Johanis Tanak, Pimpinan KPK Terpilih yang Usul OTT Dihapus Peraih Suara Terbanyak

1 month ago 16
  1. PERISTIWA
  2. NASIONAL

Dalam voting, nama Johanis Tanak meraih suara terbanyak bersama dengan Fitroh Rohcahyanto yakni 48 suara.

Jumat, 22 Nov 2024 17:49:50

Johanis Tanak, Pimpinan KPK Terpilih yang Usul OTT Dihapus Peraih Suara Terbanyak Capim KPK Johanis Tanak (©Istimewa)

Johanis Tanak menjadi salah satu yang terpilih menjadi pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2024-2029 oleh Komisi III DPR RI.

Diketahui, pemilihan pimpinan lembaga antirasuah ini berdasarkan hasil voting dari seluruh fraksi yang duduk di bangku Komisi III DPR RI.

Dalam voting, nama Johanis Tanak meraih suara terbanyak bersama dengan Fitroh Rohcahyanto yakni 48 suara. Bahkan, suaranya ini mengalahkan Setyo Budiyanto yang meraih 46 suara.

Namun, dalam pemilihan yang menjadi Ketua KPK dirinya berada dibawah Setyo Budiyanto yang meraih 45 suara. Sedangkan, Johanis Tanak hanya 2 suara dan Fitroh 1 suara.

Namun sebelum dilakukan voting, pada Kamis (21/11), Komisi III lebih dulu melakukan fit and propertest atau uji kelayakan dan kepatutan terhadap para capim KPK.

Dalam menjalani fit and propertest, Johanis Tanak sempat menyinggung soal Operasi Tangkap Tangan (OTT). Saat itu, ia ingin menghapus atau mengclose (menutup) operasi tersebut.

"Ya menurut hemat saya ott itu tidak tepat. Dan saya sudah sampaikan pada teman-teman. Saya pribadi, tapi karena lebih mayoritas mengatakan itu menjadii tradisi, ya apakah ini apakah ini tradisi bisa diterapkan saya juga enggak bisa juga saya menantang," kata Johanis di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (19/11).

"Tapi, seandainya bisa jadi, mohon izin, jadi ketua, saya akan tutup, close. Karena itu (OTT) tidak sesuai pengertian yang dimaksud dalam KUHAP," sambungnya.

Apa yang dikatakan Johanis pun langsung disambut tepuk tangan oleh anggota Komisi III DPR RI yang saat itu hadir dalam fit and propertest.

Diketahui, bukan kali pertama Johanis Tanak menjadi pimpinan KPK. Karena, ia juga menjabat sebagai Wakil Ketua KPK pada era kepemimpinan Firli Bahuri.

Sebelumnya, Ruang Komisi III DPR mendadak riuh. Gegap gempita tepuk tangan dari anggota dewan saat muncul wacana penghapusan Operasi Tangkap Tangan (OTT).

Hal itu diungkapkan Calon Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Johanis Tanak. Johanis mengatakan itu dalam sesi tanya jawab uji kelayakan dan kepatutan calon pimpinan KPK di Komisi III DPR RI, Selasa (19/11).

"Seandainya saya bisa jadi, mohon izin, jadi ketua, saya akan tutup, close, karena itu (OTT) tidak sesuai dengan pengertian yang dimaksud dalam KUHAP," kata Johanis di hadapan anggota Dewan.

Merujuk KBBI, Johanis menyebut, sebuah operasi layaknya seorang dokter yang akan melakukan operasi kepada pasien. Sebelum operasi, semua kebutuhan sudah direncanakan.

Sedangkan, dalam pengertian menurut KUHAP, tertangkap tangan adalah suatu peristiwa yang seketika itu juga pelakunya ditangkap, dan pelakunya langsung menjadi tersangka.

Baginya, hal ini adalah pengertian yang berbeda. Menurutnya, tidak ada perencanaan dalam cara OTT.

"Terus, kalau seketika pelakunya melakukan perbuatan dan ditangkap, tentunya tidak ada perencanaan," katanya.

"Nah kalau ada suatu perencanaan operasi itu, terencana, satu dikatakan suatu peristiwa itu ditangkap, ini suatu tumpang tindih. Itu tidak tepat," ujar Johanis.

Atas dasar itu, ia menilai OTT tidak tepat. Namun, selama ini OTT sudah menjadi tradisi di KPK dan ia tak bisa menentang.

"Ya menurut hemat saya ott itu tidak tepat. Dan saya sudah sampaikan pada teman-teman. Saya pribadi, tapi karena lebih mayoritas mengatakan itu menjadii tradisi, ya apakah ini apakah ini tradisi bisa diterapkan saya juga enggak bisa juga saya menantang," tuturnya.

