Kenali Apa Itu Strawberry Parenting dan Dampak Buruk yang Bisa Terjadi pada Anak

1 month ago 12
  1. SEHAT

Istilah 'strawberry parents' muncul untuk menggambarkan orang tua yang memiliki pola pengasuhan berlebihan dalam melindungi dan memanjakan anak-anak mereka.

Senin, 18 Nov 2024 16:00:00

Kenali Apa Itu Strawberry Parenting dan Dampak Buruk yang Bisa Terjadi pada Anak Ilustrasi orang tua dan anak, muslim. (Image by Freepik) (©© 2024 Liputan6.com)

Di zaman yang semakin kompleks ini, pola asuh orang tua memainkan peran penting dalam membentuk karakter dan kepribadian anak. Dengan adanya berbagai metode pengasuhan yang berkembang, muncul fenomena yang kini menarik perhatian publik dan menimbulkan kekhawatiran di kalangan pendidik serta psikolog, yaitu konsep 'strawberry parents'. Fenomena ini tidak hanya menjadi topik trending di media sosial, namun juga menjadi perbincangan serius di kalangan praktisi pendidikan dan pengembangan anak.

Istilah 'strawberry parents' muncul sebagai gambaran dari gaya pengasuhan yang terlalu melindungi dan memanjakan anak, yang tanpa disadari berkontribusi pada terbentuknya generasi yang dikenal sebagai 'strawberry generation'. Mirip dengan buah stroberi yang lembut dan mudah memar, generasi yang lahir dari pola asuh ini cenderung memiliki ketahanan mental yang lemah dan kesulitan dalam menghadapi tantangan hidup. Pola asuh ini mencerminkan kecemasan berlebihan orang tua modern yang berusaha menghindarkan anak-anak mereka dari berbagai kesulitan dan kegagalan.

Agar lebih memahami, Liputan6.com akan membahas pengertian strawberry parents serta ciri-cirinya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, pada Jumat (15/11/2024).

Apa Itu Strawberry Parenting

Kenali Apa Itu Strawberry Parenting dan Dampak Buruk yang Bisa Terjadi pada Anak Ilustrasi orang tua dan anak, muslim. (Image by Freepik) © 2024 Liputan6.com

Istilah "strawberry parents" diyakini muncul sebagai pola asuh yang berkontribusi terhadap lahirnya generasi yang disebut generasi strawberry. Istilah ini berasal dari Taiwan dan menggambarkan generasi baru yang dianggap lemah dan rapuh, mirip dengan sifat buah strawberry. Generasi ini dikenal kreatif, namun sering kali mudah menyerah dan cepat tersakiti. Pola asuh yang diterapkan oleh orang tua ini cenderung membuat anak-anak menjadi lebih rentan terhadap stres dan tantangan hidup.

Anak-anak yang termasuk dalam kategori ini umumnya tidak memiliki ketahanan mental yang baik, sehingga mereka lebih mudah terpengaruh oleh tekanan yang ada di sekitar mereka. Pola asuh yang diterapkan sering kali ditandai dengan pemberian fasilitas yang melebihi kebutuhan dasar, menciptakan zona nyaman yang dapat menghambat perkembangan karakter mereka. Dalam praktiknya, orang tua yang menerapkan gaya pengasuhan ini sering menjadikan anak sebagai pusat perhatian dan memberikan segala yang diinginkan tanpa mempertimbangkan dampak jangka panjang yang mungkin ditimbulkan.

Ciri-ciri Strawberry Parents

Kenali Apa Itu Strawberry Parenting dan Dampak Buruk yang Bisa Terjadi pada Anak Ilustrasi orang tua dan anak, muslim. (Image by Freepik) © 2024 Liputan6.com

Salah satu karakteristik utama dari pola asuh 'strawberry parents' adalah kurangnya penerapan disiplin dan konsekuensi terhadap perilaku anak. Dalam lingkungan yang sangat permisif ini, anak-anak dibiarkan tumbuh tanpa adanya aturan dasar yang seharusnya menjadi pedoman dalam pembentukan karakter mereka. Ketiadaan batasan dan konsekuensi, meskipun terlihat memberikan kebebasan, sebenarnya dapat menghambat perkembangan kemampuan anak untuk memahami tanggung jawab dan disiplin diri. Meskipun pola asuh ini sering menghasilkan anak-anak yang kreatif, namun kelemahan yang mendasar adalah ketidakmampuan mereka dalam menghadapi tekanan dan kekecewaan yang mungkin terjadi dalam kehidupan.

