Kenapa Sukarno Memilih Soeharto?

1 month ago 13
  1. HISTORI

Presiden Sukarno segera mencari sosok pengganti sementara panglima Angkatan Darat karena Letnan Jenderal TNI Ahmad Yani diculik.

Kamis, 14 Nov 2024 16:06:10

Kenapa Sukarno Memilih Soeharto? adegan pertemuan sukarno di film G30S/PKI (©istimewa)

Setelah pada malam 1 Oktober 1965, Jenderal Ahmad Yani dan jenderal-jenderal lainnya diculik. Pada 2 Oktober 1965, Sukarno segera memanggil para jenderal untuk mencari pengganti Ahmad Yani.

Presiden Sukarno segera mencari sosok pengganti sementara panglima Angkatan Darat karena Letnan Jenderal TNI Ahmad Yani diculik. Pada 2 Oktober 1965, Sukarno memanggil para jenderal ke Istana Bogor untuk mencari pengganti sementara dan membicarakan persoalan yang memanas pada saat itu.

Julius Pour dalam G30S: Fakta atau Rekayasa menuliskan kesan Sukarno pada masing-masing calon panglima. Ada 6 kandidat saat itu, yakni: Mayjen TNI Soeharto dianggap keras kepala. Mayjen TNI Moersjid dianggap tempramental. Mayjen TNI Pranoto dinilai lamban.

 Lalu, Mayjen TNI Basuki Rachmat kesehatannya sudah tidak fit. Brigjen TNI Rukman dianggap kurang terkenal. Mayjen TNI Ibrahim Adjie memiliki istri orang Yugoslavia.

Suasana pertemuan di Istana Bogor cukup tegang. Pasalnya, di sana juga hadir Marsekal TNI Omar Dhani, yang oleh Angkatan Darat (AD) diduga terlibat dalam peristiwa G30S.

Dalam otobiografinya, Soeharto: Pikiran, Ucapan, dan Tindakan Saya, Soeharto mengatakan saat ia sampai di Istana Bogor disana sudah ada Dr. Leimena, Pronoto, Chaerul Saleh, Leo Wattimena, dan Omar Dhani. 

Untuk meredakan ketegangan, Bung Karno membuka pembicaraan dengan mengatakan, "Angkatan Darat tidak boleh mencurigai angkatan lain. Omar Dhani telah memberitahu saya bahwa Angkatan Udara tidak tahu-menahu soal peristiwa ini. Saya juga telah mengatakan kepada Omar Dhani bahwa Angkatan Darat tidak terlibat dan sama sekali tidak ikut campur," ungkap Soeharto dalam otobiografinya, menirukan ucapan Sukarno padanya saat itu.

Penilaian Sukarno

Kenapa Sukarno Memilih Soeharto? adegan pertemuan sukarno di film G30S/PKI istimewa

Sukarno, yang memiliki penilaiannya sendiri terhadap setiap calon panglima, akhirnya memutuskan untuk menunjuk Pronoto sebagai pelaksana tugas harian atau caretaker.

Keputusan ini diambil karena Sukarno menilai bahwa Pronoto adalah satu-satunya jenderal yang bisa diterima oleh kedua belah pihak yang sedang bertikai.

Selanjutnya, Bung Karno mengambil alih kendali Angkatan Darat dengan menempatkan dirinya sebagai pemimpin tertinggi.Sukarno sadar dengan diangkatnya Pronoto sebagai pelaksana harian pasti akan ada perdebatan.

Jika ditinjau dari kelayakan keprajuritannya, Soeharto dan Moersjid lah yang layak untuk mengisi posisi tersebut. Karena Soeharto yang paling senior di antara kandidat lainnya, sedangkan Moersjid adalah satu-satunya deputi Yani yang tersisa.

Orang yang paling kecewa dengan keputusan Bung Karno adalah Soeharto, apalagi ia punya masalah pribadi dengan Pronoto saat keduanya bertugas di Divisi Diponegoro. Sukarno sendiri memang berniat mengganti Pronoto nantinya.

“Nanti kalau suasana sudah tenang, akan aku cari sosok lain,” ungkap Sukarno kepada istrinya, Ratna Sari Dewi dalam suratnya sebagaimana dikutip Julius Pour.

Soeharto yang Sakit Hati

Soeharto menanggapi pengangkatan Pronoto dengan mengatakan, ia akan menyerahkan tanggung jawab keamanan dan ketertiban kepada Pronoto –karena biasanya ia yang mengambil alih komando saat pimpinan Ahmad Yani tidak ada. 

Menganggapi Soeharto yang sakit hati, akhirnya Bung Karno berusaha menengahi dan menanyakan bagaimana solusinya. Kendati uring-uringan, Soeharto tetap menawarkan solusi.

"Satu-satunya cara, ialah dengan pidato radio kepada rakyat bahwa saya diberi tugas bertanggungjawab mengenai pemulihan keamanan dan ketertiban oleh Bapak Presiden,” ujar Soeharto.

Akhirnya Bung Karno menyetujuinya dan dengan segera memerintahkan Sabur, pimpinan Cakrabirawa untuk menyiapkan pidatonya yang menjelaskan bahwa ia memberi tugas kepada Jenderal Soeharto mengenai pemulihan keamanan dan ketertiban di samping Jenderal Pronoto sebagai pelaksana harian.