Jika kembali menjadi pimpinan KPK, Johanis bakal meniadakan cara OTT karena tak sesuai dengan pengertian KUHAP.

"Tapi, seandainya bisa jadi, mohon izin, jadi ketua, saya akan tutup, close. Karena itu tidak sesuai pengertian yang dimaksud dalam KUHAP," jelasnya.

"Seperti saya katakan kita itu menjalankan peraturan perundangan. Bukan berdasarkan logika," tutur Johanis.

Artikel ini ditulis oleh

Achmad Fikri Fakih Haq

Editor Achmad Fikri Fakih Haq

Riuh Tepuk Tangan Anggota DPR Sambut Wacana Capim KPK Johanis Tanak Hapus OTT

Riuh Tepuk Tangan Anggota DPR Sambut Wacana Capim KPK Johanis Tanak Hapus OTT

Johanis mengatakan itu dalam sesi tanya jawab uji kelayakan dan kepatutan calon pimpinan KPK di Komisi III DPR RI.

Johanis Tanak Bakal Hapus OTT Bila Jadi Pimpinan KPK Lagi, Alasannya karena Tak Sesuai KUHAP
 Ngotot Johanis Tanak Mau Hapus OTT di KPK Bikin DPR Tepuk Tangan

VIDEO: Ngotot Johanis Tanak Mau Hapus OTT di KPK Bikin DPR Tepuk Tangan "Tidak Masuk Logika!"

Capim Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Johanis Tanak mengaku siap menghapus Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang biasa dilakukan lembaga antirasuah.

Peneliti TII Kritik Johanis Tanak, OTT Adalah Roh KPK Harus Dipertahankan

Peneliti TII Kritik Johanis Tanak, OTT Adalah Roh KPK Harus Dipertahankan

OTT seharusnya tetap dijalankan dan perlu adanya perhatian khusus dari KPK.

KPK 6 jam yang lalu

 Idealnya Tidak Ada Ketua KPK, Hanya Koordinator Saja

Johanis Tanak: Idealnya Tidak Ada Ketua KPK, Hanya Koordinator Saja

Johanis Tanak menilai, sebaiknya KPK tidak perlu memiliki seorang ketua.

Capim KPK Jadi Sorotan setelah Keluarkan Pernyataan Kontroversial dalam Fit and Proper Test

Capim KPK Jadi Sorotan setelah Keluarkan Pernyataan Kontroversial dalam Fit and Proper Test

Tanak mengaku siap menghapus Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang biasa dilakukan lembaga antirasuah.

Ini Dua Calon Pimpinan KPK yang Pro dan Kontra OTT Dihapus

Ini Dua Calon Pimpinan KPK yang Pro dan Kontra OTT Dihapus

Mekanisme OTT yang selama ini dilakukan KPK, menjadi salah satu pembahasan menarik selama fit and proper test Capim.

 Bagian Penindakan Enggak Mungkin Dihapus

Alex Marwata Soal Johanis Tanak Mau Hapus OTT: Bagian Penindakan Enggak Mungkin Dihapus

Alex mengakui bahwa istilah Operasi Tangkap Tangan atau OTT memang tidak tercantum dalam Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP).

 Capim Johanis Tanak Lugas Usul Tak Ada Posisi Ketua di KPK, Jadi Kejutan Saat Diuji DPR
Pernah Tersandung Etik, Ini Profil Johanis Tanak yang Mau Jadi Pimpinan KPK Lagi

Pernah Tersandung Etik, Ini Profil Johanis Tanak yang Mau Jadi Pimpinan KPK Lagi

Tanak dan Nurul Ghufron pimpinan KPK yang kembali mendaftar untuk diseleksi Pansel

Beda Pendapat di Sidang Dewas KPK, Albertina Ho Nyatakan Johanis Tanak Terbukti Langgar Etik

Beda Pendapat di Sidang Dewas KPK, Albertina Ho Nyatakan Johanis Tanak Terbukti Langgar Etik

Albertina menilai komunikasi yang dilakukan Johanis dengan pejabat Kementerian ESDM berpotensi menimbulkan benturan kepentingan.

Cerita Luhut di-Bully karena Tak Setuju OTT KPK

Cerita Luhut di-Bully karena Tak Setuju OTT KPK

Luhut turut buka suara soal tudingan mengecilkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Padahal, ia mengklaim KPK turut serta dalam pembentukan e-catalog.

Read Entire Article
International | Politik|