Fenomena ini semakin parah karena orang tua sering kali memberikan pujian berlebihan dan menggambarkan anak mereka sebagai sosok yang sempurna tanpa cela. Pujian yang berlebihan dan gambaran kesempurnaan yang tidak realistis ini menciptakan kesenjangan antara persepsi diri yang terbentuk di rumah dengan kenyataan yang akan mereka hadapi di luar. Selain itu, ciri lain dari pola asuh strawberry parents adalah kebiasaan menggantikan waktu kebersamaan dengan uang atau hadiah. Padahal, tidak ada yang dapat menggantikan waktu yang dihabiskan bersama anak. Menghabiskan waktu bersama anak merupakan investasi yang penting untuk membangun hubungan yang kuat dan memberikan rasa aman.

Memberikan uang atau hadiah sebagai pengganti waktu juga dapat menyampaikan pesan yang salah kepada anak. Mereka mungkin tumbuh dengan pemahaman bahwa kasih sayang dan perhatian orang tua dapat diukur dengan materi. Hal ini dapat membuat anak menjadi materialistis dan kurang menghargai pentingnya waktu berkualitas bersama keluarga, yang seharusnya menjadi dasar dari hubungan yang kuat dan harmonis. Ciri lain yang sering muncul adalah terlalu sering membantu anak dalam menyelesaikan kewajibannya. Meskipun membantu anak bukanlah hal yang buruk, jika terlalu sering dilakukan, hal ini dapat menjadi kebiasaan yang tidak baik bagi mereka. Anak yang selalu dibantu tidak akan belajar untuk mandiri dan akan cenderung bergantung pada orang lain. Akibatnya, saat mereka dewasa, mereka mungkin kesulitan untuk hidup mandiri.

Dampak Strawberry Parenting

Kenali Apa Itu Strawberry Parenting dan Dampak Buruk yang Bisa Terjadi pada Anak Ilustrasi orang tua dan anak, muslim. (Image by Freepik) © 2024 Liputan6.com

1. Pola Asuh yang Berlebihan

Sebagian orang tua menganggap bahwa menjadi strawberry parents adalah cara untuk melindungi anak dengan kasih sayang yang melimpah. Namun, pendekatan ini sering kali mengakibatkan anak-anak menerima perlakuan yang berlebihan dan terlalu dimanjakan. Tanpa adanya batasan atau aturan yang jelas, anak-anak dapat tumbuh dengan keyakinan bahwa semua perilaku mereka adalah benar. Meskipun generasi stroberi memiliki banyak ide yang kreatif dan menjalin hubungan yang erat dengan orang tua, gaya pengasuhan ini dapat menyebabkan mereka kesulitan saat menghadapi stres dan tantangan hidup. Ketiadaan aturan dan konsekuensi membuat mereka kurang siap menghadapi realitas yang keras.

2. Kesulitan Beradaptasi

Anak-anak yang dibesarkan oleh strawberry parents sering kali mengalami kesulitan dalam beradaptasi dengan perubahan lingkungan. Dengan pola asuh yang berfokus pada kelembutan dan perhatian yang berlebihan, anak-anak ini jarang menerima hukuman dan tidak memiliki aturan yang tegas. Prof. Rhenald Kasali dalam bukunya yang berjudul Strawberry Generation: Anak-anak Kita Berhak Keluar dari Perangkap yang Bisa Membuat Mereka Rapuh menyatakan bahwa meskipun anak-anak ini memiliki ide-ide yang inovatif, mereka cenderung mudah menyerah dan cepat merasa tersakiti. Kebiasaan hidup yang nyaman dan terlindungi menjadikan mereka rentan terhadap tekanan dan stres. Mereka tidak terlatih untuk menghadapi berbagai tantangan hidup dan lebih cenderung bergantung pada orang lain ketika menghadapi situasi yang sulit. Hal ini berpengaruh negatif terhadap kemampuan mereka dalam menyelesaikan masalah serta beradaptasi dengan perubahan yang terjadi di sekitar mereka.