Akhirnya, pertemuan yang memakan waktu empat jam lebih itu pun selesai. Dan Soeharto meninggalkan Istana Bogor dengan membawa sebuah reel pita suara berisi rekaman pidato Presiden Soekarno yang dibuat di Istana.

Megawati Sukarnoputri mengungkapkan kepada Willem Oltmans, seorang jurnalis Belanda yang menulis buku Mijn Vriend Sukarno, ia pernah bertanya kepada ayahnya, Soekarno, mengapa beliau menuruti keinginan Soeharto. Pertanyaan itu dijawab oleh Soekarno.

”Ah, dia begitu menginginkannya," ujar Soekarno, seperti yang ditirukan Megawati kepada Willem Oltmans dalam Mijn Vriend Sukarno.

Reporter Magang: Yulisha Kirani Rizkya Pangestuti

Artikel ini ditulis oleh

Randy Ferdi Firdaus

Editor Randy Ferdi Firdaus

Saat Soeharto Merasa Masa Depannya Gelap dan Memilih Jadi Tentara Belanda

Saat Soeharto Merasa Masa Depannya Gelap dan Memilih Jadi Tentara Belanda

Soeharto memilih menjadi serdadu kolonial adalah pilihan realistis untuk lepas dari kemelaratan.

Presiden RI Cari Penerus

Presiden RI Cari Penerus

Sejumlah Presiden RI terdahulu tercatat pernah bermanuver menyiapkan penerus.

Kolonel TNI Berkali-Kali Ditahan Soeharto Saat Mau Pindah Tugas, Tak Disangka Jadi Wapres

Kolonel TNI Berkali-Kali Ditahan Soeharto Saat Mau Pindah Tugas, Tak Disangka Jadi Wapres

Perjalanan karir militer seorang perwira tak bisa ditebak. Begitu juga dengan Kolonel Angkatan Darat ini.

TNI 1 tahun yang lalu

Jenderal Soeharto Mau Dbunuh Pakai Racun Tikus

Jenderal Soeharto Mau Dbunuh Pakai Racun Tikus

Di tengah panasanya penumpasan PKI, Jenderal Soeharto mengaku sempat mau dibunuh.

TNI 1 tahun yang lalu

Cerita Soeharto Nyaris Mau Mundur dari Tentara, Malah Dikasih Bintang Satu

Cerita Soeharto Nyaris Mau Mundur dari Tentara, Malah Dikasih Bintang Satu

Soeharto murka ketika mobil-mobil yang akan diselundupkannya ke Jawa dicegah naik kapal.

Presiden Soeharto Ungkap Cara Pilih Wapres era Orde Baru, Beda Dengan Pilpres Sekarang

Presiden Soeharto Ungkap Cara Pilih Wapres era Orde Baru, Beda Dengan Pilpres Sekarang

Apakah ada lobi-lobi partai seperti sekarang? Atau dipilih sendiri? ini kata Soeharto.

 Sjafruddin Prawiranegara Mendirikan Pemerintahan Darurat RI di Sumatra Barat

22 Desember 1948: Sjafruddin Prawiranegara Mendirikan Pemerintahan Darurat RI di Sumatra Barat

Berawal dari Agresi Militer Belanda Kedua pada 19 Desember 1948, PDRI pun didirikan di Sumbar.

 Jokowi Bocorkan Kandidat Calon Kasad, Ada Nama Letjen Maruli Simanjuntak

VIDEO: Jokowi Bocorkan Kandidat Calon Kasad, Ada Nama Letjen Maruli Simanjuntak

Jabatan KSAD saat ini kosong usai Jenderal Agus Subiyanto dilantik menjadi Panglima TNI.

Pasukan Pembawa Maut dari Lubang Buaya di Pagi Buta 1 Oktober 1965

Pasukan Pembawa Maut dari Lubang Buaya di Pagi Buta 1 Oktober 1965

1 Oktober 1965, pukul 03.00 WIB, belasan truk dan bus meninggalkan Lubang Buaya. Mereka meluncur ke Pusat Kota Jakarta untuk menculik tujuh Jenderal TNI.

G30S 2 bulan yang lalu

Daniel Maukar, Pilot yang Tembaki Istana Merdeka Presiden Sukarno

Daniel Maukar, Pilot yang Tembaki Istana Merdeka Presiden Sukarno

Peristiwa Maukar terjadi di tengah kondisi politik yang penuh gejolak. Ketika berbagai pemberontakan muncul di daerah-daerah yang menginginkan otonomi daerah.

Maut Menjemput Brigjen Soepardjo, Jenderal Pendukung G30S/PKI

Maut Menjemput Brigjen Soepardjo, Jenderal Pendukung G30S/PKI

Brigjen Soepardjo adalah tentara paling tinggi yang terlibat langsung penculikan para jenderal saat G30S/PKi.

Teka-Teki Isu Dewan Jenderal Pemicu Peristiwa G30S/PKI

Teka-Teki Isu Dewan Jenderal Pemicu Peristiwa G30S/PKI

Soekarno yang mendengar isu Dewan Jenderal ini lantas berniat untuk menghadirkan para jenderal ke Istana.

Read Entire Article
International | Politik|