Waspadai cyberchondria! Ketika mencari informasi kesehatan di Google bisa memicu kecemasan berlebih dan membahayakan kesehatan mental Anda.
Senin, 04 Nov 2024 09:00:00
Di era digital saat ini, akses informasi kesehatan melalui internet semakin mudah, tetapi juga membawa risiko baru, salah satunya adalah cyberchondria. Istilah ini menggambarkan kecemasan yang muncul akibat pencarian informasi kesehatan secara online, di mana individu sering kali menginterpretasikan gejala kesehatan mereka secara berlebihan setelah mencari di mesin pencari. Fenomena ini dapat menyebabkan stres yang tidak perlu dan mengganggu kesejahteraan mental seseorang.
Masyarakat yang mengandalkan Google sebagai "dokter pribadi" sering menghadapi masalah karena informasi yang diperoleh tidak selalu akurat atau relevan. Banyak artikel dan forum online yang tidak terverifikasi dapat memberikan informasi yang menyesatkan, yang pada gilirannya memperburuk situasi. Alih-alih merasa tenang, pengguna dapat terjebak dalam siklus kecemasan yang berkelanjutan, yang sering kali tidak sebanding dengan gejala yang sebenarnya mereka alami.
Penting untuk meningkatkan kesadaran tentang bahaya cyberchondria dan mendorong pendekatan yang lebih sehat dalam mencari informasi kesehatan. Mengandalkan sumber yang terpercaya dan berkonsultasi dengan profesional medis tetap merupakan langkah terbaik untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat. Dengan cara ini, masyarakat diharapkan dapat menggunakan teknologi secara bijak tanpa mengorbankan kesehatan mental mereka.
Cyberchondria
Menurut Centric Health, fenomena menjadi "dokter Google" dapat menyebabkan kondisi yang disebut "cyberchondria," yang ditandai oleh kekhawatiran dan kecemasan berlebihan akibat pencarian informasi online. Hal ini sering kali mengarah pada pemikiran berlebihan mengenai gejala yang dialami dan obsesi terhadap skenario terburuk. Diagnosis diri semacam ini dapat meningkatkan tekanan dan kecemasan, yang berpotensi merugikan kesehatan mental dan kesejahteraan secara keseluruhan.
Dilansir dari Psychology Today, meskipun istilah "cyberchondria" (kombinasi antara "cyber" dan "hypochondria") tidak diakui dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, Fifth Edition (DSM-5), fenomena ini jelas semakin umum. Cyberchondria menggambarkan ketakutan yang berkembang akibat pencarian informasi medis di internet yang dilakukan secara berulang dan tidak adaptif. Jenis "diagnosis dari kursi" ini hanya berfungsi untuk meningkatkan kecemasan.
Ketika kita mencari gejala fisik secara online, kita tidak mendapatkan respons yang dipersonalisasi; sebaliknya, kita hanya menemukan informasi yang terlalu umum dan mungkin tidak relevan dengan kondisi fisik kita yang spesifik.
Jebakan Umum Informasi Medis Online
Di era digital, banyak orang mencari informasi kesehatan melalui sumber online. Namun, tidak semua informasi medis di internet dapat dipercaya, dan banyak jebakan yang bisa menyesatkan pengguna. Memahami jebakan umum dalam informasi medis online sangat penting untuk mencegah kesalahpahaman yang dapat berdampak negatif pada kesehatan dan keputusan medis. Menurut Psychology Today, berikut adalah beberapa jebakan umum yang sering ditemui:
- Sumber Tidak Terpercaya: Banyak informasi berasal dari sumber yang tidak dapat dipercaya.
- Informasi Diagnostik yang Terlalu Disederhanakan: Banyak informasi medis menyederhanakan diagnosis yang kompleks.
- Kesimpulan Umum dari Gejala Rumit: Gejala yang kompleks sering disimpulkan secara umum tanpa mempertimbangkan konteks.
- Informasi Anecdotal: Cerita pribadi lebih mendominasi dibandingkan informasi klinis.
- Informasi Tidak Divalidasi oleh Profesional Medis: Banyak informasi tidak melalui proses validasi oleh tenaga medis.