Artikel ini ditulis oleh

Rizky Wahyu Permana

Editor Rizky Wahyu Permana

A

Reporter

  • Ayu Rifka Sitoresmi
  • Septika Shidqiyyah
Peran Strawberry Parents  dalam Membentuk Generasi yang Kurang Tangguh

Peran Strawberry Parents dalam Membentuk Generasi yang Kurang Tangguh

Orang tua yang terlalu memanjakan anak dapat menyebabkan mereka menjadi rapuh dan mudah mengalami stres. Mari kita lihat dampak dari perilaku ini.

Tanda Orangtua Terlalu Mengatur atau Menerapkan Overparenting pada Anak

Tanda Orangtua Terlalu Mengatur atau Menerapkan Overparenting pada Anak

Overparenting atau terlalu mengendalikan anak bisa dikenali tandanya melalui berbagai hal.

3 Ciri Anak Manja dan 5 Cara bagi Orangtua agar Anak Tidak Manja

3 Ciri Anak Manja dan 5 Cara bagi Orangtua agar Anak Tidak Manja

Seorang anak manja memiliki berbagai ciri yang bisa dikenali oleh orangtua.

8 Dampak Buruk Terlalu Memanjakan Anak, Orang Tua Wajib Tahu

8 Dampak Buruk Terlalu Memanjakan Anak, Orang Tua Wajib Tahu

Meskipun terlihat seperti bentuk kasih sayang, memanjakan anak secara berlebihan dapat memberikan dampak negatif pada perkembangan mereka di masa depan.

6 Kesalahan Parenting yang Bisa Menghambat Perkembangan Anak

6 Kesalahan Parenting yang Bisa Menghambat Perkembangan Anak

Kendati orangtua kadang melakukan yang terbaik, namun kesalahan parenting mungkin terjadi dan dialami anak.

4 Gaya Parenting yang Biasa Diterapkan Orangtua, Ketahui Ciri dan Dampaknya pada Anak
4 Kesalahan yang Kerap Dilakukan Orangtua dalam Pengasuhan dan Bisa Berdampak pada Anak

4 Kesalahan yang Kerap Dilakukan Orangtua dalam Pengasuhan dan Bisa Berdampak pada Anak

Sejumlah gaya parenting atau pengasuhan bisa memberi dampak negatif pada perkembangan anak.

Pola Asuh Buruk Orangtua Pangkal dari Perundungan Anak, Ini Penjelasannya

Pola Asuh Buruk Orangtua Pangkal dari Perundungan Anak, Ini Penjelasannya

Kemen PPPA pada 2021 menunjukkan bahwa empat dari 100 anak usia dini pernah mendapatkan pengasuhan tidak layak.

5 Alasan Anak Putuskan Menjauh dari Orang Tua, Jangan Salahkan Mereka

5 Alasan Anak Putuskan Menjauh dari Orang Tua, Jangan Salahkan Mereka

Hubungan orang tua dan anak dapat menjadi renggang dan menjauh karena beberapa alasan.

Kesalahan Orangtua yang Bisa Menghambat Perkembangan Kecerdasan Anak

Kesalahan Orangtua yang Bisa Menghambat Perkembangan Kecerdasan Anak

Kesalahan dalam parenting atau pengasuhan dari orangtua ternyata bisa menyebabkan kecerdasan anak tidak berkembang sempurna.

Kata-Kata Anak yang Disia-siakan Orang Tua, Menyentuh Hati

Kata-Kata Anak yang Disia-siakan Orang Tua, Menyentuh Hati

Anak kurang kasih sayang mendapatkan banyak masalah kesehatan mental.

Kesalahan Serius dalam Pengasuhan Dapat Merusak Rasa Percaya Diri Anak

Kesalahan Serius dalam Pengasuhan Dapat Merusak Rasa Percaya Diri Anak

Perilaku orangtua yang keras, sering membentak, dan membandingkan anak-anaknya dapat merusak rasa percaya diri mereka.

Read Entire Article
International | Politik|