Kebiasaan Thrifting Baju Bekas Diketahui Bisa Menjadi Penyebab Penyebaran Penyakit Menular

1 month ago 10
  1. SEHAT
  2. DIAGNOSIS

Penelitian terbaru ungkap bahwa kebiasaan thrifting baju bekas bisa menjadi sarana penyebaran penyakit menular.

Kamis, 14 Nov 2024 02:00:00

Kebiasaan Thrifting Baju Bekas Diketahui Bisa Menjadi Penyebab Penyebaran Penyakit Menular Tips Thrifting Agar Mendapatkan Barang Berkualitas dengan Harga Miring | copyright freepik (©© 2024 Liputan6.com)

Tren fashion bekas atau thrifting tengah naik daun dalam beberapa tahun terakhir. Bagi banyak konsumen, membeli pakaian bekas merupakan pilihan yang lebih terjangkau dan ramah lingkungan untuk memperluas koleksi pakaian.

Namun, di balik keuntungan ekonomi dan lingkungan yang ditawarkan, terdapat risiko kesehatan yang perlu diwaspadai. Beberapa penelitian terbaru menunjukkan bahwa pakaian bekas dapat menjadi sarang bagi berbagai penyakit menular.

Kulit manusia secara alami dilapisi oleh jutaan bakteri, jamur, dan virus, yang secara kolektif disebut sebagai mikrobioma kulit. Setiap kali kita mengenakan pakaian, mikroba-mikroba ini berpindah ke serat kain yang kita pakai.

Menurut Dr. Primrose Freestone, dilansir dari Science Alert, “pakaian dapat menjadi reservoir penting bagi banyak penyakit menular.”

Studi yang dilakukan di beberapa pasar pakaian bekas menunjukkan bahwa mikroba patogen seperti Staphylococcus aureus (penyebab infeksi kulit dan darah), Salmonella, E. coli, serta virus seperti norovirus dan rotavirus dapat hidup pada pakaian yang terkontaminasi. Selain itu, penelitian di Pakistan menemukan keberadaan Bacillus subtilus dan Staphylococcus aureus pada banyak sampel pakaian bekas yang diuji, mikroba ini dapat menyebabkan infeksi serius pada kulit dan darah.

Risiko penularan penyakit dari pakaian bekas tidak hanya terbatas pada bakteri. Jamur yang menyebabkan infeksi seperti athlete’s foot dan ringworm, serta parasit penyebab penyakit kulit seperti dermatitis dan skabies, juga ditemukan pada pakaian bekas.

Menurut Dr. Freestone, “kulit manusia menghasilkan asam amino, minyak dari folikel rambut, dan protein sel kulit, yang semuanya dapat menempel pada pakaian dan menjadi sumber nutrisi bagi mikroba.”

Kebiasaan Thrifting Baju Bekas Diketahui Bisa Menjadi Penyebab Penyebaran Penyakit Menular Thrifting di Kota Serang (Putri Anastasia Bangalino Suryana/Liputan6.com) @ 2023 merdeka.com

Bakteri dan Virus Bisa Bertahan Berbulan-bulan

Lebih lanjut, penelitian menunjukkan bahwa patogen seperti E. coli, Staphylococcus aureus, dan Streptococcus pyogenes dapat bertahan hidup pada pakaian hingga beberapa bulan. Pada bahan katun atau kain campuran, mikroba tersebut bisa hidup hingga 90 hari. Namun, pada kain berbahan poliester, umur mikroba ini bisa mencapai 200 hari, terutama di lingkungan dengan kelembapan tinggi.

Hal ini menimbulkan kekhawatiran bagi mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah, seperti orang lanjut usia, anak-anak, atau individu dengan penyakit autoimun. Mereka yang memiliki daya tahan tubuh lemah lebih rentan terhadap infeksi yang disebabkan oleh mikroba yang mungkin menempel pada pakaian bekas.

Cara Aman Membersihkan Pakaian Bekas

Meski risiko infeksi dari pakaian bekas nyata, ada langkah-langkah pencegahan yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko tersebut. Menurut para ahli, mencuci pakaian bekas dengan benar sangat penting. Disarankan untuk mencuci pakaian bekas dengan deterjen pada suhu sekitar 60°C. Suhu tinggi ini tidak hanya efektif menghilangkan kotoran, tetapi juga membunuh kuman dan menonaktifkan patogen yang mungkin menempel.

Apabila mencuci dengan air panas tidak memungkinkan, penggunaan disinfektan laundry dapat menjadi alternatif yang efektif untuk membunuh mikroba. Merendam pakaian bekas dalam air hangat (bukan mendidih) dengan deterjen antibakteri selama dua hingga tiga jam sebelum mencucinya dengan mesin cuci juga dapat membantu menghilangkan patogen.