- Informasi dari "Influencer": Informasi yang dibagikan oleh influencer sering kali kurang memiliki landasan medis yang kuat.
Pendekatan yang Lebih Aman: Mencari Nasihat Medis Profesional
Dilansir dari Centric Health, sangat penting untuk memprioritaskan nasihat dari profesional medis dalam mengelola masalah kesehatan. Platform seperti Centric Health memberikan akses bagi pasien untuk bertemu dengan tenaga medis yang terampil, yang dapat melakukan evaluasi menyeluruh, meresepkan tes yang relevan, dan memberikan diagnosis yang akurat. Mengonsultasikan ahli kesehatan alih-alih bergantung pada informasi daring yang mungkin tidak akurat memastikan Anda mendapatkan perawatan yang sesuai dengan kebutuhan pribadi.
Meskipun diagnosis diri harus dilakukan dengan hati-hati di era informasi ini, menggunakan internet sebagai pelengkap pengetahuan kesehatan Anda bisa bermanfaat. Risiko keterlambatan perawatan, diagnosis yang salah, dan stres berlebihan menekankan pentingnya mencari nasihat dari tenaga medis yang terlatih. Kesehatan Anda adalah prioritas kami, dan Centric Health berkomitmen untuk menyediakan pengetahuan medis yang dapat diandalkan serta perawatan yang dipersonalisasi, membantu Anda mendapatkan diagnosis yang tepat dan perawatan yang efektif.
Dengan menyadari bahaya menjadikan internet sebagai sumber utama informasi medis, kita bisa lebih berhati-hati dan berpikir dua kali sebelum sepenuhnya mengandalkan "Dokter Google" untuk mengatasi ketidaknyamanan. Kesehatan mental dan fisik kita seharusnya menjadi prioritas, dan mencari nasihat dari profesional medis tetap menjadi langkah yang paling bijaksana.
Artikel ini ditulis oleh
Editor Rizky Wahyu Permana
H
Reporter
- Hasna Shavilla
- Rizky Wahyu Permana
Self Diagnose pada Kesehatan Mental Bisa Berbahaya, Ini Dampaknya
Self diagnose yang dilakukan seseorang bisa menyebabkan kondisi mental tidak terdiagnosis dengan tepat dan malah semakin parah.
Apa Itu Doomscrolling dan Bagaimana Hal Ini Memengaruhi Kondisi Mental Kita
Doomscrolling atau kebiasaan membuka media sosial dan ponsel secara berlebih bisa pengaruhi kesehatan mental.
7 Tanda Kecemasan yang Bisa Tampak dari Penggunaan Ponsel Sehari-hari
Penggunaan ponsel bisa menjadi penyebab dari sejumlah masalah kesehatan yang kita alami termasuk menjadi tanda kecemasan.
Adiksi Gawai Bisa Menjadi Penyebab Seseorang Mengalami Obesitas dan Mudah Lupa
Penggunaan gawai merupakan hal yang tidak bisa kita hindari namun bisa memicu munculnya adiksi yang berdampak buruk pada seseorang.
Tak Boleh Disepelekan, Ketahui Sejumlah Dampak Overthinking
Overthinking dapat menyebabkan dampak pada kesehatan mental bahkan merembet hingga kesehatan fisik.
5 Kebiasaan di Malam Hari yang Bisa Memperburuk Masalah Kecemasan
Sejumlah kebiasaaan yang kita lakukan di malam hari justru bisa menjadi penyebab dan memperburuk kecemasan yang kita alami.
Kecanduan Internet pada Remaja Bisa Berdampak Besar Terhadap Perkembangan Otak
Pada saat ini banyak remaja yang kecanduan menggunakan internet. Hal ini ternyata bisa berdampak signifikan terhadap kondisi otak mereka.
Apa Itu Pikiran Intrusif dan Siapa Saja yang Bisa Mengalaminya?
Munculnya pikiran intrusif pada seseorang bisa terjadi akibat sejumlah hal yang dimilikinya.
Tenaga Kesehatan Diingatkan soal Keamanan Digital, Awas Langgar Kode Etik
Era digital menawarkan berbagai alternatif untuk memudahkan aktivitas manusia. Namun, ada tantangan dan risiko yang patut diwaspadai.