ada kejelasan mengenai bagaimana penyadapan ini dapat menyebabkan pelanggaran keamanan pada perangkat iPhone. Apabila pengaturannya dapat diubah secara sembarangan, maka kemungkinan akses yang dilakukan bukan hanya sekadar mendengarkan percakapan.
Terdapat satu individu yang menjadi fokus utama dalam kasus dugaan peretasan iPhone ini. FBI mengungkapkan bahwa individu tersebut merupakan target berkelanjutan dari kelompok yang dikenal sebagai Salt Typhoon.Portal penyadapan yang digunakan merupakan backdoor yang diizinkan secara hukum dengan tujuan baik, yang diperkenalkan pada tahun 1994.
Hingga saat ini, portal tersebut masih terlihat aktif, terutama jika FBI mendeteksi adanya peretasan yang tidak dapat dihindari, seperti backdoor pada enkripsi Apple yang berpotensi diretas oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Artikel ini ditulis oleh
Editor Fauzan Jamaludin
A
Reporter
- Agustin Setyo Wardani
- Iskandar
- Agustinus Mario Damar
- Yuslianson
- Agustin Setyo Wardani
1,46 Miliar Pengguna Aktif iPhone Harus Bersiap Menghadapi Serangan Hacker, Begini Modusnya
Para penyerang menggunakan kampanye phishing dengan mengirimkan email dan teks yang dirancang seolah-olah dikirim oleh Apple.
FBI Peringatkan Perusahaan Antariksa AS Waspada dengan China dan Rusia
Tudingan ini cukup serius karena FBI menilai dua negara itu ingin mencuri data-data rahasia AS.
Ternyata Donald Trump Tak Lagi Pakai iPhone, Kenapa?
Kampanye Presiden Donald Trump memperkuat keamanan dengan menggunakan HP dan laptop terenkripsi. Tapi bukan iPhone.
Negara-negara Ini Jadi Sasaran Empuk Disikat Hacker
Berikut daftar negara-negara yang kerap diserang hacker.
Akun Instagram Bandara Adi Soemarmo Diretas, Dipakai Jualan iPhone Murah
Akun Instagram Bandara Internasional Adi Soemarmo Solo @adisoemarmoairport diretas orang tak bertanggungjawab.
Fakta Baru Peretasan HP Jenderal Bintang Dua: Pelaku Ayah & Anak, Belajar Meretas Otodidak
Fakta Baru Peretasan HP Jenderal Bintang Dua: Pelaku Ayah & Anak, Belajar Meretas Otodidak
Cara TIM Anies-Muhaimin Dalami Peretasan DPT Pemilu 2024 dari Situs KPU
Komisi Pemilihan Umum (KPU) tengah menginvestigasi kasus dugaan kebocoran data pemilih 2024.
Menkominfo Bongkar Sosok Hacker Peretas Server PDNS, Motifnya Diduga Urusan Ekonomi
Menkominfo mengungkapkan, serangan siber server PDNS terdapat dua kemungkinan pelaku.