Selain mencuci, penggunaan pengering bersuhu tinggi atau setrika uap dengan suhu sekitar 60°C juga sangat efektif dalam membunuh bakteri, virus, dan telur parasit yang mungkin tersisa. “Meskipun banyak penjual pakaian bekas mengklaim telah mencuci barang dagangan mereka sebelum dijual, tetap disarankan untuk mencuci ulang pakaian bekas yang baru dibeli sebelum dipakai,” saran Dr. Freestone.

Dengan popularitas thrifting yang terus meningkat, penting bagi para pecinta fashion bekas untuk lebih berhati-hati. Walaupun thrifting menawarkan cara hemat dan berkelanjutan untuk berbelanja, langkah-langkah sanitasi yang tepat harus menjadi prioritas. Mengabaikan pembersihan yang baik bisa menyebabkan risiko kesehatan, terutama bagi mereka yang lebih rentan terhadap infeksi.

Selain pakaian bekas, bahkan pakaian baru yang langsung dikenakan tanpa dicuci pun bisa berisiko. Ini karena pakaian yang dipajang di toko juga bisa terpapar mikroba dari orang-orang yang mencobanya.

Artikel ini ditulis oleh

Rizky Wahyu Permana

Editor Rizky Wahyu Permana

R

Reporter

  • Rizky Wahyu Permana
Dampak Kebiasaan Sering Bertukar Pakaian, Bisa Sebabkan Kudis

Dampak Kebiasaan Sering Bertukar Pakaian, Bisa Sebabkan Kudis

Kebiasaan bertukar pakaian sering dianggap sebagai hal wajar dan tidak berbahaya. Namun, di balik kebiasaan ini terdapat risiko kesehatan yang tidak disadari.

Mitos Membakar Baju Bekas, Menghilangkan Energi Negatif
Cara Mencegah Jamur pada Pakaian, Salah Satunya Perhatikan Kelembapan Lemari

Cara Mencegah Jamur pada Pakaian, Salah Satunya Perhatikan Kelembapan Lemari

Jamur bisa tumbuh di mana saja di rumah, termasuk pada pakaian di dalam lemari. Cegah sebelum terlambat.

Tips 1 tahun yang lalu

Penyebab Pakaian Bau Apek Setelah Dicuci, Ketahui Cara Mengatasinya

Penyebab Pakaian Bau Apek Setelah Dicuci, Ketahui Cara Mengatasinya

Musim hujan adalah mimpi buruk bagi cucian-cucian yang menumpuk sebab rawan bau apek lantaran lembap.

Penyakit Akibat Membuang Sampah Sembarangan, Wajib Diwaspadai

Penyakit Akibat Membuang Sampah Sembarangan, Wajib Diwaspadai

Membuang sampah sembarangan telah menjadi salah satu masalah lingkungan yang juga berdampak buruk pada kesehatan.

Tips Pakaian Bebas Jamur dengan 7 Bahan Alami yang Ada di Rumah, Baju Bersih Seperti Baru Lagi

Tips Pakaian Bebas Jamur dengan 7 Bahan Alami yang Ada di Rumah, Baju Bersih Seperti Baru Lagi

Jamur pada pakaian tidak hanya merusak penampilan, tetapi juga dapat menimbulkan masalah kesehatan seperti alergi dan infeksi kulit.

Penyakit Kulit di Musim Hujan yang Patut Diwaspadai, Begini Cara Mencegahnya

Penyakit Kulit di Musim Hujan yang Patut Diwaspadai, Begini Cara Mencegahnya

Kelembaban tinggi, suhu yang rendah, dan paparan air hujan dapat menjadi faktor pemicu munculnya berbagai masalah kulit selama musim hujan.

Demi Menjaga Pakaian Tetap Awet dan Tak Kusam, Begini Tips Efektif Mencuci yang Bisa Dicoba

Demi Menjaga Pakaian Tetap Awet dan Tak Kusam, Begini Tips Efektif Mencuci yang Bisa Dicoba

Lantas, bagaimana cara mencuci yang tepat agar pakaian bisa tetap awet, bersih, dan warnanya tetap terjaga?

Tips 1 tahun yang lalu

Kuku Kaki Bau Memang Sering Bikin Minder, Ternyata Ini Sebabnya

Kuku Kaki Bau Memang Sering Bikin Minder, Ternyata Ini Sebabnya

Bau kuku kaki dapat berasal dari berbagai penyebab. Salah satunya adalah infeksi jamur pada kuku kaki, yang sering disebut sebagai kaki atlet.

Penyebab Mengapa Ketiak dan Bagian Lipatan Tubuh Lain Memiliki Bau Tak Sedap

Penyebab Mengapa Ketiak dan Bagian Lipatan Tubuh Lain Memiliki Bau Tak Sedap

Munculnya bau tak sedap di ketiak dan lipatan tubuh lain rentan terjadi karena sejumlah hal.

Read Entire Article
International | Politik|